Travel  

Itenarary 3 hari 2 malam di Lombok dan Gili Trawangan, Gowes di Desa

Itenarary 3 hari 2 malam di Lombok dan Gili Trawangan, Gowes di Desa

korannews.com – Lombok di Nusa Tenggara Barat (NTB) populer sebagai obyek wisata yang memiliki pemandangan pantai indah.

Namun, faktanya saat berwisata ke Lombok wisatawan tidak hanya bisa menjelajah wisata pantai, tapi juga area daratan.

Beberapa desa di Lombok menawarkan wisata kuliner dan keindahan alam yang sayang untuk dilewatkan.

Kompas.com bersama sejumlah media massa lainnya sempat berkunjung Lombok selama tiga hari dua malam. Di sana kami mampir ke salah satu desa wisata, kemudian melanjutkan perjalanan ke Gili Trawangan.

Itenarary 3 hari 2 malam di Lombok

Berikut ini adalah itenarary atau rencana perjalanan menjelajah wisata daratan dan laut Lombok.

1. Begibung di Pasar Pancingan

Setelah mendarat di Bandara Internasional Lombok, perjalanan dimulai menuju ke sebuah kawasan bernama Pasar Pancingan.

Pasar Pancingan merupakan salah satu kawasan yang ada di Desa Wisata Hijau Bilebante, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Perjalanan ke Pasar Panciangan menempuh jarak sekitar 25 kilometer dengan mengendarai bus sekitar 45 menit.

Wisatawan yang datang ke Pasar Pancingan bisa mencoba pengalaman begibung, yaitu tradisi makan bersama di dalam gerabah rotan (dulang) khas Desa Bilebante.

Di dalam satu dulang disajikan nasi dan enam jenis lauk untuk dua orang. Ada ayam merangkat, ares, tortila, ikan bakar sambal terasi, sate pusut, dan urap urap.

Begibung dilakukan di sebuah pondok bambu terbuka dekat area kolam ikan dan persawahan.

Kegiatan begibung ini cocok dilakukan pada siang hingga sore hari karena wisatawan masih bisa menikmati semilir angin dan udara yang sejuk.

2. Keliling naik sepeda di Desa Bilebante

Usai begibung dan beristirahat sejenak sembari menikmati suasana alam, perjalanan kami lanjutkan dengan berkeliling Desa Bilebate menggunakan sepeda.

Di Pasar Pancingan penduduk juga menyediakan sepeda yang bisa disewa untuk berkeliling Desa Bilebante.

Di sana, kita bisa bersepeda santai di antara pematang sawah dan kebun warga setempat.

Jangan lupakan topi bundar berbahan jerami untuk melindungi kepala dari terik matahari.

Jalanan di Desa Bilebante tidak sepenuhnya dijajaki aspal, ada beberapa area yang masih ditumpuhi rumput. Oleh karena itu, sebaiknya gunakan celana panjang supaya kegiatan bersepeda lebih nyaman.

Butuh waktu sekitar 30 menit untuk berkeliling ke beberapa area di Desa Bilebante.

Mengayuh sepeda dengan pemandangan sawah sejauh mata memandang sepertinya bisa menjadi pilihan yang pas untuk menyegarkan pandangan.

3. Makan ikan bakar di Senggigi

Perjalanan hari kedua bisa dilanjutkan pada siang hari menuju arah utara NTB, tepatnya di area pesisir pantai Senggigi.

Perjalanan menuju Senggigi dari Desa Bilebante menempuh jarak sekitar 33 kilometer, dengan waktu tempuh sekiar satu jam menggunakan mobil.

Di area pantai Senggigi wisatawan dapat menikmati keindahan pantai dari arah bukit sembari menikmati sajian ikan bakar, plecing kangkung, dan sambal terasi.

Ada banyak pondok ikan bakar yang menjajakan jualannya di tepi jalan dengan pemandangan langsung menghadap pantai Senggigi. Kamu bisa mencari spot yang pas sembari berswafoto.

4. Sunset di Gili Trawangan

Usai menyantap ikan bakar, perjalanan berlanjut ke Teluk Nare untuk menyeberang ke Gili Trawangan.

Perjalanan menuju Teluk Nare memakan waktu sekitar 24 menit dengan jarak tempuh sekitar 16,3 kilometer.

Sesampainya di Teluk Nare wisatawan bisa menyeberang ke Gili Trawangan menggunakan perahu publik atau bisa juga pakai speed boat.

Tarif menyeberang dari Teluk Nare menuju Gili Trawangan menggunakan perahu publik yaitu sekitar Rp 23.000 per orang. Sedangkan tarif yang dikeluarkan untuk sewa satu speed boat yaitu Rp 300.000.

Sampai di Gili Trawangan, wisatawan dapat berkeliling menggunakan cidomo atau sewa sepeda.

Cidomo ialah singkatan dari cikar dokar mobil, sebutan untuk transportasi umum di Gili Trawangan yang ditarik menggunakan tenaga kuda.

Bentuknya serupa delman, cuma yang menjadi pembedanya yaitu cidomo menggunakan roda mobil.

Tarif untuk sewa satu cidomo yaitu Rp 100.000, sedangkan tarif untuk sewa sepeda yaitu Rp 50.000.

Kami tiba di Gili Trawangan pada sore hari, saat matahari mulai menuju peraduan dan langit laut Gili Trawangan mulai berwarna jingga.

Gili Trawangan terkenal dengan pemandangan matahari tenggelam yang indah. Oleh karena itu pastikan kamu tidak ketinggalan momen ini.

5. Snorkeling di 3 Gili

Perjalanan hari ketiga dilanjutkan dengan snorkeling pada pagi hari di tiga Gili, yaitu Gili Meno, Gili Trawangan, dan Gili Air.

Tarif untuk snorkeling di sini mematok harga Rp 150.000 hingga Rp200.000 per orang.

Di sini wisatawan akan melihat pemandangan bawah laut Gili yang indah, mulai dari patung kura-kura, patung berpelukan, hingga ikan hias.

Saat snorkeling pastikan kamu tidak lupa untuk menggunakan sunblock ke kulit supaya kulit tidak gosong karena sinar matahari.

Exit mobile version