Lewat ajang pameran, LSM ajak warga Jakarta kenali isu gambut

Lewat ajang pameran, LSM ajak warga Jakarta kenali isu gambut

korannews.com – Koordinator Nasional LSM Pantau Gambut Iola Abas mengajak warga di Jakarta dan sekitarnya untuk mengenal dan memahami isu tentang gambut melalui acara Pameran dan Diskusi Gambut di Kala Senja.

“Mudah-mudahan teman-teman yang lokasinya jauh dari gambut bisa tahu apa itu gambut, apa pentingnya gambut, kenapa gambut itu harus kita lindungi,” kata Iola Abas saat ditemui ANTARA di Jakarta, Sabtu.

Ia mengatakan perlindungan ekosistem gambut merupakan isu yang penting untuk diketahui masyarakat karena kerusakan lahan gambut di Pulau Sumatera, Kalimantan, maupun Papua dapat berdampak negatif pada lingkungan di Pulau Jawa.

“Apa yang terjadi di gambut di Sumatera, Kalimantan, Papua itu sebenarnya berdampak juga sama kita yang ada di Pulau Jawa,” katanya.

Ia menjelaskan Pantau Gambut bertugas memantau kondisi ekosistem gambut di sembilan wilayah prioritas yaitu Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Papua, Papua Barat, dan Aceh.

Pantau Gambut juga melakukan pemantauan terhadap komitmen pihak-pihak yang terkait dengan perlindungan dan restorasi lahan gambut.

“Kita melakukan pemantauan, menganalisa hasil-hasil pemantauan kita terhadap komitmen restorasi pemerintah maupun pemangku-pemangku kepentingan, pemerintah, pemegang izin konsesi, bahkan beberapa NGO yang juga melakukan restorasi. Kita memantau bagaimana komitmen mereka terhadap restorasi gambut di Indonesia,” katanya.

Iamenambahkan hasil pantauan tersebut akan dianalisis dan diterbitkan menjadi publikasi-publikasi hasil riset yang dikampanyekan.

Pameran dan Diskusi Gambut di Kala Senja, Jakarta, Sabtu, diselenggarakan oleh Pantau Gambut bersama dengan LSM Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) DKI Jakarta.

Acara dibagi menjadi dua sesi kegiatan, sesi pertama diisi dengan diskusi tentang gambut dan pertunjukan komedi tunggal yang dibawakan oleh Mamat Alkatiri.

Sementara pada sesi kedua, dilakukan aksi teatrikal dan mimbar bebas dimana mitra jejaring Pantau Gambut dari tujuh provinsi bercerita tentang kondisi ekosistem gambut yang ada di wilayahnya masing-masing.

Pantau Gambut juga menggelar pameran lukisan digital untuk menggambarkan dinamika yang terjadi di atas ekosistem gambut menggunakan model ilustrasi yang jenaka, demikianIola Abas.

error: Content is protected !!