Tanggapi Unjuk Rasa di UMMAD, PP Muhammadiyah Ajak Semua Pihak Tabayun

Tanggapi Unjuk Rasa di UMMAD, PP Muhammadiyah Ajak Semua Pihak Tabayun

korannews.com – Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan (Diktilitbang) Pimpinan Pusat Muhammadiyah memberikan tanggapan terhadap aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Madiun (BEM UMMAD).

Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyayangkan adanya aksi unjuk rasa tersebut.

Majlis Diktilitbang PP Muhammadiyah sudah mempelajari semua tuntutan dan isu yang berkembang dalam aksi unjuk rasa mahasiswa UMMAD tersebut.

Ketua PP Muhammadiyah KH. Ahmad Dahlan Rais M.Hum, menjelaskan sebelumnya pihaknya telah menunjuk Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) sebagai universitas pembina di Universitas Munammadiyah Madiun (UMMAD) Madiun .

Termasuk menunjuk Rektor UMS, Prof Dr Sofyan Anif untuk memimpin sementara di UMMAD.

“SK penugasan kepada UMS untuk membina UMMAD. Termasuk juga penugasan kepada Pak Rektor UMS sekaligus. Yang dilakukan yakni memimpin, memperbaiki dan memajukan UMMAD. Saya lihat yang sudah dilakukan memperbaiki sarana prasarana, sistem organisasi dan pembelajaran,” ungkap Dahlan Rais melalui keterangan tertulis, Sabtu (25/3/2023).

Dirinya mengajak semua orang mengedepankan tabayun.

Dahlan Rais mengatakan dalam penugasan itu Rektor UMS tidak sendirian tetapi juga mengerahkan SDM (Sumber Daya Manusia) ke UMMAD untuk mempercepat perbaikan.

Termasuk membawa pendanaan ke UMMAD dengan jumlah yang cukup besar.

“Jadi tidak betul kalau dikatakan cari makan. Karena ini tugas besar dari PP Muhammadiyah . Sekali lagi ini tugas pembenahan, memastikan jalannya organisasi itu dengan baik,” kata Dahlan Rais.

“Pembangunan fisik sudah banyak berubah. Bukan untuk bermaksud apa-apa, semata-mata melaksanakan tugas PP memajukan UMMAD. Ini ibarat legan golek momongan. Meski momongannya itu dari penugasan PP,” tambah Dahlan Rais.

PP Muhammadiyah memberikan tugas ke UMS tidak sekali ini saja, tetapi sudah dua kali untuk melakukan pembinaan kepada Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah yang butuh pembinaan.

“Yang pertama itu mendirikan UMKT (Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur) dan Alhamdulillah berkembang sangat bagus sekarang,” ujar Dahlan.

Menurut Dahlan Rais, dalam catatan Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (PTMA) terbagi dalam tiga kategori.

Tiga kategori itu, adalah perguruan tinggi yang pesat dalam berkembang, lalu perguruan tinggi yang lambat dalam berkembang dan ketiga perguruan tinggi yang cenderung stagnan atau redup.

“Ada 173 PTMA, kategorinya beda-beda. Lha UMMAD ini masuk dalam kategori stagnan atau redup. Maka butuh pembinaan agar cepat dilakukan perbaikan sehingga bisa lekas berkembang dengan baik,” katanya.

Selain Dahlan Rais M.Hum, hadir pula Wakil Ketua Majlis Diktilitbang PP Muhammadiyah Prof. Dr. Khudzaifah Dimyati, Ketua Lembaga Bantuan Hukum Pimpinan Pusat Muhammadiyah (LBH PP Muhammadiyah ) Taufiq Nugroho, SH, MH serta Wakil Ketua PDM Madiun Warsito, S.Sos.

Khudzaifah Dimyati menambahkan Majlis Diktilitbang PP Muhammadiyah menilai telah banyak yang dilakukan kepemimpinan baru Rektor UMMAD.

Langkah tersebut, yaitu pada aspek Sumberdaya Manusia (SDM), Sarana dan Prasarana, Sistem Administrasi Organisasi dan pembenahan pembenahan lain.

Bahkan sejumlah pihak juga mengakui pergantian kepemimpinan yang dilakukan oleh Majlis Diktilitbang PP Muhammadiyah memberikan dampak yang positif untuk kemajuan Universitas Muhammadiyah Madiun (UMMAD).

Sebelumnya, puluhan Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Madiun (Ummad) unjuk rasa di depan kampus, Jalan Mayjend Panjaitan, Kecamatan Taman, Kota Madiun, Selasa (21/3/2023), seperti dikutip dari Tribun Mataram berjudul Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Madiun Demo Menuntut Rektor Mundur

Massa membawa keranda mayat dan membentangkan spanduk yang bertuliskan tuntutan mereka kepada kampus.

Salah satu tuntutan mereka adalah mendesak agar rektor mundur.

Dalam aksinya, selain berorasi selama 1 jam sambil mendapat pengawalan dari kepolisian, mahasiswa juga membakar ban bekas sebagai bentuk kekecewaan.

PMII Kota Batam dan Masyarakat Bentrok di Mapolresta Barelang saat Unjuk Rasa Kasus Penggelapan Dana

Privacy Policy

We do not collect identifiable data about you if you are viewing from the EU countries.For more information about our privacy policy, click here

PMII Kota Batam dan Masyarakat Bentrok di Mapolresta Barelang saat Unjuk Rasa Kasus Penggelapan Dana

Layangkan 4 Tuntutan, Partai Buruh Gelar Unjuk Rasa di Depan Gedung DPR, Tolak Keras RUU Kesehatan

Tak Mau Kecolongan, Partai Buruh Majukan Gelaran Aksi Unjuk Rasa Tolak Omnibus Law Cipta Kerja

MUI Sebut Adanya Kemungkinan Perubahan Waktu Lebaran Meski Puasa Bersamaan: Tetap Saling Menghargai

Tolak Omnibuslaw dan Soroti Kecelakaan Kerja, Ribuan Buruh Unjuk Rasa di Kantor Wali Kota Batam

Guru Honorer di Sampang Unjuk Rasa Protes SK PPPK Tak Kunjung Diturunkan, Kepung Tiga Kantor

Joko Susilo Pastikan Pemain Arema FC Tak Komplit saat Hadapi Bali United

Target Militer Rusia BOCOR ke Ukraina, Pasukan Khusus Dapat Info dari Satelit CIA Amerika Serikat

DETIK-DETIK Pabrik Cokelat di AS Meledak Dahsyat, Gedung Rata dengan Tanah dalam Hitungan Detik

Zelensky Wanti-wanti Eropa karena Tak Segera Kirim Senjata, Sebut Perang Tak akan Pernah Berhenti

Siap Jelaskan Transaksi Rp 349 T di Depan Komisi III, Mahfud: Nanti yang Ngomong Keras, Datang

Akmal Marhali: Jangan Benturkan Sepak Bola dengan Masalah Politik

Exit mobile version