Vladimir Putin Teken UU, Warga Tak Bisa Kabur Hindari Wajib Militer: Apa Dampaknya ke Turis Rusia di Bali?

Vladimir Putin Teken UU, Warga Tak Bisa Kabur Hindari Wajib Militer: Apa Dampaknya ke Turis Rusia di Bali?

korannews.comPIKIRAN RAKYAT – Presiden Rusia , Vladimir Putin menandatangani Undang-Undang baru yang merombak sistem wajib militer (wamil) negara tersebut. Aturan itu pun akan mempersulit warga Rusia untuk menghindari panggilan wamil.

Vladimir Putin menandatangani Rancangan Undang-Undang (RUU) tersebut, dan langsung disahkan oleh Majelis Tinggi serta rendah parlemen Rusia menjadi Undang-Undang (UU) pada Jumat, 14 April 2023.

Langkah ini akan menciptakan sistem, alih-alih dikirim secara langsung, panggilan wajib militer dan draf pemberitahuan akan disampaikan secara elektronik melalui portal layanan pemerintah yang banyak digunakan. Bahkan, jika penerima tidak membuka surat panggilan, pemerintah akan menganggapnya diterima.

Setelah menerima panggilan, orang tersebut memiliki 20 hari untuk muncul di kantor pendaftaran, dan akan dilarang meninggalkan negara itu sampai mereka melakukannya. Warga Rusia yang tidak datang ke kantor pendaftaran militer akan dilarang meninggalkan negara itu, dan menghadapi pembatasan di Rusia , termasuk tidak dapat mendaftarkan kendaraan, usaha kecil, atau membeli dan menjual real estate.

“Saya benar-benar mengerti bahwa tidak mungkin (untuk kembali) dalam waktu dekat, sampai perang berakhir,” ucap Max Nikolsky.

Dia berangkat ke Turki untuk berlibur hanya beberapa jam sebelum Rusia mengumumkan mobilisasi parsialnya kembali pada 22 September 2022. “Itu adalah pukulan keras bagi saya. Saya tidak bisa kembali. Itu terlalu berisiko,” ujar Max Nikolsky, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari CBC, Sabtu, 15 April 2023.

Dalam aturan baru yang diteken Vladimir Putin tersebut, disebutkan bahwa warga Rusia yang mendapat panggilan Wajib Militer tidak dapat meninggalkan negaranya. Mereka tidak bisa melarikan diri, begitu dinyatakan dipanggil untuk melaksanakan panggilan militer.

Siapa pun yang memenuhi syarat untuk dinas militer, jika mereka tidak memenuhi panggilan militer, harus datang ke kantor pendaftaran 2 minggu sejak awal periode wajib militer berikutnya.

Akan tetapi, aturan tersebut juga akan membuat setidaknya beberapa dari warga Rusia yang sudah melarikan diri dari negara itu akan kabur lebih lama. Termasuk, para turis Rusia yang saat ini berada di Bali.

Pasalnya, aturan tersebut berlaku untuk warga Rusia yang sampai saat ini berada di negaranya. Pencekalan pun hanya berlaku bagi mereka yang masih bertahan di Rusia .

Sedangkan bagi warga Rusia yang sudah lebih dulu melarikan diri, mereka tampaknya bisa bernapas lega. Hal itu adalah karena, tidak ada ancaman bagi mereka yang sudah keluar dari Rusia .

Max Nikolsky mengatakan, ketakutannya untuk memulai dari awal lagi di negara baru jauh lebih sedikit daripada ketakutannya untuk pergi berperang. Itulah sebabnya, liburan 10 hari berubah menjadi tinggal lebih lama di Istanbul, karena dia dapat memperoleh izin tinggal Turki.

Pada bulan November 2022, dia menemukan bahwa rancangan pemberitahuan telah dikirim ke kantornya di Moskow, tempat kerjanya yang merupakan sebuah media. Dia pun terpaksa mengundurkan diri, karena tidak ingin kembali ke Rusia .

Dia juga tidak ingin perusahaannya dalam masalah karena mempekerjakan draft dodger. Draft dodger merupakan sebutan untuk orang yang secara tidak sah menghindari bergabung dengan angkatan bersenjata.

Sebelum UU baru diterbitkan, pemberitahuan pendaftaran telah disampaikan secara pribadi kepada mereka yang wajib militer melalui panggilan militer 2 tahunan di Rusia . Pemberitahuan datang bersama dengan mereka yang dimobilisasi untuk berperang di Ukraina.

Juru bicara Putin, Dmitry Peskov mengatakan bahwa para pejabat ingin pindah ke sistem wajib militer elektronik untuk membuatnya lebih modern dan ‘nyaman bagi warga negara’. Selain itu, untuk membersihkan “kekacauan” di beberapa kantor perekrutan militer.

Selama pemanggilan wamil awal pada musim gugur, pemerintah mengumumkan rencananya untuk memobilisasi 300.000 tentara, ada laporan tentang orang-orang yang tidak memenuhi syarat yang direkrut, termasuk mereka yang memiliki kondisi medis. Diperkirakan ratusan ribu orang melarikan diri dari Rusia pada saat itu, menyumbat perbatasan darat ke Kazakhstan dan Georgia.***

error: Content is protected !!