Telset.id – Samsung resmi memperkenalkan Galaxy A53 5G pada Maret 2022 lalu. Saat itu, kedatangannya bukan tanpa harapan. Midranger ini diklaim lebih baik dari penerusnya, Galaxy A52 dan A52s, berkat sejumlah peningkatan kemampuan dan fitur baru yang dibawanya.
Diantara peningkatan itu adalah isi kepala. Dimana Samsung Galaxy A53 5G ditopang chipset terbaru perusahaan, Exynos 1280. Nah, pertanyaannya sekarang, sebesar apa peningkatan ini berpengaruh terhadap kinerja?
Butuh waktu bagi kami di Telset hingga akhirnya bisa berinteraksi secara lebih dekat dengan Samsung Galaxy A53 5G. Tapi ibarat pepatah, better late than never, maka inilah hasil perkenalan singkat namun penuh kesan dengan salah satu jagoan Samsung di kelas menengah ini.
Desain dan Layar
Samsung selalu memiliki caranya sendiri untuk memikat hati pengguna. Jika bukan karena desain dan spesifikasi, ya warna. Samsung Galaxy A53 5G, buktinya. Hadir dengan empat pilihan warna, yakni Peach, Blue, Black dan White – dengan embel-embel awasome di depannya, smartphone ini sukses menarik perhatian. Apa itu termasuk kami?
To be honest, kami bukan pecinta warna biru. Tapi entah kenapa, si awesome blue yang mampir ke markas kami, terlihat begitu memesona. Ini membuat kami jatuh cinta, setidaknya pada pandangan pertama.
BACA JUGA:
Galaxy A53 5G memiliki dimensi 159.6 x 74.8 x 8.1 mm serta berat 189 gr. Secara kasat mata, ini tidak terlalu besar sehingga cukup nyaman untuk digunakan, bahkan dengan satu tangan. Tentu saja, dengan catatan Anda bukan anak usia 10 tahun dengan tangan kecilnya.
Samsung meletakkan tombol power dan volume roker di sisi kanan bodi, sementara membiarkan sisi kiri polos tak berpenghuni. Port USB-C ada di bagian bawah, bersama lubang speaker dan sim tray. Tapi minus audio jack 3.5mm.
Ya, tidak seperti yang mungkin diharapkan banyak pengguna, Samsung meniadakan fitur tersebut di badan Galaxy A53 5G. Sebagai gantinya, ada pemindai sidik jari dalam layar, yang mungkin belum banyak ditemui pada ponsel di harga ini.
Beralih ke bagian belakang, tonjolan kamera ponsel masih bisa dimaklumi. Setidaknya, ini tidak akan terlalu menyembul ketika dimasukan ke dalam saku celana ataupun diletakkan di atas meja.
Ketika memposisikannya secara terbalik, panel belakang plastik matte yang dibawanya memang tak setangguh kaca, tetapi ini tetap terlihat kokoh. Noda sidik jari pun tak terlalu menganggu. Ada, tapi tak membuat kami ingin komplain atau semacamnya.
Ini berlaku pula untuk layarnya, mengingat Samsung Galaxy A53 menawarkan salah satu layar dengan tampilan terbaik di harga ini. Yep, panel 6,5 inci, dengan resolusi FHD+, kecepatan refresh 120Hz, dan kecerahan maksimal 800 nits. Belum lagi ditambah Super AMOLED yang menjadikan apa yang ditampilkannya lebih hidup dan penuh warna.
Kami menghabiskan banyak waktu bersama Galaxy A53 dengan menonton dan bermain game, hasilnya sangat memanjakan mata. Warna yang ditampilkan nyaman di mata.
Kamera
Samsung hampir tak pernah datang dengan hasil mengecewakan jika berurusan dengan kamera. Galaxy A53, contohnya. HP ini dibekali kamera utama 64MP f/1.8 dengan lensa sudut lebar, dan kamera 12MP dengan lensa ultrawide f/2.2 123 derajat, makro 5MP f/2.4, dan sensor kedalaman 5MP f/2.4.
Secara kualitas, ini sesuai ekspektasi. A53 sangat bisa diandalkan berkat hasil fotonya yang cerah dan penuh warna. Ini berlaku untuk jepretan di bawah cahaya rendah. Kami mengambil beberapa foto di malam hari, hasilnya cukup memuaskan. Beberapa foto berikut bisa dijadikan acuan.
Sementara di bagian depan, kamera 32 MP dengan bukaan f/2.2 memungkinkan Anda narsis sepanjang jalan. Seperti kamera belakang, ini juga sama bagusnya, baik saat digunakan di dalam kondisi cerah maupun redup.
Seperti halnya HP Samsung lain, Galaxy A53 5G juga datang dengan banyak mode pemotretan. Mulai dari Pro, Food, Slow-mo, hingga Fun. Semua ini lebih dari cukup untuk membantu Anda berkreasi dengan hasil jepretan.
Spesifikasi dan Performa
Prosesor Exynos 1280 yang dibawa Galaxy A53 5G adalah peningkatan dibanding pendahulunya. Dan ini menangani banyak hal termasuk browsing, email, media sosial, bahkan menulis pengalaman kami terkait ponsel dengan sangat baik.
BACA JUGA:
Oke, ada gagap sesekali. Tapi itu sepertinya lebih karena kami membuatnya bekerja terlalu keras. Cek email, buka Instagram, nonton Youtube, Spotify, ngetik, cek email lagi, nonton lagi, YouTube, dan seterusnya.
Ada momen dimana kami diminta untuk bersabar ketika memainkan PUBG. Tapi ini berjalan cukup baik ketika beralih ke Mobile Legend. Bukan saja bebas nge-lag, baterai juga tidak panas setelah 1 jam memainkan game tersebut.
Hasil pengujian Galaxy A53 5G dengan aplikasi Geekbench menunjukkan skor 745 untuk single core dan 1847 untuk multi core. Sedangkan untuk hasil pengujian lewat aplikasi 3D Mark, HP 5G Samsung ini menorehkan skor keseluruhan 2.283 untuk Wild Life.
Samsung Galaxy A53 5G berjalan di Android 12 dengan polesan Samsung One UI 4.1. Perangkat ini juga telah mengantongi sertifikasi IP67, yang berarti air dan debu bukan ancaman terberatnya.
Meski Galaxy A53 datang dengan konektivitas 5G, namun tak ada yang bisa kami ceritakan terkait ini. Setidaknya saat ini, mengingat jaringan 5G sendiri belum merata.
Baterai
Di atas kertas, baterai 5.000 mAh harusnya lebih dari cukup untuk membuat penggila multimedia berpuas diri. Dan ya, itulah yang kami rasakan. Alih-alih mengeluhkan soal daya tahan baterai yang dianggap beberapa orang kurang, kami pribadi merasa puas. Karena bahkan setelah digunakan untuk streaming film secara maraton (posisi baterai 99%) – dari pukul 18.30 WIB sampai 01.30 WIB, ini bukan saja tidak menunjukkan tanda-tanda demam berlebih, posisi baterai juga tidak banyak berubah.
Secara total, hingga akhirnya kami memutuskan mengistirahatkannya di pagi hari (08.45 WIB), Samsung Galaxy A53 5G bertahan selama lebih dari 13 jam. Itu pun dengan posisi baterai masih 29%.
Kalaupun ada satu keluhan kami terkait baterai perangkat, maka itu tidak jauh-jauh dari masa pengisian baterai yang benar-benar menguji kesabaran. Lama. Dalam pengujian kami, butuh lebih dari dua jam untuk membangunkan ponsel dari kosong hingga penuh. Ya, sementara beberapa smartphone telah datang dengan pengisian daya 80W bahkan 120W, Galaxy A53 harus puas dengan 25W.
Kesimpulan
Samsung Galaxy A53 5G membuat beberapa peningkatan dibanding pendahulunya, termasuk urusan prosesor dan baterai. Meski tak bisa dibilang terbaik di kelasnya, dan di harga yang ditawarkan, ponsel ini tetap bisa diandalkan. Sektor kamera dalam hal ini masih menjadi daya tarik tersendiri. Pun demikian dengan baterai yang berumur panjang.
Oh, jangan lupakan juga pilihan warna stylish yang ditawarkan. Jika peach dan blue terlalu manis untuk Anda, ada juga pilihan warna hitam atau putih yang lebih netral. Nah, apakah itu akan Anda sandingkan dengan dia yang membawa RAM 8GB/128 GB atau RAM 8GB/256 GB, itu terserah. Satu hal pasti, bersiaplah merogoh kantong lebih dalam. Harganya mulai dari Rp 5.999.000.
Plus
- Desain dan warna stylish
- Kamera bagus
- Layar Super AMOLED dengan refresh rate 120Hz
- Mendukung jaringan 5G
- Terdapat fitur NFC
- Kapasitas RAM dan memori besar
- Baterai tahan lama
Minus
- Pengisian lama
- Tidak ada adaptor charger
SPESIFIKASI SAMSUNG GALAXY A53 5G
- Rilis: Maret 2022
- Network: GSM / HSPA / LTE / 5G
- OS: Android 12, One UI 4.1
- Layar: Super AMOLED, 120Hz, 800 nits (HBM) 6.5 inches, 1080 x 2400 pixels, 20:9 ratio
- Chipset: Exynos 1280 (5 nm)
- CPU: Octa-core (2×2.4 GHz Cortex-A78 & 6×2.0 GHz Cortex-A55)
- GPU: Mali-G68
- RAM: 6 GB/ 8GB
- Memori: 128 GB/ 256 GB
- Dimensi: 159.6 x 74.8 x 8.1 mm (6.28 x 2.94 x 0.32 in), 189 gram
- Kamera Utama: 64 MP, f/1.8; 12 MP, f/2.2, 123˚ (ultrawide); 5 MP, f/2.4 (macro); 5 MP, f/2.4 (depth)
- Kamera Depan: 32 MP, f/2.2, 26mm (wide)
- Baterai: 5.000 mAh, Fast Charging 25W
- NFC: Yes
- Warna: Awasome blue, peach, black and white
- Harga: Rp 5,999,000
Artikel ini bersumber dari telset.id.