Tokoh oposisi Tanzania akan pulang usai larangan rapat politik dicabut

Tokoh oposisi Tanzania akan pulang usai larangan rapat politik dicabut

korannews.com – Pemimpin oposisi dan mantan calon presiden Tanzania Tundu Lissu mengatakan akan pulang bulan ini dari pengasingan di Eropa setelah pemerintah Tanzania mencabut larangan rapat umum partai politik.

Presiden Samia Suluhu Hassan mencabut larangan yang diberlakukan selama enam setengah tahun itu pekan lalu, sebagai bagian dari strategi rekonsiliasi setelah menjadi presiden pada Maret 2021 menyusul kematian pendahulunya,John Magufuli.

“Dengan pencabutan larangan ilegal terhadap aktivitas politik, sekarang saatnya pulang dan kembali bekerja,” kata Lissu lewat Twitter, Jumat malam, seraya menambahkan bahwa dia akan tiba pada 25 Januari.

Larangan yang diberlakukan Magufuli pada 2016 itu memperbolehkan politisi terpilih untuk menggelar rapat umum politik di daerah pemilihan mereka, tetapi melarang politisi lain untuk menggelar rapat dan protes politik.

Lissu, mantan anggota parlemen, awalnya meninggalkan negara tersebut untuk dirawat di luar negeri setelah dia ditembak 16 kali, kebanyakan di bagian perut bagian bawah.

Dia ditembak dalam sebuah serangan oleh pria bersenjata tidak dikenal di Dodoma pada September 2017.

Dia telah ditangkap delapan kali pada tahun menjelang serangan tersebut.

Lissu kembali ke Tanzaniaselama beberapa bulan pada 2020 untuk menantang Magufuli dalam pemilihan presiden. Lissu meraup13 persen suara, tetapi partainya,CHADEMA, menolak hasil pemilihanitu karena dugaan kecurangan di mana-mana.

Dia kabur ke rumah Duta Besar Jerman di Tanzania setelah pemilihan karena menerima ancaman pembunuhan, sebelum meninggalkan negara itu.

Hassan, yang juga mencabut larangan terhadap empat surat kabar, bertemu dengan Lissu saat mengunjungiBrussels tahun lalu.

Tokoh oposisi itu dan kelompok-kelompok hak sipil telah mengecam larangan Magufuli terhadap aktivitas politik, yang sering berujung pada penangkapan politisi dan bentrok antara pendukung oposisi dan polisi.

Sumber: Reuters

Exit mobile version