Puluhan perusahaan asing telah menarik diri dari Rusia atas tindakan Moskow di Ukraina.
Moskow (ANTARA) – Mekanisme impor paralel yang memungkinkan Rusia untuk menghindari beberapa pembatasan pasokan berhasil, kantor berita negara itu mengutip Menteri Perindustrian dan Perdagangan Denis Manturov mengatakan pada Senin (4/7), ketika Rusia mengubah daftar perusahaan yang barangnya memenuhi syarat untuk diimpor tanpa izin perusahaan.
Rusia telah memasukkan berbagai macam produk dari pembuat mobil asing, perusahaan teknologi, dan merek konsumen dalam skema impor paralel. Ini bertujuan untuk melindungi konsumen dari isolasi bisnis oleh Barat setelah impor reguler merosot karena sanksi dan gangguan logistik.
Puluhan perusahaan asing telah menarik diri dari Rusia atas tindakan Moskow di Ukraina.
Pada bulan Mei, Rusia menerbitkan daftar barang yang memenuhi syarat untuk diimpor di bawah skema tersebut. Langkah itu telah menyesuaikan daftar untuk menambahkan beberapa dan menghapus beberapa perusahaan.
Mekanisme tersebut memungkinkan perusahaan Rusia untuk membeli barang dari perusahaan mana pun di luar Rusia, termasuk dari negara asal barang, yang sebelumnya membeli barang tersebut secara legal.
“Mekanisme ini bekerja,” kata Manturov seperti dikutip kantor berita Rusia di sebuah pameran industri.
Ia melanjutkan, “Kami menyerahkan daftar yang disesuaikan ke kementerian kehakiman belum lama ini.”
Rusia, kata kantor berita mengutip Manturov, telah menghapus beberapa barang dari daftar impor paralel dan menambahkan produk dari perusahaan yang tidak lagi memasok ke negara itu, seperti BMW dan Siemens.
Perusahaan yang terus memasok Rusia dengan produk mereka, kata Manturov telah dihapus dari daftar.
Ketika diterbitkan pada bulan Mei, daftar tersebut mencakup barang-barang dari sebagian besar pembuat mobil asing, perusahaan teknologi, dan daftar panjang merek fesyen.
Dari hampir 25.000 perusahaan asing yang terdaftar di Rusia, kata dia, sekitar 150 yang tersisa.
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: D.Dj. Kliwantoro
COPYRIGHT © ANTARA 2022
Artikel ini bersumber dari www.antaranews.com.