korannews.com – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memperingati bulan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) dengan mengadakan simulasi penanganan longsor.
Dalam keterangan tertulis diterima di Jakarta, Jumat, Deputi Bidang Pencegahan BNPB, Prasinta Dewi mengatakan simulasi ini bagian dari arahan Presiden Joko Widodo terkait kesiapsiagaan menghadapi bencana.
“Salah satu upaya meningkatkan kesiapsiagaan dengan mengadakan simulasi yang melibatkan unsur multi-pihak bergabung dalam satu komando,” ujar Prasinta di sela menghadiri simulasi longsor di Balikpapan, Kalimantan Timur, Kamis (13/10).
Skenario yang dirancang adalah terjadi hujan deras dengan intensitas tinggi dengan durasi yang lama, sehingga mengakibatkan tanah longsor yang menimpa permukiman warga di lereng bukit. Kejadian tersebut menyebabkan banyak warga hilang dan tertimpa material longsor.
Tim Gabungan langsung menuju lokasi terdampak untuk melakukan evakuasi dan melakukan penanganan menggunakan alat berat.
Prasinta menambahkan simulasi tersebut berjalan lancar dan terpenuhi tahapan-tahapan penanganan bencananya.
“Secara keseluruhan sudah memenuhi syarat dengan adanya posko, tim evakuasi, sarana pengungsian lengkap, kebutuhan logistik, dan kebutuhan dasar,” ujar dia.
Kegiatan ini diharapkan dapat diamplifikasi saat bencana terjadi, sehingga penanganan darurat berjalan sesuai alurnya.
“Saya kira ini menjadi dasar ketika bencana terjadi, mereka sudah tahu apa yang harus dikerjakan,” ujar Prasinta.
Sementara itu, Anggota Komisi VIII DPR RI Ina Ammania yang turut hadir di Balikpapan menjelaskan kehadirannya sebagai salah satu fungsi pengawasan yang merupakan mitra kerja BNPB.
“Bulan PRB ini sangat baik dengan adanya simulasi, ketika terjadi bencana terlihat kekompakan gotong royong dalam masyarakat untuk membantu satu dengan yang lain,” kata Ina.
Rangkaian bulan PRB lainnya masih berlangsung di BSCC DOME, selain simulasi penanganan longsor, masih terdapat pameran kebencanaan dan donor darah.