“Mari bersama menjaga fisik kita agar tidak terlalu kelelahan, sesuaikan aktivitas dengan kemampuan fisik,” katanya sebagaimana dikutip Media Center Haji Kementerian Agama di Kota Jeddah, Arab Saudi, Sabtu.
Dia mengingatkan jamaah Indonesia bahwa masih ada rangkaian ibadah yang membutuhkan kekuatan fisik seperti tawaf ifadah, mengelilingi ka’bah tujuh kali putaran, yang harus dilakukan sebelum pulang ke Tanah Air.
Tawaf ifadah merupakan rukun haji yang mesti dilakukan setelah wukuf di Arafah, mabit di Muzdalifah lalu ke Mina dan melempar jumroh, melakukan penyembelihan kurban, serta memangkas rambut kepala.
Menteri Agama mengatakan bahwa waktu pelaksanaan tawaf ifadah cukup panjang, kecuali bagi anggota jamaah yang dipulangkan ke Tanah Air pada gelombang awal.
Dia menjelaskan pula bahwa jika dibandingkan pada pelaksanaan ibadah haji tahun sebelumnya, jumlah anggota jamaah haji Indonesia yang meninggal dunia pada pelaksanaan haji tahun ini jauh lebih sedikit.
Pada pelaksanaan ibadah haji tahun 1443 Hijriah, sampai hari ke-43 operasional pelayanan haji tercatat ada 54 orang dari total 100.051 anggota jamaah Indonesia yang meninggal dunia.
Namun, Menteri Agama menyoroti jumlah anggota jamaah Indonesia yang meninggal dunia dalam tiga hari terakhir, yang tercatat sampai sembilan orang.
Jumlah anggota jamaah haji yang meninggal dunia pada pelaksanaan ibadah haji tahun-tahun sebelumnya, ketika anggota jamaah Indonesia jumlahnya sekira dua kali lipat dari tahun ini, jauh lebih banyak.
Menurut data pemerintah jumlah anggota jamaah haji Indonesia yang meninggal dunia hingga hari ke-43 operasional pelayanan haji tercatat 463 orang pada 2015, 224 orang pada 2016, 390 orang pada 2017, 206 orang pada 2018, dan 241 orang pada 2019.
Baca juga:
Pemerintah siapkan layanan kesehatan semasa kepulangan jamaah haji
360 haji kloter pertama Debarkasi Solo tiba di Tanah Air
Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Maryati
COPYRIGHT © ANTARA 2022
Artikel ini bersumber dari www.antaranews.com.