korannews.com – Bali United Basketball fokus memperkuat “chemistry” antarpemain demi mempersiapkan tim menjelang laga IBL 2023 di GOR Merpati, Denpasar, Bali, pada 14–21 Januari.
Pelatih Bali United Basketball Anthony Garbelotto dalam siaran resmi klub di Denpasar, Kamis, menilai “chemistry” atau keterpaduan gaya permainan antarpemain masih menjadi kekurangan yang perlu diperbaiki sebelum liga bergulir.
Ia menambahkan kepaduan atau chemistry itu menjadi sorotan Tony saat ia mengevaluasi beberapa laga uji coba Bali United.
Walaupun demikian, pelatih berkebangsaan Inggris yang populer dengan sapaan Tony itu optimis mampu menyelesaikan pekerjaan rumah tersebut. Terlebih, Bali United Basketball saat ini diperkuat oleh dua pemain asing, yaitu Dior Lowhorn dan Julius “Jay” Bowie.
“Saat ini agak sulit untuk melihat sepenuhnya perkembangan tim ini. Namun, bergabungnya Dior dan Jay menambah segi ukuran (postur) dan skor untuk tim. Sekarang kami harus memadukannya ke dalam skuad inti lokal kami,” kata Tony, yang sebelumnya melatih skuad NSH Mountain Gold Timika.
Tidak hanya soal “chemistry”, pelatih utama Bali United Basketball juga menilai masih ada kekurangan dalam permainan individu, khususnya saat satu lawan satu dalam situasi bertanding.
“Kami kekurangan dalam beberapa permainan individu satu lawan satu. Namun, kami mengatasinya dengan menembak dan pertahanan tim,” kata Tony.
Oleh karena itu, ia menyampaikan Abraham Wenas dkk. terus menjalani latihan secara intensif demi memperbaiki kekurangan itu.
Bali United Basketball untuk pertama kalinya dapat bertanding di depan semeton (masyarakat) Bali mengingat seri pertama IBL tahun ini digelar di Pulau Dewata.
Skuad Tridatu Warriors bakal menjajal kekuatan dari empat tim, yaitu Amartha Hangtuah Jakarta, Indonesia Patriots, NSH Mountain Gold Timika, dan Evos Thunder Bogor.
Direktur Utama IBL Junas Miradiarsyah saat meninjau lokasi pertandingan di GOR Merpati bulan lalu berharap seri pertama liga dapat disambut dengan animo dan euforia yang lebih besar dibandingkan dengan liga pada periode sebelumnya.
“Ekspektasi kami minimal seperti yang lalu bahkan kalau bisa lebih. Kalau waktu itu cukup baik, sekarang harus lebih lagi, karena ada tim tuan rumahnya (Bali United). Alasan dipilihnya kota-kota seperti Bali, Solo, dan lain sebagainya itu karena memang kota tersebut memiliki timnya sendiri. Sehingga membantu tim tersebut untuk memiliki loyalitas ataupun fanatisme dengan masyarakat di kotanya. Ketika nanti kami ke depannya sudah melakukan home and away, basis massanya sudah ada,” kata Junas.