Travel  

5 Fakta Museum Kereta Ambarawa, Ada Koleksi Zaman Belanda

5 Fakta Museum Kereta Ambarawa, Ada Koleksi Zaman Belanda

korannews.com – Saat berkunjung ke Kabupaten Semarang, Jawa tengah, pencinta kereta api bisa berwisata ke Museum Kereta Api Ambarawa.

Tempat yang disebut juga sebagai Museum Kereta Api Indonesia (Indonesian Railway Museum) ini tak hanya menampilkan koleksi perkeretaapian dari zaman Belanda, yang masih menggunakan batu bara.

Pengunjung juga bisa menikmati wisata sejarah melalui fasilitas kereta api wisata dengan rute Ambarawa-Tuntang PP.

Sebagai informasi, dulunya tempat ini merupakan stasiun kereta api yang sudah dialihfungsikan menjadi museum perkeretaapian pertama di Indonesia.

Museum KA Ambarawa termasuk dalam Daerah Operasi IV Semarang dan dikelola oleh KAI Wisata bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

Fakta Stasiun Kereta Ambarawa

Selain informasi di atas, berikut fakta-fakta Stasiun KA Ambarawa yang perlu kamu ketahui.

1. Sejarah Stasiun Ambarawa

Museum Kereta Api Indonesia (Indonesian Railway Museum) awalnya adalah sebuah stasiun yang bernama Stasiun Willem I, dikutip dari laman PT KAI, Kamis (5/1/2023).

Stasiun ini dibangun oleh Nedherlandsch Indische Spoorweg Maatschappij (NISM) yang diresmikan pada 21 Mei 1873, bersamaan dengan pembukaan lintas Kedungjati-Ambarawa.

Pembangunan tersebut merupakan syarat yang harus dipenuhi NISM guna mendapatkan izin konsensi pembangunan jalur kereta api pertama Semarang-Vorstenlanden (Solo-Yogyakarta).

NISM diwajibkan membangun jalur kereta api cabang lintas Kedungjati-Ambrawa sepanjang 37 kilometer (km) guna keperluan militer.

Sebagai tempat pemberhentian akhir, dibangunlah Stasiun Willem I (Stasiun Ambarawa). Kuat dugaan bahwa penamaan Willem I mengacu kepada Benteng Willem I yang berada tidak jauh dari stasiun.

Pada 1 Februari 1905, dilanjutkan pembangunan jalur kereta api ke Secang-Magelang yang memiliki jalur kereta khusus, rel bergerigi. Dua tahun berselang, bangunan Stasiun Ambarawa direnovasi dengan mengganti material yang awalnya kayu dan bambu menjadi batu bata.

2. Diubah menjadi museum kereta api

Pada awal pengoperasiannya, Stasiun Willem I digunakan sebagai sarana pengangkutan komoditas ekspor dan transportasi militer di sekitar Jawa Tengah.

Setelah dinonaktifkan tahun 1976, Stasiun Ambarawa dicanangkan sebagai Museum Kereta Api oleh Gubernur Jawa Tengah pada saat itu, Supardjo Rustam.

Rencana ini bertujuan menyelamatkan peninggalan lokomotif uap, serta sebagai salah satu daya tarik wisata di Jawa Tengah.

Adapun Stasiun Ambarawa dipilih karena Ambarawa memiliki latar belakang historis yang kuat dalam perjuangan kemerdekaan, yakni Pertempuran Ambarawa. Selain itu, Stasiun Ambarawa masih menyimpan teknologi kuno yang masih bisa dioperasikan.

3. Fasilitas dan koleksi Museum Ambarawa

Kini, Museum Ambarawa atau Indonesian Railway Museum (IRM) menampilkan koleksi perekeretaapian dari masa Hindia Belanda hingga pra kemerdekaan RI yang meliputi sarana, prasarana, dan perlengkapan administrasi.

Beberapa koleksi sarana perkeretaapian heritage yang bisa ditemukan di antaranya 26 lokomotif uap, empat lokomotif diesel, lima kereta, dan enam gerbong dari berbagai daerah.

Dikutip dari laman resmi PT KAI, museum ini juga menyediakan fasilitas seperti toilet, mushola, kursi roda, audio visual, dan kereta pustaka.

Selain menjadi tempat wisata sejarah, Museum Ambarawa dapat disewa untuk kegiatan pameran, ruang pertemuan, pemotretan, shooting, pesta pernikahan, festival, bazar, pentas seni, hingga workshop.

4. Kereta wisata Ambarawa

Tidak hanya museum, para pengunjung juga dapat menikmati perjalanan wisata dengan menaiki Kereta Api Wisata relasi Ambarawa-Tuntang (pp) dengan lokomotif penarik jenis lokomotif uap maupun kereta diesel antik.

Adapun kereta diesel dari Museum KA Ambarawa hanya berangkat pada Sabtu, Minggu, dan tanggal merah. Durasi perjalanan kereta adalah sekitar satu jam.

Jika ingin naik kereta wisata Ambarawa, tiket bisa langsung dibeli di Museum Kereta Api Ambarawa mulai pukul 08.00 WIB.

Harga tiket kereta wisatanya adalah Rp 100.000 per orang. Untuk anak usia 3 tahun ke atas sudah wajib membeli tiket.

Informasi lebih lengkap mengenai jadwal keberangkatan kereta wisata Ambarawa selama bulan Januari 2023 bisa dilihat .

5. Lokasi, jam operasional, dan harga tiket Museum Ambarawa

Museum Ambarawa berlokasi di Jalan Stasiun Nomor 1, Panjang Kidul, Panjang, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah 50614

Jam operasionalnya adalah setiap hari pukul 08.00-16.00 WIB, seperti dikutip dari laman resmi PT KAI.

Adapun harga tiket masuk Museum Ambarawa adalah Rp 10.000 per orang untuk anak-anak (3-12 tahun) dan pelajar, Rp 20.000 per orang untuk dewasa dan mahasiswa, serta Rp 30.000 untuk turis asing.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Exit mobile version