korannews.com – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menandatangi MoU (nota kesepahaman) dengan Menteri Pariwisata Kerajaan Arab Saudi Ahmed Al Khatieb di Arab Saudi, Rabu (30/11/2022).
Ruang lingkup nota kesepahaman ini mencakup beberapa hal, termasuk seputar pertukaran data, pertukaran best practice, dan joint promotion antar kedua negara.
“Juga kerja sama tentang investasi, publikasi juga akan fokus kepada pendidikan dan pelatihan serta penelitian di bidang pariwisata. Serta kerja sama yang komprehensif pada forum-forum internasional dan organisasi,” ujar Menparekraf, lewat keterangan resmi yang Kompas.com terima, Kamis (1/12/2022).
Alasan Indonesia menyasar wisatawan asal Arab Saudi
Arab Saudi menjadi salah satu negara yang difokuskan menjadi pasar wisatawan mancanegara (wisman) bagi Indonesia.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat kunjungan wisman Arab Saudi pada 2019 sebesar 157.512 kunjungan, dengan rata-rata pengeluaran 2.277 dolar Amerika Serikat atau setara Rp 35 juta per wisman per kunjungan.
Menparekraf mengatakan, para wisman asal Arab Saudi tersebut cenderung menyukai pantai dan pegunungan, serta wisata keluarga.
Menariknya, Arab Saudi juga mendeklarasikan bahwa negara tersebut tengah fokus menjalankan pariwisata yang berkelanjutan.
“Dan Indonesia tentunya menjadi salah satu acuan dalam pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan,” ujarnya.
Sempat bicarakan soal kereta gantung di Puncak
Dari beberapa ruang lingkup kerja sama dan rencana promosi bersama, kesepakatan ini akan berfokus ke langkah-langkah yang dapat memudahkan kunjungan wisatawan.
Hal ini diharapkan bisa meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan dari Arab Saudi ke Indonesia menuju angka yang lebih besar dari kunjungan wisatawan Arab Saudi sebelum pandemi.
Selain itu, nota kesepahaman tersebut juga diharapkan mampu mengakselerasi rencana investasi pemerintah Arab Saudi di Indonesia, khususnya terkait infrastruktur pariwisata.
Sandiaga menerangkan, salah satu yang sempat dibicarakan adalah kereta gantung, yang rencananya akan ditempatkan di beberapa tempat wisata unggulan, salah satunya Puncak.
“Penandatanganan ini juga bersejarah karena merupakan tindak lanjut pertama pasca-G20, di mana kita akan mengharapkan investasi Pemerintah Arab Saudi khususnya di bidang infrastruktur pariwisata,” ujar dia.