korannews.com – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat berencana menggelar acara peluncuran dan hitung mundur atau Launching & Countdown Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 Aceh-Sumatera Utara (Sumut).
Hal itu disampaikan Ketua Umum KONI Pusat Letjen TNI Purn Marciano Norman ketika memimpin rapat pleno pengurus di ruang rapat Lukman Niode, Kantor KONI Pusat Senayan, Jakarta, Kamis.
“Dalam waktu yang tersedia ini, saya menginginkan perencanaan yang jauh lebih baik dari PON sebelumnya. Dengan pengalaman yang saudara-saudari miliki, saya yakin dengan meningkatkan kebersamaan kita, Insya Allah PON XXI/2024 Aceh-Sumut akan dikenang sebagai PON yang berkualitas,” kata Marciano dalam situs resmi KONI Pusat.
Marciano menjelaskan acara peluncuran dan hitung mundur PON XXI/2024 Aceh-Sumut akan digelar pada 21 Januari di Aceh, tepat satu hari setelah pelantikan Ketum KONI Aceh Abu Razak.
Setelah dilakukan di Aceh, acara serupa juga akan digelar di Medan, Sumatera Utara, pada 22 Januari.
Tak hanya itu, rapat pleno KONI Pusat 2023 juga membahas soal dukungan persiapan SEA Games Kamboja 2023 pada 5 – 17 Mei 2023, dan Asian Games Hangzhou China pada 23 September – 8 Oktober 2023.
Rapat awal tahun tersebut juga membahas persiapan ajang multievent yang digelar KONI Pusat, yaitu Pekan Olahraga Bela Diri yang rencananya digelar Juni 2023 di Solo, dan Pekan Olahraga Pantai pada Desember 2023.
Selain itu, disinggung pula Rapat Kerja Nasional (Rakernas) KONI 2023. Kabid Organisasi Mayjen TNI Purn Andrie Tardiwan Utama Soetarno mengusulkan agar Rakernas KONI 2023 digelar pada April, dan Musyawarah Olahraga Nasional (Musornas) KONI diupayakan Juli 2023.
Pada rapat awal tahun tersebut, Ketum KONI Pusat menekankan untuk bekerja maksimal. Urusan keorganisasian anggota KONI Pusat terus dibenahi, begitu juga kinerja KONI Pusat.
“Mari kita rapatkan barisan untuk memberikan yang terbaik. Untuk bisa mengoptimalkan kinerja kita, yang harus dijaga adalah suasana bekerja di lingkungan kita,” ujar Marciano.
“Mari kita berupaya maksimal untuk saling menutup kekurangan. Kita harus merebut kembali kepercayaan publik kepada KONI,” imbuhnya.