korannews.com – Di sela-sela lawatannya ke Amerika Serikat (AS) untuk menghadiri Finance Ministers and Central Bank Governor Meeting G20 di Washington DC pada 12-13 Oktober 2022, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati tampak melakukan pertemuan dengan sejumlah investor surat utang di negara berkembang di New York.
Diketahui dari laman Instagram @smindrawati, Sri Mulyani membagikan foto pertemuannya dengan sejumlah investor dan bondholders kakap a.l. Lazard, Citadel, Lord Abbet, Black Rock, Mackay Shields, HSBC AM, dan Van Eck yang dilakukan pada 6 Oktober 2022.
“Saya menyampaikan perkembangan pemulihan ekonomi Indonesia sejak Pandemi Covid-19 dan sekarang dihadapkan gejolak keuangan global, krisis pangan dan energi dunia. Saya juga menjelaskan kebijakan fiskal APBN 2022 dan arah kebijakan fiskal ke depan (APBN 2023) dalam mengelola berbagai gejolak luar biasa ini,” tulis Sri Mulyani di unggahannya, dikutip Minggu (9/10/2022).
Dalam pertemuan ini, dia menuturkan pemerintah mendapat informasi update dan masukan langsung dari para investor tentang resiko gejolak keuangan global yang masih akan mengancam dunia hingga tahun depan.
Menurutnya, kondisi ekonomi banyak negara-negara emerging akan sangat berat menurut para investor. Di sisi lain, dia menyampaikan pandangan investor tentang Indonesia. Menurut investor, Indonesia dilihat sebagai negara dengan kebijakan dan kinerja ekonomi dan fiskal yang baik, mampu menghadapi gejolak dan mengantisipasinya.
“Kinerja dan kebijakan ekonomi Indonesia yang baik diharap terus terjaga dalam menghadapi guncangan global yang tidak mudah,” ungkapnya.
Dalam kunjungannya di New York, Sri Mulyani mengungkapkan jajarannya juga berkesempatan bertemu dengan Climate Philanthropies a.l. Bloomberg philanthropist, Bezos Earth Fund, IKEA, Rockefeller, High Tide Foundation and GFANZ (Glasgow Financial Alliance for Net Zero) yaitu Lembaga Keuangan Global seperti Citi, Bank of America, Macquarie, MUFG, CIFF di Bloomberg Philanthropies Office.
Dirinya dan tim disambut oleh tuan rumah Antha Williams.
“Saya dan Dirut PT SMI Edwin Sjahruzad @ptsmi_id menjelaskan Energy Transition Mechanism Indonesia country platform dalam untuk mengatasi emisi karbon di sektor Energy. Pembahas mengenai berbagai isue tantangan serta kemungkinan kolaborasi pembiayaan lembaga Keuangan dan philanthropist dalam mengatasi ancaman perubahan iklim dan memenuhi komitmen net zero carbon emission,” paparnya.
