korannews.com – Tim basket putri Indonesia berhasil mencetak sejarah dengan meraih medali emas di SEA Games 2023 setelah mengalahkan Singapura dengan skor 86-39.
Ini merupakan kali pertama tim basket putri Indonesia menyabet emas dalam kompetisi olahraga terbesar se-Asia Tenggara.
Dewa Ayu Made Sriartha, salah satu pemain basket putri Indonesia mengungkapkan rasa bahagia dengan raihan tersebut. Apalagi sebelumnya ia sempat dicoret dari timnas basket putri 3×3.
“(Menangis) bukan gak mau (masuk timnas 5×5). Karena kemarin kan pengumuman pemilihan pemain, nah dicoret di 3×3 masuk ke 5×5. Itu antara sedih dan senang sih sebenarnya, sedihnya ya karena kecoret, senangnya ya bersyukur bisa membela Indonesia ,” ucapnya.
Ayu mengatakan senang bermain basket baik 3×3 maupun 5×5. Meski lebih suka untuk bermain 3×3, pebasket asal Bali itu bersyukur karena tim basket 5×5 meraih medali emas.
Sementara, tim basket putri 3×3 Indonesia memboyong medali perunggu. Henny Sutjiono, pebasket putri lainnya senang karena Indonesia merebut medali emas dari Filipina yang jadi juara dua kali berturut-turut.
“Dari SEA Games yang lalu kurangnya apa itu yang diperbaiki terus,” kata Henny dikutip dari kanal YouTube Deddy Corbuzier pada Selasa, 23 Mei 2023.
Dia menjelaskan, tidak ada standar tinggi untuk pebasket putri . Menurut penuturan Henny, pebasket putri dengan postur tubuh pendek bisa diandalkan dari segi kecepatan.
Sedangkan postur tubuh tinggi bisa mengatur tekanan di dalam. Selama SEA Games , tim basket putri Indonesia dilarang makan gorengan.
“No gorengan cuma gak sampai yang harus makan ini, makan itu. Cuma ya kayak dibatasi lah, weekend aja cheating day nya gitu. Ya disiplin masing-masing lah. Ya sebisa mungkin misalnya saya makan nasi capcay,” ujar pebasket asal Surabaya ini.
Seluruh pebasket putri Indonesia baik personel 3×3 maupun 5×5 melakukan pemusatan latihan (TC) selama sembilan bulan di Surabaya. TC dilakukan di Surabaya karena manajer mereka berasal dari kota tersebut sehingga lebih mudah memakai lapangan untuk latihan.
Selama TC di Surabaya, tim basket putri menginap di hotel. Melakukan TC di kota tempatnya tinggal membuat Henny lebih mudah untuk bertemu dengan keluarga.
“Gak pulang nginep sih cuma kan lebih gampang ketemu sama keluarga. Ya kalau hari Minggu kadang pagi pulang nanti malamnya balik lagi ke hotel,” tuturnya.***