korannews.com – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan dua kabupaten di Provinsi Aceh dilanda banjir akibat curah hujan tinggi, yakni Kabupaten Aceh Selatan dan Kabupaten Aceh Singkil.
Pelaksana tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangan tertulis diterima di Jakarta, Selasa, menyebut pemicu banjir pada dua kabupaten tersebut berbeda.
“Banjir di Kabupaten Aceh Selatan terjadi pada Sabtu (6/5), pukul 15.16 WIB. Curah hujan yang tinggi, memicu luapan Sungai Kluet dan tersumbatnya saluran drainase,” kata Abdul.
Sementara itu, hujan deras serta adanya air kiriman menyebabkan terjadinya banjir di Kabupaten Aceh Singkil pada Ahad (7/5) pukul 05.00 WIB, ujar dia melanjutkan.
Abdul mengatakan Pusat Pengendalian dan Operasi (Pusdalops) BNPB menerima laporan bahwa terdapat tujuh kecamatan di Kabupaten Aceh Selatan yang terdampak banjir tersebut, antara lain Kecamatan Meukek, Labuhanhaji Timur, Kluet Tengah, Kluet Timur, Kluet Utara, Luet Selatan dan Bakongan.
Banjir ini berdampak pada 6.789 jiwa dan sebanyak 2.002 unit rumah terendam banjir dengan ketinggian muka air bervariasi mulai dari 50 hingga 100 cm.
Sementara itu, kecamatan yang terdampak banjir di Kabupaten Aceh Singkil yaitu Kecamatan Simpang Kanan dan Gunung Meriah. Banjir ini berdampak pada 1.107 jiwa dan 488 unit rumah, dengan ketinggian muka air di angka 60 hingga 150 cm.
“Jalan nasional Singkil – Subulussalam dan jalan antar desa di Desa Cingkam juga ikut terendam banjir,” ujar Abdul.
Menurut laporan, BPBD Kabupaten Aceh Selatan melakukan beberapa upaya seperti pemantauan kondisi terkini di lapangan, menyebarkan informasi peringatan dan potensi risiko, berkoordinasi dengan aparat setempat dalam melakukan pendataan, serta melakukan pembukaan Muara Sungai Kluet yang tertutup oleh material pasir pantai.
Upaya lain yang direncanakan untuk mempercepat aliran debit air adalah dengan melakukan pengerukan darurat saluran drainase yang tersumbat.
Sementara itu, upaya yang dilakukan oleh BPBD Kabupaten Aceh Singkil yaitu dengan menurunkan Tim Reaksi Cepat (TRC) ke lokasi banjir guna melakukan koordinasi banjir dan melakukan pendataan pada kecamatan yang terdampak.
Dapur umum juga telah didirikan di beberapa lokasi terdampak banjir di Kabupaten Aceh Selatan, seperti di Gampong Kota Fajar, Gampong Ujung Kluet, Gampong Keude Padang. Selain itu, banjir di beberapa lokasi, seperti Gampong Drien Jalo, Kecamatan Meukek, dan Gampong Keumumu Hilir, Kecamatan Labuhanhaji, mulai berangsur surut.
“Berbeda dengan Kabupaten Aceh Selatan, kondisi terakhir yang dilaporkan di wilayah Kabupaten Aceh Singkil, di Kecamatan Simpang Kanan dan Gunung Meriah, air masih menggenangi dua kecamatan tersebut. Adapun akses jalan antar desa di Desa Cingkam belum dapat dilalui oleh kendaraan roda 2 maupun kendaraan roda 4,” ujar Abdul.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca pada hari ini hingga esok (10/5) secara umum di wilayah sekitar Kabupaten Aceh Selatan dan Aceh Singkil terpantau berawan hingga cerah.
Meskipun demikian, BNPB menghimbau pemerintah daerah setempat dan masyarakat agar melakukan kesiapsiagaan serta pencegahan dini. Masyarakat bisa memantau prakiraan cuaca serta tingginya genangan air yang ada di sekitar tempat tinggal, serta masyarakat diimbau untuk waspada ancaman bencana hidrometeorologi.
“Selalu siap siaga jika sewaktu-waktu banjir kembali melanda, hindari air banjir yang dikhawatirkan terkontaminasi zat-zat berbahaya serta ancaman aliran arus listrik. Perhatikan selalu kesehatan dan keselamatan keluarga serta barang-barang berharga seperti dokumen pribadi,” ujar Abdul mengimbau.*