korannews.com – Labuan Bajo masih menjadi salah satu destinasi primadona wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara.
Surga tersembunyi ini berada di wilayah Indonesia bagian timur, tepatnya di Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Selain melihat komodo dan habitatnya, banyak wisatawan yang mengejar keindahan lain dari Labuan Bajo.
Mulai dari beragam pulau eksotis, pantai putih yang ciamik, pemandangan matahari terbenam dari atas bukit, hingga keragaman bawah laut yang memesona.
Itinerary 3 hari 2 malam di Labuan Bajo
Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) Shana Fatina memberikan rekomendasi rencana perjalanan (itinerary) 3 hari 2 malam di Labuan Bajo.
“Ini itinerary untuk sailing dan Labuan Bajo,” ujar Shana kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.
Jika berencana pergi ke sana dan belum memiliki referensi agenda di perjalanan, berikut itinerary 3 hari 2 malam di Labuan Bajo.
Hari pertama
Mendaki Pulau Kelor
Menikmati keindahan Nusa Tenggara Timur dari ketinggian menjadi salah satu aktivitas kegemaran para wisatawan.
Salah satu lokasi yang sering dikunjungi untuk menikmati lanskap Nusa Tenggara Timur adalah Pulau Kelor, Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, seperti dikutip (20/2/2019).
Destinasi ini menjadi salah satu favorit wisatawan dari Labuan Bajo yang ingin menuju Pulau Rinca untuk menyaksikan tempat hidup para komodo.
Pengunjung bisa melakukan jelajah alam dengan mendaki bukit.
Meski cukup berat dan harus bersusah payah mendaki sekitar 30 menit, pengunjung dijamin puas dengan pemandangan di puncaknya.
Melihat komodo di Pulau Rinca
Tak hanya di Pulau Komodo, kamu bisa mengunjungi pulau-pulau lain yang juga terdapat komodo.
Tidak jauh dari Pulau Kelor, wisatawan dapat menyeberang ke Pulau Rinca yang menjadi salah satu tempat rekomendasi melihat komodo.
Jika pulau Komodo menawarkan panorama alam berupa semak belukar, nuansa berbeda akan ditemui di Pulau Rinca. Kamu akan melihat padang rumput dan pepohonan palem di pulau ini.
Menurut laporan (3/7/2021), terdapat lebih dari 1.500 komodo yang masih menghuni pulau Rinca.
Menikmati matahari terbenam di Pulau Kalong
Perjalanan hari pertama diakhiri di Pulau Kalong, yang terletak di antara Pulau Rinca dan Pulau Papagarang.
Pulau Kalong dapat ditempuh sekitar 35 menit dengan speedboat dari Kota Labuan Bajo.
Daratan pada pulau ini didominasi oleh bukit-bukit. Sementara, sekitar dua pertiga garis pantainya ditutupi pohon bakau (mangrove) dengan ketinggian 3-5 meter.
Sesuai namanya, pulau ini merupakan habitat bagi ribuan hingga jutaan kalong alias kelelawar besar, seperti dikutip dari (2/4/2022).
Sekitar pukul 18.00 WITA hingga 19.00 WITA, wisatawan dapat menyaksikan ribuan kalong keluar dari sarangnya dan beterbangan menyambut langit senja.
Adapun mereka meninggalkan sarang untuk mencari makan berupa buah-buahan dan sari bunga.
Tak hanya menyaksikan kelelawar, Pulau Kalong juga memiliki pemandangan senja yang eksotis.
Pulau Kalong merupakan salah satu spot sunset terindah di kawasan Taman Nasional Komodo.
View this post on Instagram
Hari kedua
Lihat komodo di Pulau Komodo
Hari kedua, Pulau Komodo menjadi destinasi pertama yang tidak boleh terlewatkan saat berwisata di Labuan Bajo.
Mengunjungi Labuan Bajo tentu tak lengkap tanpa ke Pulau Komodo. Di Pulau inilah, habitat asli binatang purba komodo bernaung.
Hewan mirip kadal raksasa ini menjadi daya pikat tersendiri bagi wisatawan. Melansir dari (23/12/2020), jumlah Komodo di Pulau Komodo ada sekitar 2.000 ekor.
Para komodo tersebut tersebar di berbagai area. Untuk melihatnya, wisatawan bisa melakukan trekking dengan tiga pilihan rute yakni pendek, sedang, dan panjang.
Perlu diketahui, perempuan yang sedang datang bulan tidak bolek datang karena komodo penciumannya tajam, sehingga berpotensi membahayakan.
Untuk yang datang bulan juga tidak bisa trekking di Pulau Komodo.
Pink Beach
Selain menawarkan pemandangan dari laut biru yang indah dan jernih, hamparan pasir berwarna merah muda menjadi daya tarik Pink Beach yang unik.
Dilansir dari (2/1/2021) berdasarkan informasi Bobo, warna pasir pantai yang terletak di Pulau Komodo berasal dari mikroorganisme bernama foraminifera.
Ciri khas pantai pink ini adalah dikelilingi tebing dan gunung-gunung kapur khas Pulau Komodo, serta punya lebih sedikit pepohonan, dari pink beach lain.
Selain memiliki warna pantai yang unik, kawasan Pink Beach Pulau Komodo menjadi tempat untuk snorkeling, menyelam untuk melihat keunikan satwa dan keanekaragaman hayati bawah laut.
Jika ingin diving atau snorkeling, pengunjung bisa melakukannya tanpa harus khawatir apakah ekosistem bawah laut akan sulit dilihat.
Sebab, warna-warni terumbu karangnya masih terjaga dengan baik.
Berbagai jenis ikan bawah laut yang khusus ada di perairan Manggarai Barat juga bisa dijumpai.
Menikmati pantai dan snorkeling di Taka Makassar
Pulau pasir yang ajaib dan unik, adalah sebutan wisatawan untuk Pulau Taka Makassar, yang berada di satu kawasan dengan Pulau Komodo ini.
Apa sebenarnya yang menjadikan Taka Makassar unik? Dikutip dari TribunTravel (26/3/2019), pulau ini hanya muncul saat air laut sedang surut, alias pulau yang bisa hilang dan tenggelam kala air laut meninggi.
Meski begitu, hamparan pasir putihnya begitu memesona, sangat sayang untuk dilewatkan.
Jika mampir ke sini, jangan lupa untuk menyelam atau snorkeling.
Menyapa segala biota laut yang indah pasti sangat menyenangkan, apalagi jika dilakukan bersama keluarga, teman, ataupun pasangan.
Jernihnya air laut memang membuat wisatawan bisa langsung menengok ke dasar perairan.
Namun, sensasinya tentu tak akan lengkap tanpa interaksi langsung dengan ikan-ikan dan terumbu karang.
Berburu foto Instagramable di Pulau Padar
Terkenal sebagai habitat alami komodo, tidak jauh dari Pulau Komodo. Pulau Padar menawarkan banyak spot foto yang mengesankan dan Instagramable.
Pulau ini ramai dikunjungi saat hari sudah mulai gelap, seperti dikutip (31/8/2020).
Untuk menikmati keindahan dari atas bukit, wisatawan perlu trekking 15-20 menit.
Di atas bukit Pulau Padar, kamu bisa melihat lanskap alam yang sangat cantik, baik darat maupun perairan Labuan Bajo.
Dari ketinggian, semua obyek dapat terlihat jelas dan kecil. Seperti kapal-kapal wisata, pantai, bukit-bukit dan lautan lepas.
Biasanya, wisatawan yang gemar memotret akan datang sore hari menjelang malam untuk mendapatkan angle foto terbaik di sini.
Hari ketiga
Melihat fosil hewan laut di Goa Batu Cermin
Kunjungan pada hari ketiga bisa diawali dengan melihat Goa Batu Cermin di pusat kota Labuan Bajo, tepatnya di Manggarai Barat, Flores, NTT.
Disebut Goa Batu Cermin karena di salah satu bagian goa terdapat sebuah lubang besar di atas langit yang membuat matahari bersinar dengan terang ke dasar goa.
Sinar matahari tersebut dipantulkan oleh bebatuan goa.
Di tempat ini, wisatawan dapat menyaksikan fosil-fosil binatang laut yang menempel di dinding dan bebatuan goa.
Untuk berkunjung, wisatawan harus mengeluarkan biaya mulai Rp 10.000 per orang dan Rp 20.000 untuk menyewa pemandu tur.
Menikmati kesegaran Air Terjun Cunca Wulang
Setelah puas menikmati keindahan Goa Batu Cermin, kamu bisa mengunjungi air terjun cantik nan tersembunyi yang terletak di wilayah timur Labuan Bajo.
Air Terjun Cunca Wulang bagaikan surga tersembunyi yang tak terlihat.
Destinasi ini cocok bagi yang ingin bermain air tapi mencari aktivitas selain snorkeling dan diving di Labuan Bajo.
Berenang menjadi aktivitas menarik di Air Terjun Cunca Wulang, karena airnya berwarna biru jernih dan terasa segar untuk diarungi, dikutip dari (31/8/2020).
Jika tak bisa berenang, kamu dapat menikmati wisata dengan duduk-duduk santai atau berfoto di samping dinding nan indah di sekitar air terjun.
Keindahan air terjun yang asri dengan air jernih dan bersih membuat Air Terjun Cunca Wulang menjadi salah satu primadona di kalangan wisatawan.
Untuk menikmati keindahan panorama surga tersembunyi ini, kamu harus mengeluarkan biaya sebesar Rp 20.000 sampai Rp 50.000.
Santai sore hari di Waterfront Marina
Destinasi terakhir pada hari ketiga adalah Waterfront Marina, yang baru saja diresmikan pada Juli 2022.
Area ini menjadi magnet baru bagi warga dan wisatawan. Apalagi saat sore hari, tempat yang merupakan titik nol kota Labuan Bajo ini selalu dipadati wisatawan, baik lokal maupun mancanegara.
Banyak wisatawan berfoto di atas tangga-tangga Waterfront dengan latar belakang pantai dan gugusan pulau-pulau mungil di sekitar kota Labuan Bajo, seperti dikutip (9/5/2022).
Ada juga wisatawan yang datang untuk nongkrong santai bersama keluarga dan kerabat, sembari menikmati kopi khas Manggarai yang disiapkan penjual kopi keliling.
Adapun kawasan Waterfront Marina bertujuan untuk ruang terbuka dan ruang aktivitas kreatif bagi masyarakat dan wisatawan untuk menikmati keindahan laut Labuan Bajo.
Terdapat beberapa zona di Waterfront Marina. Ada Zona 1 Bukit Pramuka, Zona 2 Kampung Air, Zona 3 Dermaga, Zona 4 kawasan Pantai Marina (Inaya Bay), dan Zona 5 Kampung Ujung.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.