SURYA.CO.ID, TRENGGALEK – Tim pengabdian kepada masyarakat skim PIKAT (Pemanfaatan Ipteks Bagi Masyarakat) UPN Veteran Jawa Timur menggelar program pengabdian kepada masyarakat bertajuk ‘Program English for Tourism untuk Pemberdayaan Tour Guide di Desa Wisata Kabupaten Trenggalek’ di Taman Watu Kandang, Desa Pandean, Kecamatan Dongko, Kabupaten Trenggalek, Kamis (7/7/2022). Desa Pandean merupakan salah satu dari 50 desa wisata terbaik di Indonesia.
Program ini turut didukung oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Trenggalek, jajaran Pokdarwis Desa Tegaren, para tour guide desa wisata di Kabupaten Trenggalek dan Kakang Mbakyu Kabupaten Trenggalek.
Acara dibuka dengan sambutan dari Ketua Tim Pengabdian kepada Masyarakat UPN, Dwi Wahyuningtyas S.Pd., M.A dilanjutkan dengan sambutan dan pembukaan dari Kepala Bidang Destinasi Wisata Disparbud Trenggalek, Tony Widianto S.Hut., MT., M.Sc.
Dalam sambutannya, Ketua Pengabdian kepada masyarakat dan Kepala Bidang Destinasi Wisata menyampaikan harapannya agar program ini dapat berjalan secara berkelanjutan. Mengingat betapa pentingnya program ini untuk memunjang kemampuan bahasa Inggris para tour guide.
Acara kemudian dilanjutkan dengan penyerahan plakat dan modul English for Tour Guide secara simbolis dari ketua tim pengabdian kepada masyarakat kepada Kepala Destinasi Wisata. Setelah pembukaan, peserta kemudian dibagi menjadi empat kelompok, di mana setiap kelompok dipandu oleh satu fasilitator.
Adapun fasilitator yang mendampingi tiap–tiap kelompok adalah tim pengabdian masyarakat yang diketuai oleh dosen Fakultas Hukum, UPN “Veteran” Jatim, Dwi Wahyuningtyas S.Pd., M.A. dan dua orang mahasiswa UPN “Veteran” Jatim, Alyaa Chiquita Fairuzara A.R dan Fredik Yunior Heuvelman dibantu oleh instruktur bahasa dari Universitas Muhammadiyah Malang, Roro Millatu Al Ghaniy S.S yang juga bertugas sebagai MC.
Selain diberikan materi–materi interaktif dan lebih menekankan pada praktek, para peserta juga disuguhi dengan berbagai macam makanan dan minuman khas pedesaan seperti kue apem, lemper dan beras kencur serta sayur labu siam, bothok ikan laut, sayur asem, tempe dan bakwan jagung untuk menu makan siang.
Peserta tampak antusias mengikuti sesi diskusi dan aktif menyampaikan pendapat dan pertanyaan. Banyak peserta yang berasal dari desa wisata yang jaraknya cukup jauh dari Desa Wisata Pandean. Seperti dari desa wisata di Kecamatan Bendungan, Munjungan, Tugu, atau Durenan. Bahkan beberapa dari peserta yang hadir menempuh perjalanan mulai dari 1 hingga 2 jam perjalanan.
Para peserta tersebut juga cukup antusias dan aktif mengikuti setiap sesi dan kegiatan. Hal inilah yang membuat tim pengabdian kepada masyarakat tetap bersemangat untuk memberikan materi dan diskusi hingga akhir. Meskipun sesi yang dibagi menjadi dua, yakni sesi pagi (10.00-12.00) dan siang (13.00-15.30) ini tergolong panjang, semangat para peserta tidak surut sampai akhir acara. Adapun materi – materi yang dibagikan kepada peserta antara lain adventure tourism, culinary tourism, serta berbagai macam games, role-play dan tips dan trik dalam kepemanduan wisata dalam bahasa Inggris.
Acara ini, akan dilanjutkan dengan online session yang akan membahas materi lanjutan dan rencananya akan diadakan bulan Agustus 2022. Selain materi dan modul, peserta juga mendapatkan seminar kit untuk menunjang aktivitas pelatihan.
Acara diakhiri pukul 15.30 yang ditutup oleh Kepala Destinasi Wisata Kabupaten Trenggalek, diiringi doa dan harapan dari dinas terkait agar tim pengabdian kepada masyarakat tetap mengawal dan membantu program pemberdayaan tour guide di desa wisata di Trenggalek demi mewujudkan visi seratus desa wisata (Sadewa) Kabupaten Trenggalek 2024. (*)
Artikel ini bersumber dari surabaya.tribunnews.com.