Rusia Klaim Kuasai Soledar, Ukraina Katakan Masih Ada Pertempuran Sengit

Rusia Klaim Kuasai Soledar, Ukraina Katakan Masih Ada Pertempuran Sengit

Rusia Klaim Kuasai Soledar, Ukraina Katakan Masih Ada Pertempuran Sengit

korannews.com – Rusia mengklaim telah menguasai Kota Soledar, Ukarina Timur. Namun, pihak Ukraina membantah dan menyatakan masih bertahan, dan masih ada pertarungan sengit.

Dilansir dari AFP, Rusia mengatakan pasukan Rusia telah merebut kendali atas Kota Soledar pada Jumat (14/1/2023). Klaim itu adalah klaim kemenangan pertama usai berbulan-bulan alami kemunduran di medan perang.

Kementerian pertahanan Rusia mengumumkan telah “menyelesaikan pembebasan” Soledar pada hari sebelumnya. Kemenangan dinilai bakal membuka jalan bagi lebih banyak “operasi ofensif yang sukses” di wilayah Donetsk.

Dalam pernyataan terpisah, mereka memuji pasukan “pemberani dan tanpa pamrih” dari kelompok tentara bayaran Wagner karena menyerbu Soledar.

Pendiri Wagner, Yevgeny Prigozhin, menegaskan bahwa pasukannya mempelopori serangan Soledar.

Kyiv menepis pengumuman Rusia dan mengatakan “pertempuran sengit” sedang berlangsung di Soledar, sebuah kota industri dengan populasi sebelum perang sekitar 10.000 yang kini tinggal puing-puing.

Wakil Menteri Pertahanan Ukraina Ganna Malyar mengatakan sebelumnya bahwa Rusia telah memindahkan sebagian besar pasukannya di sekitar Donetsk untuk merebut Soledar. “Ini adalah fase perang yang sulit,” katanya.

Di Siversk, sebuah kota di utara Soledar yang bisa menjadi barisan berikutnya untuk kemajuan Rusia, artileri bejajar di sekitar bangunan yang hancur yang dihiasi dengan beberapa penduduk yang tersisa dan personel militer Ukraina yang menantang salju tipis dan angin yang membekukan.

Oleksandr Sirenko, yang memotong bingkai jendela dan lantai dari flat yang hancur menjadi potongan-potongan kecil untuk disimpan di ruang bawah tanah, mengatakan dia tidak ingin pasukan Kyiv mundur.

“Anda tahu, saya takut akan banyak hal dalam hidup saya,” katanya kepada AFP. “Kami hanya berharap mereka tidak mundur. Kami berharap, kami berharap. Kami takut, tapi kemana kami harus pergi?”

error: Content is protected !!