korannews.com –
KOMPAS.com – Sulawesi Tenggara terkenal akan daya tarik wisata bahari, salah satunya pantai dengan hamparan pasir putihnya. Salah satu tempat wisata bahari yang populer yaitu Wakatobi.
Padahal, sejatinya, daya tarik Sulawesi Tenggara tidak hanya berpusat terhadap pantainya. Ada juga wisata sejarah yang tak kalah menarik.
“Ada banyak wisatanya, tidak hanya Wakatobi,” kata Gubernur Provinsi Sulawesi Tenggara Ali Mazi di sela acara Nusaraya di Gedung Kompas Gramedia, Jakarta Pusat, Rabu (1/2/2023).
Ali pun menyebutkan beberapa tempat wisata selain Wakatobi yang bisa dikunjungi saat di Sulawesi Tenggara. Berikut selengkapnya:
Tempat wisata di Sulawesi Tenggara , tak hanya Wakatobi
1. Pantai Pasir Putih Mutiara
Pantai Pasir Putih Mutiara ialah pantai dengan hamparan pasir putih yang membentang di sepanjang Desa Gumanano, Kecamatan Mawasangka, Kabupaten Buton Tengah, Sulawesi Tenggara.
Dilaporkan oleh Kompas.com, Kamis (16/8/2016), Desa Gumanano jaraknya sekitar 84 kilometer dari Pelabuhan Wamngkolo. Di lokasi ini, wisatawan dapat menikmati pemandangan perpaduan hamparan pasir putih dan beningnya air laut.
Wisatawan dapat berenang, bermain pasir di tepi pantai, atau oto-foto dengan latar laut.
2. Toronipa
Toronipa merupakan salah satu pantai yang ramai kunjungi oleh wisatawan. Lokasinya ada di Kelurahan Toronipa, Kecamatan Soropia, Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara.
Pantai Toronipa terletak di ujung timur salah satu teluk yang mengapit Kota Kendari, dikutip dari , Minggu (7/11/2022).
Nama Toronipa diambil dari bahasa Bugis toro nipa, yang artinya pohon nipa yang turun.
Pantai Toronipa terkenal akan pasir putih, ditambah ratusan pohon cemara dan pohon kelapa.
Wisatawan dapat berlibur sembari mencoba banana boat, naik jetski, atau duduk di sekitar pantai dan gazebo.
Jika mampir ke Pantai Toronipa, jangan lewatkan momen pemandangan matahari terbit (sunrise) dan matahari terbenam (sunset) di bibir pantai.
3. Pantai Pasir Panjang Labengki
Pantai Pasir Panjang Labengki menawarkan panorama pasir putih yang mengelilingi pantai. Lokasinya ada di Desa Labengki, Kecamatan Lasolo Kepulauan, Kabupaten Konawe Utara.
Tempat jadi salah satu tempat wisata andalan di Labengki, dikutip dari laman resmi Dinas Pariwisata Sulawesi Tenggara.
Indahnya pesona Pantai Pasir Labengki dapat dilihat dari ketinggian. Jadi wisatawan harus naik ke atas bukit yang berada di sisi kanan pantai.
“Labengki ini suatu pulau yang sama kayak Raja Ampat,” kata Ali.
Dari ketinggian, wisatawan dapat bersantai menikmati panorama pasir dan gradasi warna pantai.
Pantai ini dinamakan Pantai Pasir Panjang karena pantainya yang memanjang sejauh kurang lebih 700 meter.
Jika ingin datang ke Pantai Pasir Panjang Labengki, sebaiknya datang sekitar mulai bulan Agustus hingga April. Pada rentang waktu tersebut kondisi air laut tenang dan aman dari angin.
4. Benteng Keraton Buton
Selain wisata bahari, Sulawesi Tenggara juga memiliki daya tarik wisata sejarah. Salah satu tempatnya adalah Benteng Keraton Buton.
Benteng Keraton Buton berlokasi di Desa Melai, Kecamatan Murhum, Kota Baubau, Provinsi Sulawesi Tenggara.
“Benteng Keraton Buton ini merupakan peninggalan sejarah Kerajaan Buton, dan merupakan benteng terbesar kedua di dunia setelah Tembok China,” kata Ali.
Benteng Keraton Buton, dilansir dari Kompas.com, Senin (13/6/2022), memiliki luas sekitar 23,375 hektar dengan keliling sekitar 2.740 meter.
Benteng ini diperkirakan didirikan pada abad ke-16 oleh Sultan Buton III bernama La Sangaji atau sultan bergelar Sulta Kaimuddin yang memerintah pada 1591-1596.
Awalnya, Benteng Keraton Buton hanya tumpukan batu yang disusun mengelilingi kompleks istana.
Tujuan pembangunannya adalah sebagai pertahanan sekaligus pagar pembatas antara kompleks istana dengan perkampungan masyarakat.
Hingga pada masa pemerintahan Sultan Buton IV, yakni Sultan Elangi atau Sultan Dayani Ikhsanuddin, tumpukan batu tersebut dijadikan sebagai bangunan permanen.
5. Rawa Aopa
Rawa Aopa termasuk salah satu kawasan di Seksi Pengelolaan Taman Nasional (STPN) Wilayah I Balai Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai (TNRAW).
Dikutip dari laman resmi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, wilayah tersebut menjadi salah satu daerah prioritas dalam hal pengembangan wisata guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.
Perairan Rawa Aopa memiliki luas sekitar 12 ribu hektar, dilansir dari laman resmi Dinas Pariwisata Sulawesi Tenggara.
Di tempat ini, isatawan dapat memancing, susur rawa, melakukan penelitian, berfoto, mendayung, dan melihat keindahan alam yang masih terjaga.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.