Travel  

Pengalaman Jelajah TMII, Masuk Taman Burung hingga Naik Menara Pandang

Pengalaman Jelajah TMII, Masuk Taman Burung hingga Naik Menara Pandang

korannews.com – Menyambut akhir pekan, Jumat (17/3/2023), tim Kompas.com berkesempatan untuk berkunjung ke Taman Mini Indonesia Indah (TMII).

Wisata TMII mungkin sudah biasa didengar oleh masyarakat yang tinggal di Jakarta. Namun, wisata ikonik ini cukup diminati oleh wisatawan yang baru pertama kali datang ke Jakarta.

Menurut informasi yang tim Kompas.com dapatkan dari staf Humas TMII Redy, Wisata TMII kini hadir dengan konsep wisata hijau dan ramah lingkungan.

“Kita sekarang lebih go green, kendaraan pribadi tidak bisa masuk ke kawasan, hanya sampai parkiran depan saja, (lokasi parkirannya) di bekas (lokasi) Snowbay,” kata Redy kepada Kompas.com, Jumat (17/3/2023).

Simak pengalaman tim Kompas.com saat mampir ke TMII berikut.

Pengalaman Mampir ke TMII

Langit siang itu cukup cerah dan terik, mendukung kegiatan jalan-jalan di sekitar TMII. Sekitar pukul 11.00 WIB, tim Kompas.com sampai di gerbang pintu 3 TMII, lalu masuk kawasan dan menuju ke gedung Sasana Kriya Mandira Ballroom.

Di Sasana Kriya Madira Ballroom, tim Kompas.com sempat berbincang sebentar dengan Redy, seputar spot-spot terbaru dii TMII dan rekomendasi lokasi yang akan tim Kompas.com kunjungi.

Setelahnya, tim Kompas.com langsung diarahkan ke titik jemput kendaraan keliling TMII sebagai pembuka jelajah TMII hari itu.

Pengunjung TMII hari itu nampak didominasi oleh grup wisata sekolahan dan rombongan keluarga. Beberarapa bus pariwisata berlogo nama masing-masing sekolah berjejer dekat kawasan Keong Emas.

Usai antre sekitar lima menit, tim Kompas.com pun naik kendaraan keliling yang didampingi oleh seorang pemandu wisata dengan bantuan pengeras suara.

Saat bus keliling melaju, pemandu wisata menyebutkan nama-nama spot wisata yang ada di TMII.

Beberapa spot wisata yang tim Kompas.com lalui yaitu Monumen Persahabatan, Anjungan NTB, NTT, hingga Taman Burung.

Pemberhentian bus keliling ini berada dekat dengan Taman Burung, alhasil tim Kompas.com memutuskan mampir ke Taman Burung.

Masuk ke Taman Burung

Wisatawan yang belum pernah ke Taman Burung TMII, mungkin akan mengira Taman Burung di sini serupa dengan kebun binatang yang dibatasi sangkar. Nyatanya, pengunjung bisa melihat dari dekat burung-burung yang ada di Taman Burung.

Suasana asri dan rimbunnya pepohonan di Taman Burung TMII membuat pengunjung seolah merasa sedang masuk ke dunia baru. Tenang, aman, dan damai.

Seperti namanya, ada beragam jenis burung yang dikelompokkan berdasarkan asalnya di dalam sebuah sangkar berbentuk kubah besar.

Beberapa burung yang tim Kompas.com temui di sini, antara lain burung pelikan, elang, kakak tua, hingga burung merak.

Burung yang ada di dalam kubah ini dibiarkan berkeliaran. Oleh karena itu, pengunjung harus berhati-hati supaya tetap menjaga kebersihan rumah para burung ini.

Usai berkeliling dan mengabadikan momen, tim Kompas.com juga berkesempatan mencoba berfoto bersama burung yang cukup jinak, jadi tidak akan membahayakan wisatawan.

Menurut informasi yang tim Kompas.com dapatkan dari petugas loket Taman Burung bernama Inka, wisata Taman Burung TMII buka setiap hari.

Pembelian tiket masuk bisa dilakukan mulai pukul 08.00 WIB hingga pukul 16.00 WIB. Khusus untuk wisatawan yang sudah membeli tiket sebelum pukul 16.00 WIB dan baru datang setelahnya, maka tetap diizinkan masuk oleh petugas sampai pukul 17.00 WIB.

Setiap pengunjung dengan tinggi badan minimal 80 sentimeter akan dikenakan biaya sekitar Rp 30.000 per orang.

Khusus pengunjung yang datang bersama rombongan beranggota lebih dari 30 orang, maka akan mendapat diskon 10 persen dari harga tiket.

“Tiket bisa dipesan via online, atau bisa juga beli on the spot (langsung). Pembelian tiket di sini hanya melayani sistem pembayaran non-tunai (cashless),” kata Inka kepada Kompas.com, Jumat (17/3/2023).

Melihat Monumen Persahabatan

Sekitar pukul 13.00 WIB, tim Kompas.com keluar dari kawasan Taman Burung dan bertolak ke lokasi Monumen Persahabatan Negara Non Blok.

Saat sampai di lokasi, cuaca siang itu sedang terik, bahkan membuat kulit kaki yang tidak tertutup sepatu perlahan berubah warna menjadi belang.

Usai mengitari Monumen Persahabatan, tim Kompas.com kemudian menyusuri trotoar TMII dan mampir ke Taman Budaya Tionghoa.

Beli oleh-oleh di Taman Budaya Tionghoa

Sepanjang perjalanan menyusuri trotoar TMII, gapura Taman Budaya Tionghoa cukup menarik perhatian, karena bentuknya yang besar dan tinggi.

Seperti namanya, tempat ini mengusung tema budaya Tionghoa. Mulai dari segi bangunan, ornamen lampion merah, dan tempat duduk di bawah pohon yang dibuat dari batu.

Di sini terdapat kantin khas Tionghoa dan gerai oleh-oleh. Alih-alih mengisi perut yang mulai keroncongan di kantin, tim Kompas.com memutuskan untuk mampir ke gerai oleh-oleh.

Banyak oleh-oleh khas Tionghoa dan bertema TMII di sini. Seperti piringan berlogo TMII, aneka tas, gantungan kunci, baju, topi, pernak-pernik pajangan, serta kerajinan.

Salah satu tim Kompas.com membeli sebuah kipas khas Tionghoa dan sebuah gelang untuk dibawa pulang. Harga oleh-oleh yang ditawarkan di sini dibanderol mulai dari Rp 18.000-an.

Naik Menara Pandang Saujana

Usai mengisi perut dan istirahat sejenak di sebuah gerai makanan cepat saji, sekitar pukul 15.30 WIB tim Kompas.com melanjutkan perjalanan ke Menara Pandang Saujana.

Menurut informasi dari Redy, menara pandang ini masih tergolong sepi pengunjung, jadi wisatawan bisa lebih leluasa melihat pemandangan dari ketinggian.

Perjalanan dari lokasi istirahat ke Menara Pandang Saujana ditempuh sekitar 15 menit dengan jalan kaki.

Sampai di Menara Pandang Saujana, tim Kompas.com langsung naik ke atas puncak melalui tangga. Meskipun di sana ada lift, tapi sayangnya lift Menara Pandang Sujana tidak bisa digunakan saat tim Kompas.com berkunjung.

Menara ini terdiri dari enam lantai, dengan konstruksi bangunan didominasi oleh kayu.

Dari lantai enam menara, wisatawan dapat melihat langsung pemandangan TMII dari ketinggian. Bahkan bisa melihat wahana bianglala yang ada di Taman Legenda Keong Mas.

Mendekati malam, tim Kompas.com bergeser ke kawasan pinggir Danau Archipelago yang sudah dihiasi lampu.

Setelahnya, tim Kompas.com memutuskan untuk kembali ke gerbang utama dan pulang, mengingat wisatawan hanya bisa berkeliling di kawasan TMII sampai pukul 20.00 WIB.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

error: Content is protected !!