korannews.com – Sabtu, 20 Mei 2023 diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) ke-115. Apabila Anda dan keluarga memilki rencana untuk berwisata akhir pekan, tidak ada salahnya untuk berwisata sejarah dan memperingati Harkitnas dengan mengunjungi Museum Kebangkitan Nasional .
Dengan berwisata sejarah ke Museum Kebangkitan Nasional , Anda dan keluarga akan menyelami sejarah tonggak pertama pergerakan nasional. Hal ini akan menjadi salah satu wahana edukasi yang menarik bagi Anda dan keluarga, tentu dengan harga tiket yang terjangkau.
Museum Kebangkitan Nasional terletak di Jalan Abdul Rahman Saleh No. 26, Senen, Jakarta Pusat. Museum ini merupakan salah satu destinasi wisata sejarah di ibu kota yang bisa diakses menggunakan transportasi umum.
Museum ini terletak dekat dengan Halte Bus Transjakarta Senen, Halte Bus Transjakarta Kwitang, dan Stasiun Kereta Api Pasar Senen. Juga bisa diakses dari Stasiun KRL Gondangdia dan Stasiun Kereta Api Gambir.
Museum Kebangkitan Nasional menempati bangunan cagar budaya yang dahulunya adalah Gedung School tot Opleiding van Inlandsche Arsten (STOVIA).
Gedung ini dibangun oleh Pemerintah Hindia Belanda untuk tempat pendidikan atau sekolah kedokteran kaum Bumiputera. Sekolah yang merupakan saksi dari kelahiran gerakan Boedi Oetomo, yaitu gerakan kebangsaan pertama di Indonesia yang berdiri pada 20 Mei 1908.
Pembangunan Gedung STOVIA dimulai tahun 1899 dan rampung secara keseluruhan tahun 1902.
STOVIA adalah nama pengganti untuk nama sekolah yang telah lebih dahulu ada yaitu “Sekolah Dokter Jawa”. Nama STOVIA mulai dipakai tahun 1900, dengan direktur pertamanya dr. H.F. Roll.
Gedung STOVIA merupakan tempat penyebaran gagasan dr. Wahidin Sudirohusodo yang merupakan lulusan Sekolah Dokter Jawa.
Gagasan beliau tentang Studiefond atau dana pendidikan untuk membantu pelajar pribumi yang tidak mampu mendapat respons yang sangat baik dari para pelajar STOVIA, khususnya R. Soetomo dan Soeradji.
Pertemuan yang terjadi pada bulan Desember 1907 tersebut ditindaklanjuti oleh R. Soetomo dan beberapa pelajar lainnya dengan menyurati pelajar-pelajar lain yang intinya memberitahukan dan meminta dukungan terhadap rencana pendirian perkumpulan.
Setelah semua dirasakan matang, maka pada tanggal 20 Mei 1908 bertempat di ruang Anatomi, dideklarasikanlah berdirinya organisasi Boedi Oetomo dengan Ketua R. Soetomo.
Lahirnya organisasi Boedi Oetomo merupakan cikal bakal perkembangan organisasi modern di tanah air.
Hal itu ditandai dengan perubahan pola perjuangan yang pada awalnya bersifat kedaerahan dan mengandalkan kekuatan fisik, menjadi perjuangan bersama tanpa membeda-bedakan asal daerah, suku, agama, dan status sosial, serta perjuangan yang dilakukan dengan jalan diplomasi.
Harga tiket masuk yang terjangkau dan jam operasional yang buka saat akhir pekan, tentu akan menjadi daya tarik dari museum ini selain berbagai nilai sejarah yang ada.
Harga tiket masuk museum untuk perorangan, yaitu:
1. Dewasa: Rp2.0002. Anak-anak: Rp1.000
Harga tiket masuk museum untuk rombongan (20 orang), yaitu:
1. Dewasa: Rp1.0002. Anak-anak: Rp5003. Wisatawan asing: Rp10.000
Jam operasional museum, yaitu:
· Sabtu – Minggu: 8.00 – 16.00 WIB· Selasa – Kamis: 8.00 – 16.00 WIB· Jumat: 8.00 – 16.30 WIB· Senin dan Hari Libur Nasional Tutup
Ayo kenali sejarah pergerakan bangsa dengan berwisata sejarah ke Museum Kebangkitan Nasional .***