korannews.com – Sistem satu arah atau one way terbukti cukup efektif dalam mengantisipasi tingginya lonjakan jumlah pemudik dari arah Jakarta menuju Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Setelah 3 hari dilakukan secara non-stop selama 24 jam, akhirnya per hari ini jadwal kembali normal sesuai rencana awal. Diharapkan pemudik dapat memahami aturan tersebut dan menyesuaikan diri.
Pasalnya, rekayasa lalu lintas tersebut dapat menguntungkan pemudik khususnya pengendara roda empat. Selain itu, ketika sistem satu arah sedang berlangsung ini artinya pengendara yang menuju ke arah sebaliknya harus menggunakan jalan lain.
Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia Sony Susmana mengatakan masyarakat yang hendak melakukan perjalanan sebaiknya menyesuaikan diri dengan kebijakan rekayasa lalu lintas satu arah.
“Penting membaca berita sebelum memulai perjalanan, jauh-jauh hari pihak pengelola dan polisi sudah mem-publish rekayasa tersebut untuk kepentingan pemudik yang banyak, sehingga dibutuhkan keterampilan pengemudi dalam memilah-milah rute,” ucap Sony kepada Kompas.com, Jumat (21/4/2023).
Dia mengatakan kondisi permukaan jalan tol dan jalan Pantura tentu tidak sama, sehingga pengendara tidak bisa memacu kendaraan dengan kecepatan maksimal seperti di jalan tol.
“Jalan yang tidak rata itu bisa karena bumpy atau berlubang, sehingga untuk menjaga keseimbangan kendaraan dan juga menghindari guncangan penumpang butuh kecepatan yang rendah dalam melibasnya,” ucap Sony.
Kecepatan yang rendah juga membuat sistem suspensi bekerja tidak terlalu berat sehingga lebih awet, menurut Sony.
“Mau tidak mau pemudik harus membaca situasi tersebut, dan melaksanakan aturan tersebut dengan baik demi kelancaran arus mudik Lebaran kali ini,” ucap Sony.