korannews.com – Ferdy Sambo akan menjalani sidang tuntutan kasus pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat alias Brigadir J .
Sidang tuntutan untuk Ferdy Sambo akan digelar Penngadilan Negeri Jakarta Selatan Selasa pekan depan.
“Baik, selanjutnya kita memberikan kesempatan kepada Jaksa Penuntut umum untuk menyusun requisitoir atau surat tuntutan satu minggu ya,” kata majelis hakim Wahyu Iman Santoso dalam sidang, Selasa (10/1/2023).
Mendengar permintaan itu, jaksa menyatakan ketidaksanggupannya dan meminta agar surat tuntutan dibacakan pada dua pekan ke depan.
“Kami mohon diberikan kesempatan majelis untuk terdakwa ini sekitar dua Minggu. Kalau diizinkan majelis, kalau diizinkan,” kata jaksa.
Kendati demikian, majelis hakim tetap pada keputusannya untuk menggelar sidang tuntutan pada Selasa pekan depan.
Hal itu didasari mengingat adanya batasan waktu masa tahanan terhadap Ferdy Sambo dan juga beberapa terdakwa lain.
“Satu Minggu saja, saudara jaksa penuntut umum, sama dengan terdakwa lain, ya,” kata Hakim Wahyu.
“Karena waktu penahanan sudah berjalan terus, sehingga kita akan selesaikan sebelum waktu penahanan habis,” sambung Hakim Wahyu.
“Siap,” kata jaksa.
Untuk informasi, Brigadir Yoshua Hutabarat alias Brigadir J menjadi korban pembunuhan berencana yang diotaki Ferdy Sambo pada 8 Juli 2022 lalu.
Brigadir J tewas setelah dieksekusi di rumah dinas Ferdy Sambo, Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Pembunuhan itu terjadi diyakini setelah Putri Candrawathi bercerita kepada Ferdy Sambo karena terjadi pelecehan seksual di Magelang.
Ferdy Sambo saat itu merasa marah dan menyusun strategi untuk menghabisi nyawa dari Brigadir J .
Dalam perkara ini Ferdy Sambo , Putri Candrawathi, Bripka Ricky Rizal alias Bripka RR, Kuwat Maruf dan Bharada Richard Eliezer alias Bharada E didakwa melakukan pembunuhan berencana.
Kelima terdakwa didakwa melanggar pasal 340 subsidair Pasal 338 KUHP juncto Pasal 55 ayat 1 ke (1) KUHP dengan ancaman maksimal hukuman mati.
Tak hanya dalam kasus pembunuhan berencana Brigadir J , khusus untuk Ferdy Sambo juga turut dijerat dalam kasus perintangan penyidikan atau obstruction of justice bersama Hendra Kurniawan, Agus Nurpatria, Chuck Putranto, Irfan Widianto, Arif Rahman Arifin, dan Baiquni Wibowo.
Para terdakwa disebut merusak atau menghilangkan barang bukti termasuk rekaman CCTV Komplek Polri, Duren Tiga.
Dalam dugaan kasus obstruction of justice tersebut mereka didakwa melanggar Pasal 49 juncto Pasal 33 subsidair Pasal 48 ayat (1) juncto Pasal 32 ayat (1) UU ITE Nomor 19 Tahun 2016 dan/atau dakwaan kedua pasal 233 KUHP subsidair Pasal 221 ayat (1) ke 2 KUHP juncto pasal 55 ayat 1 ke (1) KUHP.
1 Rak Penuh Minuman Beralkohol Mahal Terpampang di Rumah Dinas Ferdy Sambo TKP Pembunuhan Brigadir J
Privacy Policy
We do not collect identifiable data about you if you are viewing from the EU countries.For more information about our privacy policy, click here
1 Rak Penuh Minuman Beralkohol Mahal Terpampang di Rumah Dinas Ferdy Sambo TKP Pembunuhan Brigadir J
1 Rak Penuh Minuman Beralkohol Mahal Terpampang di Rumah Dinas Ferdy Sambo TKP Pembunuhan Brigadir J
Respon Permintaan Pengacara Ferdy Sambo, Hakim Akan Kunjungi TKP Pembunuhan Brigadir J di Duren Tiga
Soal Video Vonis Sambo, Pihak Yosua Sebut Ada Campur Tangan Mafia, KY Bakal Periksa Wanita Perekam
Datangi Rumah Ferdy Sambo di Duren Tiga, Hakim Wahyu Iman Santoso Cek Lokasi Yosua Tergeletak
Cek Rumah Dinas Sambo, Hakim Wahyu Iman Santoso Sempat Tunjuk CCTV yang Rekam Brigadir J Masih Hidup
Hakim Cecar Ferdy Sambo Tak Berani Hadapi Brigadir Yosua: Kalau Satu Lawan Satu Berani Enggak?
Jajal Sensasi Horor di Rumah Hantu Bali Penampakan Memedi, Ada Sosok Pocong hingga Kuntilanak
Terowongan Kereta Api Unik dan Satu-satunya di Indonesia, Masuk ke Mal Pusat Grosir di Surabaya
Hidden Gems Air Terjun Lasolo di Kota Kendari Punya suasana Asri dan Sejuk, Cocok untuk Healing
Tangkal Pinus, Wisata Baru di Lembang yang Menawarkan Aktivitas Piknik dan Camping Bareng Alpaca
Naga Mandiri Lakukan Persiapan dan Latihan Jelang Perayaan Tahun Baru Imlek dan Cap Go Meh 2023