korannews.com – Tak tampak dari luar dan seolah tersembunyi di antara gang perumahan berukuran tidak terlalu besar, terdapat spot hidden gem bernama Kedai Kopi Kuno di daerah Jakarta Barat.
Kedai Kopi dengan koleksi berbagai macam permainan dan barang-barang kuno ini berada di Latumenten VI Gg. 2 No 9, RT 9/RW 5, Jelambar, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat.
Pencinta game konsol bisa betah berkunjung karena Kedai Kopi Kuno menyediakan beberapa alternatif mesin permainan era tahun 70-90-an yang masih bisa berfungsi.
Konsepnya yang lawas dan estetik cukup viral di media sosial, sehingga Kompas.com memutuskan mampir pada Senin (9/1/2023) sore hari.
Kebetulan, kedai kopi ini baru buka dan bisa dikunjungi mulai sore hari sekitar pukul 18.15 WIB.
Perjalanan menuju Kedai Kopi Kuno
Ternyata, betul rasanya jika Kedai Kopi Kuno dikatakan sebagai hidden gem, karena dibangun pada area perumahan yang untuk menjangkaunya pengunjung perlu berjalan menyusuri gang.
Adapun dari Stasiun Grogol atau Halte Transjakarta Latumenten St. Grogol menuju kedai kopi sebenarnya tidak terlalu jauh, hanya sekitar 400 meter berjalan kaki. Rutenya juga tidak sulit alias tidak berliku-liku.
Selain bisa mengikuti arahan Google Maps, kamu bisa bertanya kepada penduduk untuk memastikan tujuanmu.
Sesampainya di halaman kedai kopi, terlihat bangunan rumah yang tidak terlalu luas namun nampak nyaman.
Dari depan, area garasi dan halaman sudah terlihat dipenuhi berbagai mesin permainan zaman dahulu yang menyala di tengah kegelapan. Warnanya nampak kontras dan menarik, cocok untuk dijadikan konten berfoto.
“Kalau mau foto-foto, mau cari warna neon atau cyber punk itu di atas jam 6 sore, karena kan udah gelap jadi warnanya ketara banget,” ujar pemilik Kedai Kopi Kuno bernama Agung HB, saat ditemui Kompas.com, Senin.
Beberapa mesin yang ditemukan di halaman depan antara lain playstation, dingdong, tv analog, piringan hitam, kaset, radio lawas, hingga kamera analog.
Menurut Agung, barang koleksinya merupakan benda-benda lawas dari mulai tahun 1962-an, yang sekitar 80 persennya masih bisa berfungsi dengan baik.
Setelah mengagumi beberapa benda lawas di halaman depan, Kompas.com memesan camilan yaitu Mie Sakura Mozarella dengan Ice Lychee Tea di sana.
Dari segi jajanan, tidak terlalu ada yang unik, karena makanan dan minuman yang tersedia layaknya kedai kopi secara umum.
Namun, ada menu mi sakura yang merupakan sajian khas saat anak-anak kelahiran 1990-an masih duduk di bangku sekolah dulu.
Sisanya, ada menu lain di antaranya choco latte, kopi susu vanilla, affogato, lemon tea, vanilla milkshake, dimsum, telur gulung, kentang goreng, hingga indomie. Harganya cukup terjangkau karena kisaran Rp 15.000 – Rp 22.000.
Harga makanan dibanderol murah, kata Agung, agar bisa menyesuaikan dengan target pasar mulai dari anak sekolah hingga generasi dewasa di atasnya.
Sesuai target pasar yang dikatakan, sore itu terlihat beberapa anak sekolah berpakaian seragam SMA yang duduk-duduk santai sambil bermain game di Kedai Kopi Kuno.
Sebagai informasi, pengunjung tidak dikenakan biaya apapun untuk bermain semua game lawas ataupun menggunakan benda kuno yang ada di kedai ini.
Sehingga, Kompas.com juga ikut memainkan beberapa mesin permainan yang biasanya banyak dilihat melalui tayangan luar negeri.
Semakin malam, tempat itu semakin ramai dikunjungi anak-anak muda, yang nampaknya juga merupakan pelanggan tetap di Kedai Kopi Kuno.
Area koleksi barang kuno
Agung menjelaskan, bagian yang dibuka untuk umum adalah area garasi dan halaman depan. Namun, ia juga memiliki ruang area koleksi benda kuno di bagian dalam rumahnya.
Selain karena ukurannya terbatas, di dalam tidak tersedia meja dan kursi layaknya kafe, serta tidak diizinkan untuk merokok sehingga memang aksesnya tidak sebebas area luar.
“Kalau saya lihat ada yang bikin konten, baru saya ajak ke dalam buat bikin konten.
Di dalam kaya mini museum, ada game dari tahun 62-an atau 72-an itu termasuk konsol pertama di dunia,” ujar Agung.
Adapun bagi pengunjung yang ingin benar-benar bebas akses dan privat di dalam, bisa menyewa ruangannya dengan biaya Rp 500.000 untuk dua jam. Beberapa merek dikatakan Agung pernah menyewa ruangan tersebut.
Ruangan dalam yang didesain gelap memang terlihat estetik. Warna biru dan merah menyolok menjadi keren jika dijadikan tempat untuk berfoto atau membuat video media sosial.
Barang-barang yang ada di dalam ruang tersebut juga sangat beragam. Playstation, nintendo, aneka game konsol, deretan kamera lawas, boneka, topeng, dingdong, kaset, hingga berbagai pajangan sangat memanjakan mata.
Puas bermain dan berfoto, Kompas.com menyudahi kunjungan malam itu. Area garasi juga sudah dipenuhi pengunjung anak-anak muda.
Sayangnya, kedai kopi ini nampaknya memang diperuntukkan bagi pengunjung muda hingga dewasa yang ingin nongkrong, sehingga kurang ramah untuk anak-anak.
“Smoking bebas sih, makanya ini dibilangnya enggak kids friendly menurut saya. Jadi, suka ada yang nanya mau bawa anak, saya bilang engga aman, karena anak saya buat diajak keluar tuh ngeri banget karena banyak asap,” pungkasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.