korannews.com – Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif The Strategic Research and Consulting (TSRC) Yayan Hidayat mengatakan Megawati Soekarnoputri mengumumkan calon presiden PDI Perjuangan padasaat yang tepat.
“Saat hampir sebagian besar warga negara Indonesia mudik ke kampung halaman, Ibu Megawati mengumumkan Capresnya dan sontak menjadi pembicaraan di keluarga masing-masing. Ini strategi yang efektif,” katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat.
Menurut dia, Megawati selalu terampil memainkan strategi deklarasi Last Minute. Saat publik sedang sibuk mudik ke kampung halaman dan bersiap melaksanakan hari raya Idul Fitri, PDIP mengumumkan Ganjar Pranowo sebagai Capres PDIP.
Dalam hal lain kata dia, tak heran jika pada akhirnya PDIP berfikir realistis dengan mengusung Ganjar Pranowo. Sejak tahun 2022 hingga saat ini hasil survei Ganjar Pranowo relatif stabil bertengger di posisi paling atas. Artinya, jika diukur secara kualitatif, dengan berbagai terpaan isu yang menghantam PDIP dan Ganjar, elektabilitasnya relatif stabil.
Selain itu, yang menjadi perhatian khusus adalah postur koalisi dan penentuan pasangan Bakal Calon Wakil Presiden pasca deklarasi Ganjar Pranowo.
“Jika kita periksa jejak historis PDIP sejak Pemilu 2004 hingga Pemilu 2019, PDIP selalu membangun poros koalisi nasionalis-religius, berikut juga pasangan Capres-Cawapres yang diusung oleh PDIP. Artinya, tidak menutup kemungkinan pasangan Capres-Cawapres PDIP juga akan merepresentasikan ideologi nasionalis-religius” jelasnya.
Apalagi saat ini kata dia, PDIP tengah menjadi sorotan pasca deklarasi Capres dan sedang diwacanakan untuk masuk ke koalisi besar di Pilpres 2024.
Menurut Yayan, wacana koalisi besar tampaknya juga tak serta merta mengusik ketenangan PDIP.
“Menurut saya yang paling penting saat ini adalah PDIP harus bekerja keras mengembalikan tingkat elektabilitas Ganjar yang tergerus dan dalam hal lain adalah menentukan sosok Cawapres yang pas dan merepresentasikan golongan yang betul-betul dapat berkontribusi menambah elektabilitas Ganjar bahkan Partai,” pesannya.
Sebelumnya, PDI Perjuangan menetapkan Ganjar Pranowo sebagai calon presiden 2024-2029 pada Rapat DPP Partai ke-140 Diperluas Tiga Pilar dengan agenda konsolidasi internal dan silaturahmi Idul Fitri 1444 H di Istana Batu Tulis, Bogor, Jawa Barat.
“Mengucapkan menetapkan saudara Ganjar Pranowo, sekarang adalah Gubernur Jawa Tengah sebagai kader dan petugas partai untuk ditingkatkan penugasannya sebagai calon presiden Republik Indonesia dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan,” ucap Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri di kanal YouTube PDIPerjuangan, dipantau dari Bogor, Jawa Barat, Jumat.
Sebagai informasi, pendaftaran bakal calon presiden dan wakil presiden dijadwalkan dibuka mulai 19 Oktober 2023 s.d. 25 November 2023.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu (UU Pemilu) pasangan calon presiden dan wakil presiden diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu yang memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25 persen dari suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR sebelumnya.
Saat ini ada 575 kursi di parlemen sehingga pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2024 harus memiliki dukungan minimal 115 kursi di DPR RI. Bisa juga pasangan calon diusung oleh parpol atau gabungan parpol peserta Pemilu 2019 dengan total perolehan suara sah minimal 34.992.703 suara.