korannews.com – Gempa berkekuatan 7,6 SR melanda Papua Nugini pada Minggu, (11/9). Gempa tersebut dilaporkan menyebabkan korban luka-luka, merusak properti, dan menyebarkan kepanikan yang meluas di antara penduduk.
Dilansir dari Reuters, gempa dengan kedalaman 80 km (49,7 mil) melanda wilayah timur Papua Nugini sekitar pukul 09:45 waktu setempat (2345 GMT Sabtu). Namun, guncangan terasa hingga ibu kota Port Moresby, sekitar 500 km ( 310 mil) jauhnya.
Sistem peringatan tsunami AS mengeluarkan peringatan tsunami setelah gempa terjadi. Tetapi kemudian menyebut potensi itu telah berlalu.
Biro Meteorologi mengatakan tidak ada ancaman tsunami langsung ke Australia.
Penduduk Papua Nugini turun ke media sosial membagikan gambar dan video kerusakan akibat gempa, seperti jalan yang retak, bangunan dan mobil yang rusak, dan barang-barang yang jatuh dari rak supermarket.
Dengan lokasi yang terpencil, tingkat kerusakan belum dapat diketahui secara jelas. Tetapi laporan media lokal mengatakan setidaknya satu orang telah meninggal dan ada laporan yang belum dikonfirmasi tentang rumah yang terkubur dan kerusakan yang meluas.
Sebagai informasi, gempa bumi biasa terjadi di Papua Nugini. Hal ini karena wilayah tersebut terletak di “Cincin Api” Samudra Pasifik, hotspot untuk aktivitas seismik karena gesekan antara lempeng tektonik.
Gempa berkekuatan 7,5 mengguncang dataran tinggi pegunungan terpencil PNG pada tahun 2018, menewaskan lebih dari 100 orang dan merusak ribuan rumah.