korannews.com – Otoritas Rusia meluncurkan penyelidikan kriminal terhadap insiden penembakan yang menewaskan sedikitnya 11 tentara di pangkalan militer yang terletak di dekat perbatasan Ukraina pada akhir pekan. Penembakan mematikan itu disebut terjadi di area pelatihan untuk tentara Rusia yang bertempur di Ukraina.
Seperti dilansir Reuters, Senin (17/10/2022), laporan kantor berita Rusia, RIA News Agency, menyebut dua pria bersenjata melepas tembakan dengan sejumlah senjata ringan saat latihan tembak digelar di area pelatihan militer yang ada di pangkalan militer Rusia di Belgorod pada Sabtu (15/10) waktu setempat.
Penembakan itu disebut menargetkan para personel yang secara sukarela bertempur untuk Rusia di Ukraina. Disebutkan RIA News Agency bahwa para pelaku, yang disebut sebagai ‘teroris’, telah ditembak mati usai melakukan aksinya.
Komisi Investigasi Rusia, pada MInggu (16/10) waktu setempat mengumumkan diluncurkannya penyelidikan kriminal terhadap penembakan itu.
“Akibat insiden di lapangan tembak di wilayah Belgorod, 11 orang tewas akibat luka tembak dan 15 orang lainnya mengalami luka-luka,” demikian pernyataan Komisi Investigasi Rusia dalam pernyataannya.
Namun Komisi Investigasi Rusia tidak memberikan informasi lebih detail soal penembakan itu dalam pernyataannya. Laporan Associated Press menyebut 11 orang yang tewas sebagai tentara Rusia.
Kementerian Pertahanan Rusia dalam pernyataan terpisah menyebut para pelaku berasal dari sebuah republik bekas Uni Soviet, tanpa menyebut secara jelas nama negaranya.
Sedangkan seorang pejabat senior Ukraina, Oleksiy Arestovych, menyebut dua pelaku berasal dari Tajikistan. Disebutkan Arestovych bahwa kedua pelaku melepas tembakan ke arah orang-orang yang ada di area pelatihan itu setelah terlibat argumen soal agama.
Reuters tidak bisa mengonfirmasi pernyataan yang disampaikan Arestovych, yang selama ini selalu mengomentari perang di Ukraina. Reuters juga belum bisa memverifikasi secara independen jumlah korban tewas dalam penembakan ini.
Sejumlah outlet media independen Rusia melaporkan bahwa jumlah korban tewas jauh lebih tinggi dari angka resmi yang disampaikan otoritas setempat.
Gubernur Belgorod, Vyacheslav Gladkov, menyebut tidak ada penduduk setempat yang menjadi korban tewas maupun korban luka dalam penembakan itu.
Di sisi lain, insiden penembakan di Belgorod yang terletak dekat perbatasan Ukraina itu menjadi pukulan terbaru bagi ‘operasi militer khusus’ Rusia yang diperintahkan Presiden Vladimir Putin ke Ukraina. Penembakan itu terjadi selang sepekan setelah ledakan hebat mengguncang jembatan Crimea.