Travel  

10 Tradisi Unik Saat Ramadhan di Berbagai Negara

10 Tradisi Unik Saat Ramadhan di Berbagai Negara

korannews.com – Umat Islam di berbagai penjuru dunia menyambut dengan suka cita kedatangan Ramadhan 1444 Hijriah (H). Ada beragam tradisi unik saat Ramadhan dari berbagai negara.

Di Indonesia misalnya, umat Islam memiliki tradisi ngabuburit atau menunggu waktu berbuka dengan berbagai kegiatan seperti olahraga, berburu takjil, jalan santai di taman, dan lainnya.

Tradisi unik saat Ramadhan di berbagai negara tersebut masih dilestarikan hingga saat ini.

Tradisi unik saat Ramadhan di berbagai negara

Berikut sejumlah tradisi unik saat Ramadhan di berbagai negara seperti dihimpun Kompas.com dari laman The Muslim Vibe dan The Culture Trip.

1. Lentera warna warni, Mesir

Sebagian wilayah di Mesir menyambut Ramadhan dengan menyalakan lentera warna-warni. Tradisi unik tersebut dikenal sebagai fanous atau fanus, seperti dilansir dari The Muslim Vibe.

Pada sore dan malam hari, sebagian wilayah di Mesir tampak berkilau dengan lentera warna-warni. Tradisi unik ini diperkirakan berasal dari Kekaisaran Fatimiyah ketika Kekhalifahan Al Muizz Lidinillah disambut dengan lampion berwarna-warni saat ia tiba di Kairo, Mesir.

2. Seheriwalas, India

Seheriwalas atau zohridaars merupakan tradisi unik saat Ramadhan yang berasal dari New Delhi, India.

Dalam tradisi ini, warga muslim New Delhi membangunkan sahur dengan cara Mughal kuno, yakni dengan meneriakkan nama Allah SWT, Nabi Muhammad SAW, dan doa dengan lantunan yang indah.

Petugas tersebut memastikan semua orang di lingkungan tersebut bangun untuk sahur.

3. Ajakan shalat subuh pakai terompet, Maroko

Warga muslim Maroko memiliki tradisi unik saat Ramadhan yakni ajakan shalat subuh menggunakan terompet atau musical horn.

Ada petugas khusus yang membawa terompet tersebut, atau dikenal sebagai nafar. Seorang nafar akan berjalan di lingkungan sekitar sembari meniup terompet untuk mengajak umat Islam shalat subuh.

Melodi terompet dari para nafar menjadi bagian favorit dari tradisi Ramadhan bagi muslim di Maroko selama bulan suci.

4. Musik balada, Albania

Muslim di Albania memilki tradisi unik saat Ramadhan yaitu penampilan musik balada, atau musik yang berbentuk narasi yang berasal dari abad pertengahan sampai abad ke-19.

Tradisi unik saat Ramadhan ini dilakukan oleh muslim Roma. Mereka memainkan musik balada didampingi dengan permainan lodra, atau drum tradisional yang dilapisi kulit domba atau kambing.

Biasanya, umat Islam akan mengundang keluarga dan orang-orang terkasih untuk berbuka puasa bersama.

5. Permainan tradisional muheibes, Irak

Para pria muslim di Irak akan berkumpul setelah berbuka puasa untuk melakukan permainan tradisional muheibes.

Permainan ini berupa tebak-tebakan dimana sebuah cincin diedarkan di bawah kain. Kemudian, para pemain harus menebak siapa yang memegang cincin itu.

Permainan tradisional ini sempat hilang, namun kembali muncul pada beberapa tahun terakhir karena banyak warga Irak yang berupaya melestarikan permainan tradisional Ramadhan ini.

6. Membangunkan sahur dengan drum, Turkiye

Tradisi unik saat Ramadhan yang berasal dari Turkiye adalah membangunkan sahur. Tradisi ini mirip dengan rutinitas membangunkan sahur di Indonesia.

Bedanya, warga yang berkeliling membangunkan sahur menggunakan drum khas Turkiye, bernama davul. Warga yang berkeliling membangunkan sahur menggunakan drum tersebut dijuluki sebagai Ramadhan Drummer.

Menariknya beberapa Ramadhan Drummer mengenakan pakaian tradisional pada masa Kekaisaran Ottoman, dimana tradisi tersebut pertama kali muncul

7. Buka pintu saat buka puasa, Kamerun

Muslim di Kamerun memiliki tradisi yang cukup ramah saat Ramadhan. Pada waktu buka puasa, mereka akan membuka pintu untuk mengundang siapa pun berbuka puasa.

Tamu yang diundang tidak harus kerabat atau warga sekitar. Muslim Kamerun yang kebetulan melintas serta hendak buka puasa, bisa mampir ke salah satu rumah yang menawarkan buka puasa.

Tradisi unik saat Ramadhan ini merupakan hal yang lazim terjadi di Kamerun.

8. Membaca puisi religi setelah ibadah, Maladewa

Selain tersohor dengan lautnya yang menawan, Maladewa atau Maldives memiliki tradisi unik saat Ramadhan.

Muslim di Maladewa akan membacakan puisi religi yang indah berjudul Raivaru. Puisi religi itu biasanya dibacakan usai melakukan ibadah, seperti shalat.

Raivaru merupakan sebuah puisi kuno yang spesial bagi warga muslim di Maladewa.

9. Tembakkan meriam, Lebanon

Muslim Lebanon memiliki cara unik menandai waktu buka puasa yaitu dengan menembakkan meriam, seperti dilansir dari The Culture Trip.

Tradisi ini dikenal sebagai midfa al iftar. Meskipun dilestarikan di Lebanon, namun asal tradisi ini dari Mesir lebih dari 200 tahun silam.

Menurut sejarah, Penguasa Kekaisaran Ottoman Khosh Qadam tengah menguji meriam baru saat matahari terbenam di Ramadhan. Qadam secara tidak sengaja menembakkan meriam itu sehingga suaranya bergema di seluruh Kairo.

Banyak warga sipil mengira suara tembakkan meriam itu sebagai cara baru untuk menandari akhir puasa.

10. Mengamati bulan, Afrika Selatan

Tak hanya Indonesia, muslim di Afrika Selatan juga memiliki tradisi mengamati bulan untuk menentukan Hari Raya Idul Fitri. Tradisi ini berlangsung di Cape Town pada hari terakhir Ramadhan.

Pemerintah Afrika Selatan menunjuk petugas pengamat hilal atau bulan baru yang dikenal sebagai maan kykers. Selain para petugas, warga Afrika Selatan berkumpul bersama di ibu kota untuk melihat hilal.

Tapi hanya para maan kykers, yang dapat menyatakan penampakan bulan baru secara resmi. Lokasi pengamatan hilal di Afrika Selatan meliputi, Sea Point Promenade, Three Anchor Bay, dan puncak Signal Hill.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Exit mobile version