Viral Warga Paris Santai Ngopi Romantis saat Kota Dilanda Kerusuhan

Viral Warga Paris Santai Ngopi Romantis saat Kota Dilanda Kerusuhan

korannews.com – Di tengah kerusuhan yang pecah di Paris , Prancis , aksi sejumlah warga yang tetap santai menikmati kopi menjadi viral. Dalam video yang beredar, terlihat sebuah restoran yang dipenuhi oleh pengunjung di Paris .

Mereka tampak tenang menikmati makanan, sementara api berkobar di jalan-jalan sekitar lokasi. Salah satu pengunggah video adalah Pawel Wargan di Twitter.

“Orang Prancis benar-benar melakukan meme ‘ini baik-baik saja’,” katanya.

Dia merujuk pada meme terkenal tentang seekor anjing kartun yang duduk di rumah yang terbakar, dan mengatakan “Ini baik-baik saja”. Banyak orang di media sosial telah membagikan kembali tweet tersebut, dan mengatakan bahwa meme tersebut cocok untuk situasi saat ini di Prancis .

Presiden Prancis , Emmanuel Macron menghadapi krisis politik terbesar yang pernah ada. Hal itu disebabkan oleh aksi pemerintahannya yang menabrak reformasi usia pensiun.

Aturan baru yang kontroverisial itu disahkan melalui parlemen, tanpa pengutuan suara. Hal itu pun memicu protes dan amarah di Paris dan kota-kota lain, serta keributan di legislatif.

Pemerintah Prancis menggunakan kekuatan konstitusional khusus untuk mengesahkan undang-undang tanpa pemungutan suara. Artinya, pemerintah tidak memiliki mayoritas suara untuk menaikkan usia pensiun dari 62 menjadi 64.

Protes meningkat di Prancis pada Selasa, 21 Maret 2023, setelah pemerintah nyaris selamat dari pemungutan suaramosi tidak percaya. Ada lebih dari 1.500 protes di kota-kota, di mana tempat sampah dibakar, serta cincin, blokade jalan, protes buruh pelabuhan, barikade gedung universitas, invasi jalur kereta api di stasiun, protes kilang, dan pemadaman listrik oleh pemogokan.

Warga Prancis pun kembali meluapkan amarahnya kepada sang Presiden, Emmanuel Macron pada Kamis, 23 Maret 2023 waktu setempat. Pengunjuk rasa berkumpul di seluruh negeri, untuk menetang keputusan usia pensiun yang dinaikkan dari 62 menjadi 64 tahun.

Serikat pekerja mengklaim 3,5 juta orang melakukan aksi protes di seluruh negeri. Sementara pihak berwenang mengatakan bahwa angkanya jauh lebih rendah, hanya di bawah 1,1 juta.

Di Paris , para pemimpin serikat pekerja mengklaim bahwa rekor 800.000 orang ikut serta dalam pawai yang sebagian besar damai. Namun, Polisi mengatakan bahwa ada 119.000 orang yang menuntut agar pemerintah membatalkan perubahan yang diperebutkan dengan sengit.

Akan tetapi, hari aksi nasional dirusak oleh pecahnya kekerasan dan vandalisme. Di kota barat daya Bordeaux, pintu depan balai kota dibakar. Sementara di Paris , Polisi dan kelompok pengunjuk rasa bentrok hingga larut malam.

Di ibu kota, aksi demonstrasi resmi yang terdiri dari penampang besar masyarakat Prancis , muda, tua, profesional, pengangguran, berangkat dari Place de la Bastille pada sore hari menuju ke Place de l’Opéra di sepanjang Grands Boulevards, jalan utama timur-barat melalui bagian utara pusat kota Paris .

Anggota serikat Prancis , yang membawa bendera dan spanduk, diapit oleh penjaga mereka sendiri untuk memastikan keamanan. Kerumunan itu padat dan amarah untuk pemerintah dan presiden, tetapi suasananya juga meriah dan dimotivasi oleh pertunjukan solidaritas.

Suasana menjadi mencekam akibat ulah sekelompok anak muda yang disebut casseurs (smashers), berpakaian hitam dan mengenakan topeng, yang memposisikan diri di depan pawai. Mereka menghancurkan tempat penampungan bus, penimbunan iklan, jendela toko, bagian depan McDonald’s, dan kios surat kabar, meninggalkan jejak kaca dan tumpukan tempat sampah yang terbakar di belakangnya.

Mereka juga menarik besi di sekitar pohon dan memecahkan batu paving, yang kemudian dilemparkan ke polisi. Bentrokan terburuk terjadi di Place de l’Opéra dan Place de la Bastille, di mana polisi berusaha membubarkan mereka dengan gas air mata.

Sedangkan di tempat lain, seorang wanita dilaporkan terkena ledakkan granat gas air mata di bagian lengannya di kota Rouen. Di sana, antara 14.800 dan 23.000 pengunjuk rasa berkumpul, menurut angka dari polisi dan serikat pekerja.

Selain itu, ada juga aksi protes besar di Marseille, Lyon, Besançon, Rennes dan Arles, serta kota-kota Prancis lainnya. Bahkan, sebelum pemerintah sentris presiden mendorong perubahan pensiun melalui parlemen pada Kamis, 16 Maret 2023 menggunakan langkah konstitusional yang menghindari pemungutan suara, rekor jumlah pekerja telah turun ke jalan pada minggu-minggu sebelumnya.***

error: Content is protected !!