Melansir Bocah Indonesia, Salpingitis merujuk kepada peradangan pada tuba falopi. Ini merupakan salah satu tipe penyakit radang panggul (PRP).
Diagnosis
Untuk mendiagnosis salpingitis, dokter akan menanyakan gejala dan riwayat seksual pasien serta melakukan pemeriksaan fisik. Dokter juga akan melakukan beberapa tes berikut untuk mengonfirmasi diagnosis:
– Pemeriksaan darah dan urin untuk mencari penanda infeksi.
– Swab vagina dan serviks untuk menentukan tipe bakteri yang menyebabkan infeksi.
– Ultrasonografi abdomen (perut) atau transvaginal untuk melihat tuba falopii dan organ reproduksi lainnya.
– Histerosalpingogram untuk melihat ada tidaknya sumbatan pada tuba falopii akibat salpingitis.
– Pada beberapa kasus, dokter menyarankan laparoskopi diagnositik. Ini merupakan prosedur bedah minor yang memungkinkan dokter melihat tuba falopii dan organ reproduksi lain secara menyeluruh.
Secara umum, bila terdiagnosis dini, peradangan dan infeksi dapat hilang sepenuhnya dengan obat-obatan. Namun, bila diagnosisnya terlambat, salpingitis berisiko menimbulkan komplikasi serius yang perlu pengobatan invasif.
Cara Mengobati Salpingitis
Oleh karena salpingitis merupakan peradangan yang disebabkan oleh bakteri, pengobatan pilihan adalah terapi farmakologis, yang terdiri dari antibiotik dan obat antiinflamasi (antiperadangan). Jenis antibiotik yang diperlukan bergantung pada bakteri penyebab infeksi. Antibiotik yang kerap digunakan antara lain doxycycline, azithromycin, erythromycin, atau levofloxacin.
Pasangan dari wanita yang mengalami salpingitis juga perlu diobati dengan antibiotik. Dan, disarankan untuk menghindari hubungan intim hingga satu minggu setelah pengobatan berakhir.
Sebagian kasus salpingitis yang berat perlu dirawat inap di rumah sakit. Bila infeksi tuba menimbulkan komplikasi, pembedahan mungkin diperlukan. Seperti bila terdapat abses (kantung nanah), akan dilakukan pembedahan untuk mendrainase cairan nanah. Pada kasus yang lebih berat, salpingektomi (pengangkatan tuba falopii) mungkin diperlukan.
(FIR)
Artikel ini bersumber dari www.medcom.id.