Sengit di Soledar, Ledakan Guncang Gedung yang Ditempati Tentara Rusia

Sengit di Soledar, Ledakan Guncang Gedung yang Ditempati Tentara Rusia

Sengit di Soledar, Ledakan Guncang Gedung yang Ditempati Tentara Rusia

korannews.com – Sebuah ledakan besar dilaporkan mengguncang sebuah gedung yang digunakan sebagai perlindungan oleh tentara Rusia di wilayah Soledar , Donestk, Ukraina . Moskow sebelumnya mengklaim pasukannya telah menguasai Soledar, namun Kiev menegaskan pertempuran sengit masih berlangsung di sana.

Seperti dilansir CNN, Sabtu (14/1/2023), ledakan besar itu terekam sebuah video yang diunggah ke media sosial, yang menunjukkan sekitar selusin hingga 20 tentara sedang berjalan di sepanjang rel kereta sebelum berbelok ke ruas jalanan di pinggiran utara kota Soledar.

Setelah tentara-tentara itu tiba di sebuah gedung dengan atap berwarna hijau, ledakan tiba-tiba terjadi dan menghancurkan gedung tersebut. Tampak puing-puing beterbangan ke udara dalam video tersebut.

Video itu telah di-geolokasi oleh CNN untuk memastikan lokasi asli saat video diambil. Geolokasi merupakan proses atau teknik untuk mengidentifikasi lokasi geografis seseorang atau perangkat melalui informasi digital yang diproses via internet.

Versi lebih panjang dari video itu diunggah oleh seorang tentara Ukraina yang ditempatkan di wilayah tersebut. Tentara dengan nama kode ‘Madiar’ itu merupakan komandan unit pengintaian udara Ukraina.

Madiar memberikan komentar dalam video yang dipostingnya. “Ada 10 dari mereka. Ada 10 lagi di sini. Dan semuanya jelas menuju ke arah yang sama. Mereka berkumpul. Dalam kelompok yang terdiri atas lebih dari 20 orang. Di dalam rumah-rumah. Di pinggiran Soledar,” ucap Madiar.

“Pada pagi hari kami mengawasi tempat ini. Ada semacam aktivitas di sana. Sesuatu dimuat dan dibongkar,” imbuhnya.

Madiar menggambarkan gedung dengan atap berwarna hijau itu sebagai ‘semacam markas bagi mereka’. Dia menyebut setidaknya ada 25 tentara Rusia di dalam gedung tersebut.

Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.

Madiar kemudian melontarkan pertanyaan: “Apa yang harus kita lakukan? HIMARS atau MLRS?” Ledakan pun terjadi sesaat setelah pertanyaan itu.

HIMARS merujuk pada Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi, yakni sistem artileri dengan roda yang canggih dan lebih ringan buatan AS yang mampu menembakkan banyak jenis amunisi seperti MLRS — kependekan dari Sistem Roket Peluncur Mutiple.

Artileri HIMARS yang dipasok AS telah terbukti sebagai senjata yang akurat dan kuat untuk pasukan Ukraina yang terus bertempur melawan invasi Rusia.

Belum ada komentar atau tanggapan resmi dari pemerintah maupun militer Rusia soal ledakan di Soledar tersebut.

Pada Jumat (13/1) waktu setempat, seperti dilansir AFP, Kementerian pertahanan Rusia mengumumkan telah ‘menyelesaikan pembebasan’ Soledar sehari sebelumnya. Disebutkan bahwa kemenangan ini akan membuka jalan bagi lebih banyak ‘operasi ofensif yang sukses’ di wilayah Donetsk.

Klaim Moskow itu ditepis otoritas Kiev, yang menegaskan bahwa ‘pertempuran sengit’ masih berlangsung di Soledar, yang merupakan kota industri dengan populasi sebelum perang menapai sekitar 10.000 yang kini tinggal puing-puing.

Exit mobile version