Sudan Kian Bergolak, Menlu RI Desak PBB Gelar Pertemuan Darurat: Paling Tidak Jeda Kemanusiaan

Sudan Kian Bergolak, Menlu RI Desak PBB Gelar Pertemuan Darurat: Paling Tidak Jeda Kemanusiaan

korannews.com – Situasi di Sudan semakin bergejolak setelah pecahnya perang akibat upaya kudeta. Mengingat dampaknya yang signifikan hingga mengancam Warga Negara Indonesia (WNI) yang ada di sana, Menteri Luar Negeri ( Menlu ) RI Retno Marsudi mendesak Perserikatan Bangsa-Bangsa ( PBB ) untuk menggelar pertemuan darurat.

Menurut Retno Marsudi, setidaknya ada jeda kemanusiaan yang dipetakan dalam letusan konflik ini. Terutama karena efek yang diakibatkan cenderung memakan banyak korban.

“Indonesia mendesak dewan keamanan PBB segera melakukan pertemuan darurat paling tidak untuk membahas desakan dilakukan ya jeda kemanusiaan,” ujar Menlu RI melalui YouTube Kemenlu, Kamis, 20 April 2023.

Retno menekankan, jeda kemanusiaan bukan produk sepele untuk menyelesaikan konflik dengan kerumitan seperti milik Sudan . Hal tersebut turut disampaikan melalui Twitter Kementerian Luar Negeri RI .

“Jeda kemanusiaan sangat penting artinya, saat ini tanpa jeda kemanusiaan, maka akan sulit kita melakukan evakuasi dan memberikan bantuan kemanusiaan,” ucapnya.

Mengungkap pembaharuan kabar di wilayah tersebut, Retno mengaku telah berupaya mengontak Menteri Luar Negeri Sudan , demi membahas situasi saat ini.

“Saya sudah mengirim pesan kepada Menlu Sudan untuk meminta pembicaraan per telepon, namun sampai saat ini belum ditanggapi,” kata Retno.

Retno menjelaskan bahwa situasi di Sudan kini sungguh mencekam, apalagi di markas RSF sebagai lokasi pertempuran, yang nahasnya berdekatan posisi dengan tempat tinggal sejumlah mahasiswa WNI.

“Sampai saat ini situasi di Sudan tidak membaik dan bahkan cenderung terjadi eskalasi. Beberapa kali Wisma Indonesia dan KBRI juga berimbas terus berlangsungnya pertempuran. Alhamdulillah semua WNI dan staf BRI dalam keadaan selamat,” ucapnya.

Hingga saat inim data WHO mencatat korban meninggal telah mencapai 300 orang sementara yang terluka mencapai lebih dari 3.000 orang.

Sebelumnya, Pemerintah RI telah bersiap mengevakuasi warga negara Indonesia (WNI) dari Sudan menyusul perang saudara di negara itu sejak 15 April 2023. Menteri Luar Negeri ( Menlu ) Retno Marsudi menyampaikan keselamatan WNI diutamakan.

Berdasarkan data KBRI Khartoum, sebanyak 1.209 WNI yang tinggal di Sudan di mana sebagian besar merupakan pelajar dan mahasiswa di Ibu Kota Khartoum. Tim perlindungan WNI KBRI Khartoum sejauh ini telah berhasil mengevakuasi 43 WNI yang terjebak di lokasi pertempuran ke tempat perlindungan di KBRI.

“Persiapan evakuasi terus dimatangkan sambil menunggu saat yang tepat untuk bisa melakukan evakuasi dengan tetap mempertimbangkan keselamatan WNI,” ujar Retno Marsudi ketika menyampaikan pengarahan media secara daring, mengenai perlindungan WNI di Sudan , pada Kamis, 20 April 2023.

Retno mengatakan, telah dilangsungkan rapat koordinasi (rakor) persiapan evakuasi WNI di Sudan dengan lima perwakilan Indonesia yang ada di Khartoum, Riyadh, Kairo, Addis Abba, dan Jeddah. ***

Exit mobile version