Pelemahan rupiah karena flight to safe haven assets (pergerakan ke aset aman), terutama dolar dan obligasi AS
Jakarta (ANTARA) – Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa pagi dibuka melemah, menembus level psikologis Rp15.000 per dolar AS.
Rupiah pagi ini bergerak melemah tujuh poin atau 0,05 persen ke posisi Rp15.001 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.994 per dolar AS.
Ekonom senior Mirae Asset Sekuritas Rully Arya aaat dihubungi di Jakarta, Rabu, mengatakan, pelemahan rupiah memang lebih banyak disebabkan tekanan yang berasal dari global.
“Pelemahan rupiah karena flight to safe haven assets (pergerakan ke aset aman), terutama dolar dan obligasi AS,” ujar Rully.
Baca juga: Dolar bertahan kuat di Asia, kekhawatiran resesi pukul euro dan pound
Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya melonjak 1,5 persen menjadi di atas 106,5 poin, tertinggi sejak Desember 2002.
Dolar telah reli dengan beberapa pemberhentian sejak November tahun lalu karena taruhan kenaikan suku bunga agresif oleh bank sentral AS, Federal Reserve (Fed).
Risalah dari pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada Juni akan keluar pada Rabu waktu setempat.
Sementara itu data bulanan penggajian non pertanian atau Non Farm Payroll (NFP) AS akan dirilis pada Jumat (8/7) nanti.
Pada Selasa (5/7) lalu rupiah ditutup melemah 22 poin atau 0,15 persen ke posisi Rp14.994 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.972 per dolar AS.
Baca juga: Dolar bertahan kuat di Asia, kekhawatiran resesi pukul euro dan pound
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Risbiani Fardaniah
COPYRIGHT © ANTARA 2022
Artikel ini bersumber dari www.antaranews.com.