korannews.com – Sidang lanjutan terdakwa Richard Eliezer alias Bharada E, Ricky Rizal alias Bripka RR, dan Kuat Ma’ruf turut menghadirkan Putri Candrawathi sebagai saksi atas kasus pembunuhan Brigadir J .
Dalam persidangan yang dilangsungkan pada Senin, 12 Desember 2022, Putri Candrawathi mengaku mengenal Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J sejak 2019 saat menjadi supir suaminya, Ferdy Sambo .
“Yosua adalah driver yang ditunjuk oleh suami saya untuk membantu saya, terutama pada saat saya bertugas, khususnya untuk ke Bhayangkari karena kebetulan saya adalah pengurus di Bhayangkari,” kata Putri Candrawathi , dilansir Pikiran-rakyat.com dari PMJ News.
Putri mengatakan bahwa Brigadir J juga memiliki peran dalam kegiatannya di Bhayangkari untuk menerima laporan dari staff lainnya yang kemudian akan diteken oleh istri Ferdy Sambo tersebut.
“Karena Yosua ini biasanya berhubungan dengan staf Bhayangkari untuk menerima laporan-laporan keuangan yang dimana saya setiap minggunya harus menandatangani, dan saya juga harus mengembalikan laporan itu kepada Ibu Kapolri,” katanya.
Tak hanya membantunya dalam menerima laporan-laporan dari staff Bhayangkari, namun Putri Candrawathi juga mengatakan bahwa Brigadir J dipercaya untuk membantu Putri dalam kas operasional rumah tangga keluarga Sambo.
“Dan juga Yosua membantu dalam kas operasional rumah tangga,” ujarnya.
Sebelumnya, para ajudan yang sempat memberikan keterangan dalam persidangan menyebutkan bahwa Brigadir J merupakan kepala rumah tangga (karungga) di rumah tangga Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi .
Menanggapi pertanyaan yang diajukan oleh Majelis Hakim dalam persidangan terkait hal tersebut, Putri pun menjelaskan bahwa dirinya tidak pernah menjadikan Brigadir J sebagai kepala rumah tangga (karungga).
“Mohon izin Yang Mulia, mungkin di antara para adc yang menyatakan bahwa Yosua karungga, karena mungkin membantu saya dalam kas operasional.
“Jadi kalau ada pengadaan-pengadaan untuk rumah tangga dikelola Yosua, mungkin atas dasar itu mereka menyebutnya karungga,” kata Putri menjelaskan.
Selain itu, Putri juga mengaku tidak mengetahui adanya istilah-istilah yang diberikan oleh para adc tersebut.
“Saya tidak tahu Yang Mulia,” kata Putri.***