Seorang pelaku serangan bom bunuh diri menarget konvoi pasukan keamanan di bekas kubu Taliban di Pakistan Barat laut, menewaskan empat tentara, kata sejumlah pejabat negara itu, Selasa (9/8).
Belum ada yang mengaku bertanggung jawab atas serangan pada hari Senin (8/8) di sebuah distrik di provinsi Khyber Pakhtunkhwa yang berbatasan dengan Afghanistan itu. Sebuah pernyataan militer mengatakan empat tentara tewas dalam serangan itu dan penyelidikan sedang berlangsung.
Serangan itu terjadi sehari setelah pengeboman pinggir jalan larut malam di Afghanistan Timur yang menghantam sebuah kendaraan yang membawa anggota Taliban Pakistan, menewaskan seorang pemimpin senior dan tiga anggota lain kelompok itu yang bepergian bersamanya.
Taliban Pakistan menuding agen-agen dinas intelijen Pakistan atas pembunuhan tingkat tinggi pada Minggu malam itu, tanpa memberikan bukti atau penjelasan lebih lanjut.
Pemimpin Taliban Pakistan atau biasa disebut Tehrik-e-Taliban Pakistan (TTP) yang terbunuh adalah Abdul Wali, yang juga dikenal luas sebagai Omar Khalid Khurasani.
Kematian Khurasani merupakan pukulan berat bagi TTP, yang sedang dalam pembicaraan dengan pemerintah Pakistan di tengah gencatan senjata yang sedang berlangsung, yang diumumkan pada Mei lalu.
Serangan-serangan militan yang terbatas masih terus berlanjut, meskipun TTP membantah bertanggung jawab melakukannya sejak gencatan senjata pertama kali diberlakukan. Pembicaraan TTP dan pemerintah Pakistan diselenggarakan oleh Taliban Afghanistan.
Dua pejabat intelijen lokal Pakistan mengatakan kepada Associated Press bahwa serangan bom bunuh diri hari Senin (8/8) di kota Mir Ali juga melukai sejumlah warga sipil dan tentara. Kedua pejabat itu tidak merinci lebih jauh dan berbicara dengan syarat nama mereka dirahasiakan karena tidak berwenang untuk berbicara kepada media.
Waziristan Utara dan bekas-bekas wilayah kesukuan lainnya di Pakistan Barat laut telah lama menjadi kubu pertahanan bagi Taliban Pakistan dan kelompok-kelompok militan lainnya sampai militer Pakistan berhasil merebut kembali beberapa tahun lalu. Meski demikian, serangan sesekali terjadi di wilayah itu sehingga memicu kekhawatiran bahwa Taliban Pakistan sedang menghimpun kembali kekuatan di sana.
Taliban Pakistan adalah kelompok terpisah tetapi bersekutu dengan Taliban Afghanistan, yang merebut kekuasaan di Afghanistan setahun lalu ketika pasukan AS dan NATO berada pada tahap akhir penarikan pasukan mereka. [ab/uh]
Artikel ini bersumber dari www.voaindonesia.com.