FIFA memastikan akan menggunakan kamera yang dilengkapi dengan teknologi AI untuk membantu wasit menemukan offside pada Piala Dunia 2022 di Qatar.
Badan sepak bola internasional, FIFA, dilaporkan akan menggunakan kamera dengan teknologi Artificial Intelligence (AI) pada ajang Piala Dunia 2022. Teknologi ini bakal melacak tubuh pemain untuk mendeteksi offside yang terjadi pada pertandingan.
Melansir dari The Verge (8/7), sistem terbaru ini akan memberikan wasit lebih banyak data untuk membuat keputusan selama pertandingan sepak bola tersebut berlangsung. Ini didapatkan dari kinerja perangkat lunak yang menggabungkan data tersebut untuk menghasilkan peringatan otomatis ketika pemain melakukan pelanggaran offside.
Lebih lanjut, peringatan yang dihasilkan oleh software tersebut akan dikirimkan ke tim ofisial yang terdapat di ruang kontrol terdekat. Kemudian, tim tersebut akan menvalidasi keputusan dan menginformasikan kepada wasit yang ada di lapangan terkait apa yang harus dilakukan.
Teknologi dengan sistem semi otomatis ini terdiri dari sensor di dalam bola, yang digunakan untuk menentukan posisi bola tersebut di lapangan hingga 500 kali per detik. Sistem ini juga dilengkapi dengan 12 kamera pelacak yang dipasang di bawah atap stadion. Kamera pelacak ini juga dilengkapi dengan machine learning yang dapat melacak pergerakan 29 titik di tubuh pemain.
FIFA mengklaim, proses ini terjadi dapat terjadi dalam hitungan detik untuk memberikan keputusan offside lebih cepat dan akurat. Data yang diperoleh dari kamera dan sensor di dalam bola juga digunakan untuk membuat animasi otomatis yang dapat ditayangkan dalam siaran ulang di stadion ataupun siaran televisi.
“Untuk memberi tahu semua penonton dengan cara yang paling jelas (alasan keputusan itu dibuat),” jelas FIFA.
Penggunaan teknologi AI dalam penentuan keputusan offside ini merupakan teknologi kesekian yang digunakan dalam sepak bola. Sebelumnya, di Piala Dunia 2018, FIFA telah menerapkan teknologi video assistant referee (VAR) yang memungkinkan wasit untuk meninjau keputusan melalui monitor yang terdapat di pinggir lapangan.
Pierluigi Collina, chairman FIFA Referees Committe, mengatakan sistem baru ini memungkinkan ofisial pertandingan dapat memberikan keputusan yang lebih cepat dan akurat. Meski demikian, Collina menegaskan, manusia masih bertanggung jawab penuh atas keputusan akhir dalam permainan tersebut.
“Saya tahu pasti ada seseorang yang menyebutnya ‘robot offside‘, ini bukan. Wasit dan asisten wasit tetap bertanggung jawab atas keputusan di lapangan,” ujar Collina.
Presiden FIFA Gianni Infantino menyebut, teknologi ini dikembangkan dalam tiga tahun penelitian dan telah melewati pengujian khusus yang dilakukan dengan tim dan pemain terbaik. Infantino mengungkap, FIFA telah menantikan manfaat yang diberikan oleh teknologi offside semi otomatis ini dalam Piala Dunia 2022.
Sebagai informasi, Piala Dunia 2022 akan digelar di negara Qatar dan menjadi Piala Dunia pertama yang dilangsungkan di negara Arab. Untuk menghindari temperature udara yang terlalu panas, ajang ini akan dilaksanakan pada November hingga Desember 2022, bukan pada musim panas seperti biasanya.
Artikel ini bersumber dari www.tek.id.