News  

Airlangga sebut pemerintah siapkan skema alternatif harga BBM

Airlangga sebut pemerintah siapkan skema alternatif harga BBM

Airlangga sebut pemerintah siapkan skema alternatif harga BBM

Pengumuman menunggu dari skenario yang diambil nanti,

Jakarta (ANTARA) – Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut pemerintah saat ini sedang menyiapkan skema alternatif terkait harga Bahan Bakar Minyak (BBM).

“Skemanya, pemerintah sudah siapkan beberapa alternatif, dan tentu kita akan dalam waktu dekat akan dilaporkan ke Bapak Presiden,” kata Airlangga di lingkungan Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memberi sinyal kemungkinan Presiden Joko Widodo akan mengumumkan kenaikan harga BBM karena pemerintah tidak bisa terus mempertahankan harga solar dan pertalite pada tingkat harga seperti saat ini.

“Pengumuman menunggu dari skenario yang diambil nanti,” tambah Airlangga singkat.

Baca juga: Sri Mulyani: Subsidi energi melebar Rp198 triliun jika BBM tidak naik

Pada 2022, diketahui pemerintah mematok subsidi BBM Rp502,4 triliun yang terdiri dari subsidi energi Rp208,9 triliun dan kompensasi energi sebesar Rp293,5 triliun.

Saat ini subsidi pertalite hanya tersisa 6 juta kiloliter dari 23 juta kiloliter subsidi yang disepakati hingga akhir 2022.

Baca juga: Keputusan final naikkan harga BBM subsidi ada di Kementerian Keuangan

Pemerintah memperkirakan jumlah pertalite tersebut akan habis pada Oktober 2022, sehingga perlu adanya tambahan volume BBM subsidi, termasuk subsidi untuk solar yang volumenya terus mengalami peningkatan.

Dewan Energi Nasional (DEN) telah menyarankan dua cara kepada pemerintah agar subsidi BBM tepat sasaran, yaitu skema distribusi tertutup menggunakan aplikasi dan memberikan bantuan langsung tunai kepada masyarakat yang sangat membutuhkan guna menjaga daya beli masyarakat tidak mampu.

DEN sudah memiliki strategi jangka panjang untuk mengurangi impor BBM, salah satunya dengan cara mempercepat konversi mobil menggunakan listrik atau bahan bakar gas.

Baca juga: Anggota DPR akui beban APBN untuk subsidi BBM sangat berat

Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: M Razi Rahman
COPYRIGHT © ANTARA 2022

Artikel ini bersumber dari www.antaranews.com.

Exit mobile version