Menilik Kembali Wejangan Soeharto untuk Tangani Kebobrokan Polri

Menilik Kembali Wejangan Soeharto untuk Tangani Kebobrokan Polri

2 menit

Terpilih sebagai Kapolri di tahun 1991, Kunarto lantas meminta wejangan Soeharto sebagai bekal untuknya memimpin. Penasaran apa isi pesan yang ia dapatkan? Simak selengkapnya berikut ini, ya!

Kunarto terpilih sebagai Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) di tengah kebobrokan yang terjadi di tubuh Polri.

Karena itulah sebelum pelantikan, ia kebingungan memikirkan bagaimana cara mengawali tugasnya.

Untungnya, rasa bingung ini akhirnya menghilang setelah ia mendengar wejangan Soeharto.

Yuk, simak kisah selengkapnya dalam artikel berikut ini!

Wejangan Soeharto untuk Tangani Kebobrokan Polri

Menilik Kembali Wejangan Soeharto untuk Tangani Kebobrokan Polri

Sumber: historia.id

Di tengah kegelisahannya, Kunarto lantas meminta izin untuk bertemu dengan Presiden Soeharto.

Tujuannya adalah untuk mendengar langsung arahan beliau terkait jabatan yang akan ia emban.

Untungnya, izin bertemu yang ia ajukan mendapat persetujuan sebelum pelantikan berlangsung.

Tepatnya, Kunarto menghadap Soeharto pada tanggal 17 Februari 1991, tiga hari sebelum pelantikannya.

“Oh kamu, kapan pelantikannya?” tanya Soeharto seperti dikutip dari buku berjudul Pak Harto The Untold Stories, yang dilansir inews.id, Selasa (9/8/2022).

“Tiga hari lagi, Pak,” jawab Kunarto dilansir dari sumber yang sama.

Dalam pertemuan tersebut, Kunarto lantas menceritakan seluruh keresahannya.

Menurutnya, selama ini ia sudah cukup lama berkarier di luar tubuh Polri.

Bahkan, di tahun 1979-1986 ia lebih fokus menjadi ajudan Presiden Soeharto.

Karena itulah ia bisa melihat dengan jelas kebobrokan yang terjadi di dalam institusi tersebut.

Mengejutkannya, Kunarto kemudian mendapat amanah untuk menjadi Kapolri.

Ini artinya ia bertanggung jawab untuk memperbaiki hal-hal menyimpang yang selama ini terjadi.

“Saya tidak tahu harus berbuat apa dan harus memperbaikinya dari mana. Saya mohon petunjuk Bapak,” kata Kunarto.

Mendengar pertanyaan itu, Soeharto lantas merenung dalam diam sembari bersandar di kursi kesayangannya.

Lalu, setelah tiga menit akhirnya keluarlah wejangan singkat dari Soeharto.

“Itu tidak sulit ya Kunarto, yang penting kamu baik. Asal kamu baik, maka semua akan baik,” ucapnya.

Sepak Terjang Kunarto sebagai Kapolri

sepak terjang kunarto kapolri

Sumber: kompas.com

Setelah mendengar wejangan tersebut, Kunarto berjanji dalam hati untuk menciptakan Polri yang bersih dan dapat melayani masyarakat dengan baik.

Ia bahkan mengajak seluruh anggota Polri untuk mengucap ikrar “Tekadku Pengabdian Terbaik”.

Karena itulah sepanjang hidupnya ia terkenal sebagai sosok Kapolri yang sederhana dan lurus.

Bahkan meski suaranya yang jernih kadang tenggelam dalam hiruk-pikuk tugas rutin polisi, Kunarto tetap berjuang untuk membenahi Polri.

Terutamanya terkait modernisasi peralatan serta pola pikir para anggota.

“Menciptakan polisi baik, setidaknya harus ada lima hal terpenuhi. Input-nya baik, orang-orangnya yang terpilih, terdidik dengan baik, terlatih dengan baik, dilengkapi dengan metoda yang baik, dan welfare yang baik,” pungkasnya dilansir dari kompas.com, Selasa (9/8/2022).

Sebagai catatan, Mantan Kapolri Jenderal (Purn) Kunarto telah meninggal dunia pada hari Rabu, 28 September 2011.

***

Itu dia kisah lengkap mengenai wejangan Soeharto terkait kebobrokan Polri.

Simak artikel menarik lainnya hanya di Berita 99.co Indonesia.

Jangan lupa, kunjungi 99.co/id dan Rumah123.com yang selalu #AdaBuatKamu untuk menemukan hunian impian.

Ada berbagai penawaran properti menarik seperti kawasan Mutiara Pancoran Mas.

Artikel ini bersumber dari www.99.co.

Tinggalkan Balasan

error: Content is protected !!