Marak Peredaran Oli Palsu, Federal Oli Tebar Siasat Pencegahan

Marak Peredaran Oli Palsu, Federal Oli Tebar Siasat Pencegahan

korannews.com – Kini marak praktek penjualan oli palsu di kalangan masyarakat. Salah satu temuan oli palsu viral di pemberitaan beberapa waktu lalu.

Beberapa hari lalu, Kementerian Perdagangan (Kemendag) melakukan penggerebekan fasilitas produksi yang membuat oli palsu merk ternama di Tangerang . Hasil penggerebekan mendapatkan 1.153 drum oli palsu diikuti 196.734 pelumas.

Total kerugian yang ditaksir mencapai Rp16,5 miliar. Apalagi, oli palsu tersebut sudah beredar di masyarakat dan bisa merusak kendaraan jika digunakan.

Terkait peredaran oli palsu ini, Market Development Director PT ExxonMobil Lubricants Indonesia (EMLI) Sri Adinegara angkat bicara. Di sela-sela pelepasan Mudik Nyaman Barang Federal Oil pada Kamis, 20 April 2023, Sri membagikan cara untuk mengenali oli palsu yang beredar di pasaran.

Menurutnya, Federal Oil akan berusaha untuk memberantas oli palsu di kalangan masyarakat. Salah satunya, Sri mengaku melihat sendiri proses pengungkapan bagaimana membedakan oli palsu dengan oli asli.

“kami melihat tata cara prosedur yang dilakukan, intinya kami ingin meningkatkan penggunaan oli sesuai regulasi pada saat ini. Kami juga ingin memberikan kepuasan serta teknologi tepat guna sesuai standar untuk para pengguna kendaraan bermotor,” kata Sri Adinegara.

Menurut Sri, Oli Palsu untuk Federal Oil bisa dikenali dari bentuk fisiknya. Demi menyiasati pembuatan oli palsu, EMLi melakukan beberapa cara.

Di Antaranya menggunakan desain kemasan berupa batik, ada identifikasi kode QR (QR Code), dan ada banyak kampanye di media sosial untuk mengenali mana oli palsu.

“Kami juga mengkampanyekan produk-produk kami di bengkel-bengkel terpilih, salah satunya Federal Oil Center (FOC),” ujarnya.

Sri menyatakan jika oli palsu jenis Federal Oil berbeda dengan oli aslinya, karena menggunakan teknologi pembuatan yang sangat standar.

Federal Oil pun mengaku akan melakukan serangkaian kampanye agar masyarakat bisa lebih mengenali lagi seperti apa oli palsu tersebut.

“Semoga nanti pada saat program yang kami lakukan, bisa dikenali masyarakat, maka dari situ masyarakat dan mekanik dapat melihat perbedaannya seperti apa,” ujarnya lagi.***

error: Content is protected !!