korannews.com – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa anak-anak dan remaja yang sehat mungkin tidak perlu divaksin COVID-19, sementara orang-orang lanjut usia dan kelompok berisiko harus mendapatkan dosis penguat (booster) tambahan6-12 bulan setelah suntikan dosis terakhir mereka.
Pembaruan rekomendasi vaksinasi COVID-19 tersebut dirilis WHO pada Selasa (29/3) usai pertemuan Kelompok Penasihat Strategis Pakar Imunisasi (SAGE) WHO pada 20-23 Maret 2023.
“Negara-negara harus mempertimbangkan konteks spesifik mereka dalam memutuskan apakah akan terus memvaksin kelompok berisiko rendah, seperti anak-anak dan remaja yang sehat, tetapi tidak mengorbankan vaksin rutin yang sangat penting untuk kesehatan dan kesejahteraan kelompok usia ini,” kata Ketua SAGE Dr. Hanna Nohynek.
WHO merevisi peta jalan untuk memprioritaskan penggunaan vaksin COVID-19 guna menunjukkan dampak strain Omicron dan kekebalan tingkat populasi yang tinggi akibat infeksi dan vaksinasi.
Peta jalan tersebut menguraikan tiga kelompok penggunaan prioritas untuk vaksinasi COVID-19, yaitu tinggi, sedang, dan rendah.
Kelompok prioritas tinggi termasuk orang dewasa yang lebih tua, orang dewasa yang lebih muda dengan komorbiditas yang signifikan, orang dengan kondisi gangguan kekebalan–termasuk anak-anak berusia 6 bulan ke atas, orang hamil, dan petugas kesehatan di garis depan.
Untuk kelompok tersebut, SAGE merekomendasikan penguat tambahan 6-12 bulan setelah dosis terakhir.
Kelompok prioritas menengah termasuk orang dewasa yang sehat, biasanya di bawah usia 50-60 tahun.
Mereka dianjurkan untuk mendapat suntikan primer dan dosis penguat pertama.
“Meskipun penguat tambahan aman untuk kelompok ini, SAGE tidak merekomendasikannyasecara rutin,”kata SAGE.
Hal itu dikarenakan hasil pemberian penguat tambahan terhadap kesehatan anggota masyarakat dari kelompok tersebut relatif rendah, katanya.
Mengenai kelompok prioritas rendah, yang mencakup anak-anak dan remaja sehat berusia 6 bulan hingga 17 tahun, SAGE menegaskan bahwa dosis primer dan penguat aman dan efektif pada anak-anak dan remaja.
Mengingat beban penyakit yang rendah, SAGE mendesak negara-negara yang mempertimbangkan vaksinasi pada kelompok usia ini untuk mendasarkan keputusan mereka pada faktor-faktor kontekstual, seperti beban penyakit, efektivitas biaya, dan prioritas kesehatan.
Sumber: Anadolu