Memasuki bisnis taksi terbang dan drone otonom, Microsoft luncurkan platform bernama Project AirSim untuk membantu melatih AI sebelum terbang di kehidupan nyata.
Setelah mengumumkan ikut serta dalam bisnis dan industri taksi terbang, kini Microsoft meluncurkan sebuah platform yang berfungsi untuk membantu mempercepat pengembangan Artificial Intelligence (AI) pada teknologi tersebut.
Sebelumnya, Microsoft telah menciptakan sebuah sistem penerbangan berbasis cloud untuk kebutuhan angkutan udara perkotaan. Proyek cloud ini dikembangkan bersama Volocopter dan diberi nama dengan VoloIQ.
Melansir dari Engadget (20/7), platform bernama Project AirSim telah dirilis Microsoft untuk melatih AI sebelum terbang di dunia nyata. Lewat platform ini, perusahaan membantu produsen membuat, melatih, dan menguji algoritma yang memandu pesawat otonom.
Microsoft menyebut, platform Project AirSim ini mempunyai teknologi berbasis Microsoft Azure. Nantinya, sistem ini akan mempunyai kendaraan virtual yang menerbangkan jutaan penerbangan melalui simulasi terperinci dalam hitungan detik. Sehingga mampu mengukur kemampuan kendaraan otonom tersebut untuk menangani berbagai rintangan dan kondisi cuaca.
Melalui platform ini, pembuat drone dapat dengan cepat mengetahui apakah mesin mereka akan menghindari burung atau menggunakan terlalu banyak daya baterai untuk melawan angin kencang. Sehingga drone otonom dan taksi terbang yang mereka kembangkan akan mempunyai AI yang dapat menangani berbagai kondisi.
Untuk melakukan pengujian melalui platform ini, pengembang dapat menggunakan blok bangunan AI yang terlatih untuk memulainya, sehingga tidak memerlukan banyak pengetahuan teknis. Pengguna dapat membuat lingkungan 3D khusus menggunakan Bing Maps atau akses virtual di berbagai lokasi umum secara langsung lewat platform tersebut.
Saat ini, Project AirSim tersedia sebagai pratinjau ‘terbatas’ yang sudah digunakan di Airtonomy dan Bell. Perusahaan teknologi ini berencana untuk memperluas simulasi dengan replika sensor fisika, cuaca dan digital. Ini termasuk opsi untuk menghadirkan model fisika khusus melalui kerja sama dengan MathWorks.
Microsoft diketahui juga terlibat secara aktif dengan pemerintah dan kelompok standar. Bahkan, pihaknya berharap, AirSim dapat membantu mensertifikasi pesawat otonom dengan menempatkan mereka melalui tes digital yang ketat.
Inisiatif ini tidak akan mengatasi beberapa tantangan terbesar dari penerbangan otonom, termasuk desain pesawat dan pengujian dunia nyata. Namun, Microsoft ingin mencatat jika teknologinya fleksibel dan dapat membantu membentuk segalanya, mulai dari pengiriman drone hingga taksi eVTOL yang menavigasi kota-kota padat.
Artikel ini bersumber dari www.tek.id.