“Perusahaan kami selalu berusaha untuk memberikan nilai terbaik tidak hanya untuk hewan kesayangan tetapi juga untuk manusia dan planet kita. Saat ini kami bekerja dengan organisasi lokal kami guna memperjuangkan ‘Konsep Keberlanjutan’ baik untuk manusia maupun untuk lingkungan dengan melalui proyek kami #AyoDaurUlang,” Presiden Direktur Royal Canin Indonesia Ridarrahim Nirwandar.
Baca juga: Solusi untuk pemilik “anak bulu” yang malas repot beli makanan
Upaya itu tidak hanya membantu Royal Canin dari sisis ekonomi secara berkelanjutan tetapi juga untuk membantu organisasi lokal yang relevan, komunitas, dan juga anggota keluarga yang mendapatkan manfaat dari kemitraan ini, katanya dalam siaran pers, Kamis.
Royal Canin Indonesia bekerjasama dengan Ibu Sunarni yang mengasuh “Group of the Deaf People di Depok, Jawa Barat, Bambang Suwerda dari Bank Sampah Yogya di Daerah Istimewa Yogyakarta, dan UMKM Daur Ulang di Bali.
Ketiganya merupakan penggiat pengolahan ulang sampah non organik. Mereka semua merupakan pejuang lingkungan yang tak kenal lelah dalam memanfaatkan kemasan non-organik untuk diolah kembali menjadi berbagai produk baru yang lebih bermanfaat.
“Saat ini kami mampu memproduksi 500 tas berbagai ukuran setiap bulannya dari bahan bekas kemasan produk Royal Canin pada proyek #AyoDaurUlang,” ujar Sunarni. Lebih khusus lagi, wanita yang merintis kegiatan pengelolaan sampah sejak 1995 ini juga memberdayakan sejumlah tenaga terampil penyandang disabilitas bisu tuli dalam mengolah limbah bekas kemasan produk Royal Canin.
Setiap produk, misalnya tas jinjing ukuran sedang, membutuhkan 15 bungkus bahan kemasan bekas Royal Canin. “Sisa bahan akan kami gunakan untuk produk lain,” kata Sunarni yang juga menjelaskan bahwa kemitraan ini sudah berlangsung selama lima tahun.
Sementara itu Bambang Suwerda yang juga menseriusi bank sampah di wilayahnya juga menyebutkan ada pencapaian yang menggembirakan. “Hingga kini upaya kami membentuk bank sampah ini sudah melibatkan sampai dua ribu anggota,” ujarnya.
Bambang mengatakan, kinerja pihaknya dalam mengolah kemasan bekas dari Royal Canin sudah berjalan secara rutin. “Baru-baru ini kami mengirimkan 400 tas dengan berbagai desain ke Royal Canin dan ini merupakan pesanan yang kedelapan,” kata Bambang.
Sampai bulan November tahun 2021, Royal Canin melalui jaringan penjualan yang ada telah terhubungkan dengan banyak klinik hewan kesayangan dan pet shop yang ada di seluruh Indonesia untuk membantu mengumpulkan kemasan bekas produk Royal Canin yang umumnya diperoleh dari pelanggan Royal Canin sendiri.
Diterangkan kembali bahwa upaya untuk mengumpulkan kemasan bekas itu hingga saat ini telah sukses mencapai 2.358 kilogram limbah. Dari hasil olah limbah itu telah dihasilkan tak kurang dari 2.365 produk baru.
Baca juga: Tiga dari empat pemilik hewan peliharaan tak pernah ke dokter hewan
Baca juga: Cara Royal Canin tingkatkan kepedulian terhadap hewan piaraan
Baca juga: “Royal Canin Club” jadi aplikasi penuhi kebutuhan “pawrents”
Pewarta: Suryanto
Editor: Alviansyah Pasaribu
COPYRIGHT © ANTARA 2022
Artikel ini bersumber dari www.antaranews.com.