10 Contoh Teks Eksplanasi Fenomena Sosial dan Strukturnya

10 Contoh Teks Eksplanasi Fenomena Sosial dan Strukturnya

10 Contoh Teks Eksplanasi Fenomena Sosial dan Strukturnya

JAKARTA, celebrities.id – Contoh teks eksplanasi fenomena sosial dapat menambah referensi kamu dalam penulisan jenis teks penjelasan berkaitan dengan peristiwa-peristiwa sosial yang ada lingkungan masyarakat sekitar.

Teks eksplanasi sendiri merupakan paragraf atau teks yang isinya menerangkan sebuah informasi mengenai proses terjadinya suatu fenomena, baik itu fenomena alam, ilmu pengetahuan, maupun kehidupan sosial dan budaya.

Teks eksplanasi juga mengenalkan hubungan logis dari beberapa peristiwa, antara satu peristiwa dengan peristiwa yang lain terdapat hubungan sebab akibat. Namun bukan pendeskripsian benda-benda.

Dilansir dari berbagai sumber, celebrities.id, Rabu (24/8/2022) telah merangkum contoh teks eksplanasi fenomena sosial, sebagai berikut.

Definisi Teks Eksplanasi

Merujuk pada e-Modul Bahasa Indonesia tentang “Memproduksi Teks Eksplanasi” (2018) oleh Silvia Devika, teks eksplanasi diartikan sebagai sebuah teks tentang penjelasan atas suatu proses yang berhubungan dengan bagaimana dan mengapa suatu peristiwa dapat terjadi, entah itu dari peristiwa alam maupun peristiwa sosial budaya.

Teks eksplanasi bertujuan agar pembaca dapat memperoleh pemahaman mengenai latar belakang fenomena tersebut secara jelas dan logis. Teks eksplanasi banyak memakai fakta dan pernyataan yang mempunyai hubungan sebab-akibat atau kausalitas.

1. Demonstrasi Massa

-Pernyataan Umum

Akhir-akhir ini demonstrasi kerap terjadi hampir setiap waktu dan terjadi di berbagai tempat. Bahkan, demonstrasi sudah menjadi fenomena yang lumrah di tengah-tengah masyarakat kita.

-Urutan Sebab Akibat

Menanggapi fenomena tersebut, seorang kepala daerah menyatakan bahwa penyebab demonstrasi dan anarkisme tidak lain adalah faktor laparnya masyarakat. Lantas ia mencontohkan rakyat Malaysia dan Brunei yang adem ayem, lantaran kesejahteraan mereka terpenuhi maka demonstrasi di negara-negara itu jarang terjadi.

Tentu saja komentar tersebut menyulut reaksi para mahasiswa. Mereka memprotes dan meminta sang bupati mencabut kembali pernyataannya. Para mahasiswa tidak terima dan tidak merasa memiliki motif serendah itu. Mereka berpendirian bahwa demonstrasi yang biasa mereka lakukan murni untuk memperjuangkan kebenaran dan melawan kemungkaran yang terjadi di hadapan mereka. 

Demonstrasi massa tidak selalu disebabkan oleh urusan perut, bahkan banyak peristiwa yang sama sekali tidak didasari oleh motif itu. Dalam kaitannya dengan kebutuhan manusia, Abraham Maslow membaginya ke dalam beberapa tingkatan. Kebutuhan yang paling mendasar adalah makan dan minum. Sementara itu, yang paling puncak adalah kebutuhan akan aktualisasi diri.

Namun demikian, pada umumnya demonstrasi massa justru lebih didasari oleh kebutuhan tingkatan akhir itu. Masyarakat berdemonstrasi karena membutuhkan pengakuan dari pemerintah maupun pihak-pihak lain agar hak-hak dan eksistensi mereka diakui. Karena merasa dibiarkan, hak-haknya diingkari, bahkan dinistakan, kemudian mereka berusaha untuk menunjukkan jati dirinya dengan cara berdemonstrasi.

-Interpretasi

Dengan fakta semacam itu, nyatalah bahwa kemiskinan bukanlah penyebab utama untuk terjadinya gelombang demonstrasi. Akan tetapi, fenomena tersebut lebih disebabkan oleh kemampuan berpikir kritis dari warga masyarakat. Mereka tahu akan hak-haknya, mengerti pula bahwa di sekitarnya telah terjadi pelanggaran dan kesewenang-wenangan. 

Mereka kemudian melakukan protes dan menyampaikan sejumlah tuntutan. Apabila faktor-faktor itu tidak ada di dalam diri mereka, apapun yang terjadi di sekitarnya, mereka akan seperti kerbau dicocok hidung: manggut-manggut dan berkata “ya” pada apapun tindakan dari pimpinannya meskipun menyimpang dan bahkan menzalimi mereka sendiri.

2. Kemiskinan

-Pernyataan Umum

Kemiskinan adalah tingkat masyarakat dengan pendapatan yang rendah. Dengan pendapatan yang rendah masyarakat tidak mampu untuk mencukupi kebutuhan pokok seperti makan, minum, pakaian, tempat berlindung, dan pendidikan.

Biasanya masyarakat miskin cenderung bertempat tinggal di bantaran kali, bawah jembatan, dan tempat-tempat yang justru bukan tempat layak mendirikan bangunan. Terkadang justru mereka membangun tempat tinggal di atas tanah milik negara.

-Urutan Sebab Akibat

Banyak faktor terjadinya kemiskinan atau seseorang menjadi miskin. Faktor keterbatasan alat kelengkapan pendidikan dan pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Selain itu, seperti bangkrut, musibah, perilaku pribadi, perbudakan, dan struktur sosial. Faktor perilaku dan struktur sosial yang lebih banyak mendominasi terjadi kemiskinan secara mengglobal.

Perilaku manusia yang konsumtif, mementingkan gengsi daripada kebutuhan, dan penggunaan keuangan yang tidak sesuai dengan pemasukan yang diterima. Jumlah keluarga juga dapat mempengaruhi jika pemasukan tidak sebanding dengan kebutuhan untuk semua keluarga. Faktor struktur sosial lebih mengarah pada turun temurun kemiskinan itu sendiri. Faktor gengsi adalah faktor yang juga termasuk ke dalam faktor perilaku pribadi. Masyarakat lebih cenderung mementingkan keinginan daripada kebutuhan pokok.

-Interpretasi

Seharusnya, kemiskinan tidak perlu menjadi fenomena yang besar di Indonesia maupun dunia. Jika, kita secara pribadi mau menerima dan mensyukuri apa yang kita miliki tanpa membandingkan dan ada perasaan isi di dalamnya.

Selain itu, adanya kerja sama antara pemerintah dan masyarakat sekitar tentang penanggulangan atau memberantas kemiskinan, diharapkan negara kita akan terbebas dari fenomena kemiskinan yang makin lama semakin bertambah.

 


Artikel ini bersumber dari www.celebrities.id.

Tinggalkan Balasan

error: Content is protected !!