satu telur sebagai sumber protein pun sudah cukup agar anak tidak stunting
Jakarta (ANTARA) – Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Batubara, Provinsi Sumatera Utara Maya Indriasari Zahir telah meraih penghargaan Manggala Karya Kencana dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
“Istri dari Bupati Batubara Zahir, telah memberi kontribusi dan dedikasi terhadap program Pembangunan Keluarga, Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana (Bangga Kencana) serta percepatan penurunan stunting,” kata Kepala BKKBN Hasto Wardoyo dalam Rapat Penelaahan Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting di Jakarta, Kamis.
Hasto membeberkan data pada Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021, menunjukkan angka prevalensi stunting di Kabupaten Batubara masih di atas rata-rata nasional yakni mencapai 30,9 persen.
Namun, Ketua PKK Maya terus berupaya mencegah terjadinya stunting pada anak di wilayahnya dengan membentuk sebuah program bernama “Lakukan Serentak Aksi Konvergensi Intervensi Stunting Secara Nyata” (Laskar Istana).
Baca juga: Pemprov Sumut targetkan angka stunting tinggal 12 persen di 2023
Baca juga: Memadukan kampung KB dan kampung nelayan di tepi Selat Malaka
Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Batubara Maya Indriasari Zahir mengatakan baik pihak Bupati maupun Dinas Kesehatan P2KB Batu Bara telah membantu menyukseskan program yang dibuat.
Kedua belah pihak menggencarkan penimbangan Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (EPPGBM) secara massal kepada lebih dari 90 persen balita yang ada di wilayahnya. Hasilnya, angka prevalensi stunting dapat diturunkan menjadi 18,35 persen.
“Laskar Istana ini adalah kerja sama Tim Penggerak PKK Kabupaten Batubara dengan Dinas Kesehatan, BKKBN, Bappeda dan Dinas Pendidikan dalam menurunkan angka prevalensi stunting,” kata Maya.
Bupati Batubara Zahir yang turut hadir dalam acara itu menambahkan sangat penting memenuhi kebutuhan nutrisi selama masa 1.000 hari pertama kehidupan (HPK).
“Untuk memenuhi nutrisi pada 1.000 HPK tidak perlu mahal, hanya dengan satu telur sebagai sumber protein pun sudah cukup agar anak tidak stunting,” kata Zahir.
Baca juga: BKKBN: 13 kabupaten di Sumut miliki angka kekerdilan di atas 30 persen
Baca juga: Tekan stunting Kemen PPPA genjot DRPPA bebas stunting di Sumut
Zahir meminta agar semua pihak saling bahu membahu karena masalah stunting adalah masalah bersama yang memerlukan gotong royong dan kerja sama dari semua pihak yang ada di dalam masyarakat.
“Ibu hamil dan calon pengantin juga penting untuk terdata secara online melalui aplikasi Elsimil dalam rangka mencegah bayi lahir stunting,” ujar dia.
Sebagai informasi, Penghargaan Manggala Karya Kencana adalah penghargaan tertinggi yang diberikan Pemerintah Indonesia melalui BKKBN kepada sosok yang memiliki dedikasi tinggi terhadap program pengendalian penduduk, keluarga berencana (KB) dan pembangunan keluarga.
Baca juga: Menpolhukam: Penurunan stunting, paling prioritas bangun manusia RI
Baca juga: BKKBN: Responsif dan luhur nilai jalankan program turunkan stunting
Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Budhi Santoso
COPYRIGHT © ANTARA 2022
Artikel ini bersumber dari www.antaranews.com.