korannews.com – Kereta api sangat penting perannya di masa penjajahan dahulu. Selain mengangkut barang dan penumpang, kereta api juga mengangkut tahanan perang.
Kereta api tidak bisa dipisahkan dengan Indonesia. Peninggalan Belanda yang sampai sekarang masih kita manfaatkan ini ternyata punya peran tersendiri dalam perkembangan kota- kota di Indonesia.
detikcom pun berbincang dengan Manager Preservation and Documentation Kereta Api Indonesia, Hardika Hadi Rismaji terkait seberapa penting kereta api di Indonesia.
“Perkembangan kota tidak luput dari peran kereta api. Perpindahan barang- barang besar tak luput dari angkutan kereta api. Dari kereta api sebuah kota berubah menjadi lebih besar, karena kereta api menggerakkan ekonomi,” kata dia.
“Perannya sangat vital untuk perekonomian dan perubahan kota. Makanya dulu stasiun kereta api tidak ada yang di pinggiran, adanya di dekat pusat kota. Karena itu orang-orang dari daerah pinggiran menuju tengah kota atau pusat kota untuk berjualan di situ. Mereka juga bisa bertukar moda dari kereta api dengan bis dan semua aktivitas itu ada di tengah kota,” sambungnya.
“Contohnya itu seperti Stasiun Pasar Senen dimana di depannya ada terminal dan juga di dekatnya juga ada pasar. Hampir di setiap stasiun kereta api itu ada pasar dan juga ada terminalnya,” jelas Hardika.
Fakta menarik lainnya yang juga traveler perlu tahu, kereta api dulunya juga memiliki bus. Fungsinya untuk mengantar penumpang benar-benar sampai ke tujuan.
“Dulu ketika zaman masih kolonial kereta api juga punya angkutan darat selain kereta yaitu bis. Dulu bis itu masuk ke dalam jaringan kereta api, jadi selain mereka punya kereta mereka juga punya bis dan juga angkat angkatan laut,”
“Contohnya nih dulu dari Jakarta ingin ke Lampung. Nanti akan diantar dengan kereta, kemudian lanjut dengan kapal feri. Ada juga apa turun di stasiun dari bisnya dan lanjut juga dengan kereta api menuju tujuan. Mirip-miriplah dengan paketan seperti sekarang,” papar Hardika.
Kereta api dulunya digunakan untuk mengangkut barang-barang dari pinggiran menuju kota atau pelabuhan.
“Barang yang diangkut khususnya pulau Jawa yaitu hasil perkebunan. Karena sebelum ada kereta api ini sebelumnya orang mengangkut hasil perkebunan itu menggunakan kereta dokar. Nah itu kan jalannya becek dan jelek, hingga sampai pelabuhan itu sudah jelek. Nah Supaya cepat mobilisasinya maka digunakanlah kereta api,” lanjutnya.
Masih ada lagi peran kereta api yang sangat lekat dengan Indonesia, yaitu momen pemindahan Soekarno dan Hatta ke Yogyakarta dalam perjalanan Kereta Luar Biasa (KLB).
Daalm web Heritage KAI dituliskan, dalam suasana euforia kemerdekaan bulan September 1945, Stasiun Manggarai diambilalih oleh puluhan ribu demonstran massa pemuda dan buruh kereta api setelah melakukan aksi long march dari Stasiun Jakarta Kota.
Di areal stasiun ini pula segala persiapan rahasia dilakukan untuk perjalanan Kereta Luar Biasa (KLB) pemindahan Presiden dan Wakil Presiden RI menuju Yogyakarta. Untuk menghalangi pandangan dari pintu stasiun, deretan gerbong barang ditaruh di sepanjang Jalur 1. Sekitar pukul tujuh malam KLB melintas perlahan dari arah Pegangsaan melalui jalur 4.
“Supaya tidak ada kecurigaan, kan setiap kereta yang lewat ke Cikarang akan diperiksa, maka lampu pada KLB dimatikan. Setelah berangkat diam-diam saat malam, mereka juga lolos dalam pemeriksaan dan terus melaju hingga ke Yogyakarta,” cerita Hardika.
Sekarang, kereta api masih menjadi salah satu pilihan transportasi darat yang cepat dan ekonomis. Yang membuatnya beda sekarang adalah adanya sistem yang lebih rapi dan fasilitas yang terus meningkat.
Sama seperti zaman dahulu, kereta digunakan untuk mengangkut barang dan penumpang. Begitu juga di zaman sekarang, kita bisa membawa barang, mengirim barang dan juga bepergian dengan kereta api.
Kita juga bisa memilih ingin kelas berapa, jam keberangkatan dan tujuan dengan mudah tanpa perlu ke stasiun langsung. Semakin canggihnya teknologi, kereta api pun ikut menyesuaikan diri. Salah satunya kita bisa pesan tiket dengan ponsel dimanapun dan kapanpun.
Apakah traveler pengguna kereta api sejati?