News  

Kekeringan di Eropa ungkap harta karun saat muka air turun drastis

Kekeringan di Eropa ungkap harta karun saat muka air turun drastis

Kekeringan di Eropa ungkap harta karun saat muka air turun drastis

London (ANTARA) – Permukaan sungai dan danau di Eropa yang turun drastis akibat kekeringan telah memunculkan harta karun yang tersembunyi di dalam air.

Di Spanyol, yang menderita kekeringan terburuk dalam beberapa dekade, para arkeolog mengaku senang dengan kemunculan lingkaran batu prasejarah di sebuah bendungan.

Susunan batu itu secara resmi disebut “Dolmen Guadalperal”, tetapi lebih dikenal dengan sebutan “Stonehenge Spanyol”, meniru nama lingkaran batu prasejarah di Inggris.

Lingkaran batu itu muncul secara utuh di salah satu sudut bendungan Valdecanas, Provinsi Caceres, yang menurut pihak berwenang airnya surut hingga 28 persen dari kapasitas.

Baca juga: WHO keluarkan peringatan bagi Eropa sebelum perjalanan musim panas

Batu-batu itu pertama kali ditemukan oleh arkeolog Jerman Hugo Obermaier pada 1926, tetapi kawasan itu kemudian ditimbun air untuk dijadikan bendungan pada 1963 selama pemerintahan diktator Francisco Franco.

Sejak itu, batu-batu tersebut hanya terlihat penuh sebanyak empat kali.

Kenangan tentang kekeringan masa lalu juga hidup kembali di Jerman dengan kemunculan “batu kelaparan” di Sungai Rhine.

Banyak batu seperti itu terlihat lagi di sepanjang tepi sungai terbesar di Jerman tersebut dalam beberapa minggu belakangan.

Kemunculan batu-batu bertuliskan tanggal dan inisial nama itu dianggap sebagai peringatan dan pengingat perjuangan orang-orang di masa lalu saat menghadapi kekeringan.

Tulisan tanggal terlihat jelas pada batu-batu yang ditemukan di Worms, Frankfurt selatan, dan Rheindorf, dekat Leverkusen. Di antaranya bertuliskan 1947, 1959, 2003 dan 2018.

Sungai besar lain di Eropa, Danube, juga telah surut ke tingkat terendah selama hampir satu abad akibat kekeringan.

Surutnya air memunculkan lebih dari 20 bangkai kapal perang Jerman dari masa Perang Dunia Kedua di dekat Kota Prahovo, Serbia.

Kapal-kapal itu adalah bagian dari ratusan kapal perang armada Laut Hitam Nazi Jerman yang tenggelam di Sungai Danube pada 1944 setelah mereka dipukul mundur oleh pasukan Soviet.

Bangkai-bangkai kapal itu masih mengganggu lalu lintas di sungai tersebut ketika airnya surut.

Italia telah menetapkan status darurat di daerah-daerah sekitar Sungai Po.

Pada akhir Juli, sebuah bom buatan AS seberat 450 kg ditemukan di sungai terpanjang di negara itu ketika kedalaman airnya menyusut.

Sekitar 3.000 penduduk yang tinggal di sekitar Desa Borgo Virgilio, dekat Kota Mantua, dievakuasi ketika militer menjinakkan bom tersebut dengan meledakkannya pada awal bulan ini.

Sumber: Reuters

Baca juga: Eropa Selatan dilanda kekeringan hebat

Baca juga: Eropa Hadapai Kemarau dan Banjir

Penerjemah: Anton Santoso
Editor: Mulyo Sunyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2022

Artikel ini bersumber dari www.antaranews.com.

Exit mobile version