korannews.com – PIKIRAN RAKYAT – Para pemain tunggal Indonesia mulai berguguran pada babak kedua Malaysia Terbuka 2023 . Dua wakil tunggal putra dan satu wakil tunggal putri terpaksa pulang lebih awal setelah dikandaskan lawan-lawannya.
Pada tunggal putra, Jonatan Christie , tersingkir setelah kalah dari wakil Jepang, Kenta Nishimoto 15-21, 17-21. Sementara, Chico Aura Dwi Wardoyo harus mengakui keunggulan pemain asal India, Prannoy HS lewat pertarungan tiga gim 9-21, 21-15, 16-21.
Dari tunggal putri, Gregoria Mariska Tunjung mengaku kecewa karena gagal mengatasi Wen Chi Hsu dari Taiwan. Pasalnya, setelah bermain apik melawan He Bing Jiao (Cina) yang merupakan unggulan, dia justru kalah 18-21, 21-16, 18-21 pada pertandingan yang berlangsung di Axiata Arena, Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Kamis 12 Januari 2023.
Selepas laga, Jonatan mengaku kecewa dengan kekalahannya tersebut. Bahkan dia sendiri heran dengan permainannya. Di lapangan, dia bermain serbabingung dan ragu sehingga apa yang diharapkan tidak keluar.
“Saya harus mengevaluasi apa yang sudah ditampilkan dalam pertandingan hari ini. Iini bukan permainan saya. Semua pukulan dan buangannya tidak bagus, lebih seringtanggung dan justru membuat lawan lebih nyaman untuk menyerang. Saya sendiri heran, saya main apa hari ini,” kata Jonatan, dikutip dari rilis PBSI.
Lawan sendiri, menurut dia, bermain normal dengan gaya permainannya. Hanya, memang diakuinya, dirinya lah yang tak bisa mengeluarkan semua kemampuan terbaik. Kurang konsentrasi juga dialami Chico. Dia harus menerima pil pahit karena kalah atas Prannoy, padahal kesempatannya untuk menang cukup terbuka. Dia justru banyak melakukan kesalahan dan terbawa permainan lawan.
“Pada gim pertama saya terbawa permainan lawan. Mulai dari temponya, saya pun mengikuti pola Prannoy, sehingga permainan saya banyak kekontrol lawan,” ujarnya.
Sementara itu, hasil berbeda dicatatkan wakil tunggal putra Indonesia lainnya. Anthony Sinisuka Ginting menjadi satu-satunya wakil yang tersisa setelah menaklukkan AndersAntonsen asal Denmark dalam tiga gim 21-14, 17-21, 21-17.
Menurut Anthony, setiap pertemuannya dengan Antonsen tidak pernah mudah. Pasalnya, kedua pemain sudah saling tahu kelebihan dan kekurangan masing-masing. “Jadi tadi lebih ke siapa yang mampu menerapkan strategi di lapangan, itu yang menang. Tadi saya hanya berusaha bagaimana caranya lawan bisa masuk ke ritme permainan saya,” katanya.
Pada perempat final, Anthony bakal berjumpa dengan tunggal Jepang, Kanta Tsuneyama. Mengomentari calon lawannya, Anthony menilai jika Kenta merupakan pemain ulet. “Seperti karakter pemain Jepang lainnya, dia ulet. Saya akan berdiskusi dengan pelatih guna mencari strategi untuk menghadapi dia,” tuturnya.***