Travel  

Bermain dengan “Naga” Purba di Pulau Rinca dan 6 Destinasi Seru di Flores Buat Berlibur

Bermain dengan “Naga” Purba di Pulau Rinca dan 6 Destinasi Seru di Flores Buat Berlibur

korannews.com – Ngomong-ngomong tentang liburan ke Flores, banyak traveler yang jamak menyebutkan Pulau Komodo dan Danau Kawah Kelimutu sebagai destinasi seru berlibur di sana. Hal itu memang tak dapat dipungkiri mengingat kedua tempat tersebut memang telah menjadi ikon yang mendunia bagi Pulau Flores.

Namun saat berlibur ke Flores, jangan sampai terjebak dalam pandangan yang sempit. Sebab di pulau ini terdapat segudang tempat wisata seru yang bisa dikunjungi saat liburan. Apa saja tempat-tempat keren di Flores, berikut Travelingyuk rangkum khusus buat traveler.

1. Danau Kelimutu – Kabupaten Ende

Tujuan pertama dan utama ketika berlibur ke Flores adalah ke Danau Kelimutu. Danau ini berada tepat di puncak gunung Kelimutu yang ada di Desa Pemo, Kecamatan Kelimutu, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur. Meski disebut dengan danau namun sebenarnya ini adalah kawah gunung berapi. Danau Kelimutu memiliki julukan lain sebagai Danau Tiga Warna, hal ini terkait dengan adanya tiga kawah dengan warna air yang berbeda di masing-masing kawahnya.

Karena lokasinya berada di puncak gunung maka traveler yang hendak melihat langsung keindahan danau Kelimutu harus berjuang mendaki gunung sejauh 3 kilometer plus naik tangga sebanyak 236 anak tangga. Fisik memegang peran yang penting dalam menyambangi destinasi cantik ini. Namun pemandangan yang menanti traveler di puncak sangat sepadan dengan lelah yang menggelayuti traveler.

2. Taman Nasional Komodo – Pulau Komodo, Pulau Rinca dan Pulau Padar

Sudah jauh-jauh traveling ke Flores sangat rugi jika tak melihat hewan purba terakhir di bumi yaitu komodo. So, melipirlah sedikit ke Taman Nasional Komodo yang berada di tiga pulau besar yaitu Pulau Komodo, Pulau Rinca dan Pulau Padar. Yang paling terkenal dan menyimpan banyak komodo adalah pulau Komodo, pulau ini terkenal sampai ke mancanegara dan menjadi tujuan para treveler serta peneliti satwa dari berbagai negara.

Perjalanan jangan sampai terhenti di Pulau Komodo saja, wajib hukumnya datang ke Pulau Rinca juga. Meski jumlah Naga Purba di Pulau Rinca tidak sebanyak di Pulau Komodo namun Anda bisa leluasa melihat Komodo berlalu lalang sebab tak banyak turis yang datang ke pulau ini dibanding di Pulau Komodo. Jangan lupa untuk selalu mematuhi segala aturan ranger saat berada di dekat Komodo soalnya hewan ini diam-diam berbahaya juga.

3. Pantai Pink – Pulau Komodo

Mumpung masih di Pulau Komodo tidak ada salahnya mampir dulu ke Pantai Pink. Panamaan pantai pink sendiri didapatkan dari banyaknya wisatawan mancanegara yang menyebut pantai ini dengan sebutan pink beach. Selain itu fakta bahwa pasir pantai ini memiliki warna pink adalah alasan dibalik pemberian nama tersebut. Warna pink dari pasir pantai ini berasal dari pecahan karang berwarna merah yang terkikis ombak.

Jika sudah berada di area pantai jangan cuma berjemur saja namun cobalah untuk menceburkan diri ke laut. Air lautnya jernih plus pemandangan bawah laut pantai pink juga keren. Traveler tidak perlu menyewa peralatan diving cukup berbekal peralatan snorkeling Anda bisa meliat keindahan alam bawah laut pantai pink di kedalaman 1-3 meter.

4. Desa Wae Rebo – Kabupaten Manggarai

Indoseia memiliki beragam suku dengan rumah adat masing-masing. Salah satu rumah adat yang paling unik di Indonesia ada di Flores tepatnya di Desa Wae Rebo, Kabupaten Manggarai, NTT. Di desa Wae rebo traveler bisa menemukan rumah adat berbentuk kerucut yang seragam dan terdiri dari lima lantai. Desa ini berada di antara hutan dan gunung sehingga udara di sana sangat sejuk.

Rumah adat masyarakat Desa Wae Rebo ini bernama Mbaru Niang. Setiap tingkat Mbaru Niang memiliki nama dan fungsi yang berbeda-beda. Para traveler bisa bertanya langsung dengan masyarakat desa dan mereka akan menjawabnya dengan senang hati. Inilah yang membedakan warga desa Wae Rebo dengan masyarakat tradisional lainnya, mereka sangat ramah dengan para pendatang asal para turis ini juga sopan dengan mereka.

5. Gua Batu Cermin – Labuan Bajo

Saat memutuskan traveling ke Labuan Bajo maka mengunjungi Gua Batu Cermin adalah salah satu list yang wajib dimasukkan. Gua ini bisa dicapai dengan perjalanan sejauh 2,5 km dari Labuan Bajo. Letaknya ada di Kampung Wae Kesambi, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Flores Barat, NTT. Di dalam perut Gua Batu Cermin akan ada pemandangan yang unik dan mengherankan.

Untuk masuk ke dalam gua, traveler harus membayar tiket sebesar Rp. 10.000. Sesampainya di dalam gua traveler langsung disuguhkan dengan stalagtit dan stalagmit berkilauan di dinding-dinding gua. Namun satu hal yang bikin tercengang yaitu adanya fosil penyu berumur ribuan tahun menempel di atap gua. Hal ini cukup aneh sebab panyu biasanya hidup di laut dan ini ditemukan di atap gua di daratan.

6. Desa Cancar – Kabupaten Manggarai

Sedikit berbeda dengan tempat lain dalam daftar ini, destinasi berikutnya belum berkembang menjadi destinasi wisata namun tidak ada salahnya traveler menjadi pioner dengan mengunjungi daerah ini. Desa Cancar namanya, desa ini berada di Kabupaten Manggarai, NTT. Yang unik dari desa ini adalah sistem pertaniannya, sama seperti Ubud di Bali. Bedanya jika di Ubud sawah dibentuk terasiring namun di sini sawah dibentuk seperti “Crop Circle.”

Crop Circle atau pola misterius yang diyakini dibuat oleh UFO bisa ditemui di sawah Desa Cancar. Bentuknya menyerupai jaring laba-laba yang melingkar dan terpusat di titik tengah. Hal ini disebabkan karena pengolahan sawah di sana menggunakan sistem Lingko. Sebuah sistem komunal menggarap sawah yang mengambil filosofi dari rumah induk Mbaru Niang. Inilah kenapa pematang sawah dibuat menjadi pola konsentris melingkar yang akhirnya membentuk seperti sarang laba-laba.

7. Beli Oleh-Oleh Khas – Ende, Desa Sikka, dan Lio

Tak Lengkap rasanya jika ke Flores tapi tidak membeli oleh-oleh khas daerah itu. Bukan makanan yang menjadi ciri khas Flores tapi kain ikat. Kain tenun ikat dari daerah ini terkenal sangat halus dan memiliki warna dan corak yang khas sehingga siapa saja akan dengan mudah mengenali kain dari Flores. Setidaknya ada tiga tempat berburu kain ikat di sana antara lain di Desa Sikka, Ende dan Lio.

Paling asyik berburu oleh-oleh kain ikat di pembuatnya langsung, syukur-syukur dapat harga miring. Adalah desa Sikka di Maumere adalah salah satu desa penghasil kain ikat khas Flores. Di sana traveler bisa membeli kain ikat dari pembuatnya langsung selain itu traveler juga bisa melihat cara pembuatannya. Pun demikian halnya di Ende dan Lio, di dua desa ini juga menjadi tujuan utama para turis yang hendak membeli oleh-oleh kain ikat khas Flores.

Setelah tahun tempat-tempat seru di Flores, kini saatnya packing dan meluncur ke TKP. Minggu depan nampaknya waktu yang tepat untuk traveleing ke sana sebab banyak tanggal merah tuh.

Exit mobile version