korannews.com – Insiden pemukulan manajer Timnas Indonesia Sumardji oleh ofisial tim Thailand memicu kemarahan, termasuk masyarakat Indonesia yang menyaksikan di rumah. Salah satunya adalah penonton acara nonton bareng (Nobar) di Jakarta Pusat.
Pecinta sepak bola Tanah Air pun melampiaskan kekecewaan mereka terkait insiden pemukulan ofisial Timnas Indonesia oleh ofisial Timnas Thailand pada saat nonton bareng final SEA Games 2023 Kamboja. Acara diselenggarakan di Gedung Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Gelora, Tanah Abang, Jakarta Pusat, pada Selasa, 16 Mei 2023 malam.
Melihat aksi ‘barbar’ ofisial Thailand, para penonton pun berdiri tak terima dengan aksi pemukulan terhadap Sumardji . Mereka pun berteriak, hingga menantang balik ofisial Thailand.
“Sini, sini, main ke Priok, main ke Priok,” teriak seorang pria yang ikut nobar.
Tidak hanya penonton yang ikut nobar, netizen juga tak kalah gemas melihat aksi ofisial Thailand. Mereka mengaku siap ikut baku hantam membalas perlakuan skuad Gajah Putih.
“Saya siap turun tangan melawan official Thailand,” ucap akun @s**yw*n_.
“Jangankan mereka, gue sekeluarga gemes liatnya, kalau mau gulad? Sini ke Surabaya, tak sewain ring tinju, main sama pemain gulad di sini,” tutur akun @re**atal**e.
“Sea Games terburuk sepanjang sejarah ini mah,” ujar akun @cd**nw.
“Didikan Liga konoha mao di ajaki ribut.. Ya di layanin,” kata akun @i*ron**88.
“Free york,” ucap akun @roe**ys.
Laga final sepak bola SEA Games 2023 antara Indonesia vs Thailand tak berlangsung dengan mudah. Pasalnya, pada saat Indonesia berhasil unggul dengan skor 3-2, kerusuhan terjadi di bench pemain Indonesia.
Salah satunya melibatkan Manajer Timnas Indonesia, Kombes Pol Sumardji . Sumardji diketahui kena jotos salah satu official Thailand ketika tim ‘Gajah Putih’ berhasil menyamakan kedudukan menjadi 2-2.
Akan tetapi, dia mengaku tak masalah dengan insiden tersebut sebab itu salah satu bagian perjuangan saat mendukung timnas.
“Sebenarnya saya akan menahan, tapi justru saya yang kena. Saya tidak masalah,” ujar Sumardji .
“Ini bagian dari perjuangan,” ucapnya menambahkan.
Insiden menurut Sumardji terjadi ketika sejumlah official Thailand mendatangi tempat pelatih dan pemain cadangan Timnas Indonesia. Kerusuhan sempat terjadi saat skor 2-2.
Belakangan, kerusuhan kembali terjadi ketika Indonesia berhasil unggul lewat gol Irfan Jauhari saat perpanjangan waktu baru dimulai. Imbasnya, dua pemain Thailand dan Indonesia serta sejumlah official kedua tim harus merasakan kartu merah.
Sumardji juga menyatakan pihak Thailand tak ada yang meminta maaf setelah insiden kerusuhan di laga final SEA Games 2023 ini. Justru dialah yang meminta maaf ke manajemen Timnas Thailand.
Sumardji sendiri mengalami luka di bibir setelah insiden itu. Meskipun begitu, ia bisa mengambil hikmah dari apa yang terjadi.
Pasalnya tugas utama Sumardji berhasil dicapai. Yakni membantu Timnas Indonesia mendapatkan emas di SEA Games 2023 .***